Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 20 Januari 2017

TAJUK RENCANA: Menjaga Momentum Pertumbuhan (Kompas)

Laporan Kompas beberapa hari terakhir mencoba menangkap ekspektasi, optimisme, dan kekhawatiran para pemimpin perusahaan di berbagai sektor.

Sebagian besar umumnya optimistis terhadap prospek perekonomian 2017 yang diyakini lebih baik daripada 2016. Hal ini sejalan dengan prediksi sejumlah lembaga internasional yang semuanya meramalkan pertumbuhan PDB Indonesia pada 2017 di atas angka prediksi pemerintah.

Optimisme, antara lain, dipicu berlanjutnya pembangunan berbagai proyek infrastruktur strategis dan mulai dirasakannya dampak dari berbagai paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan sepanjang 2016.

Menyikapi ini, sebagian mereka sudah berancang-ancang ekspansi, menambah kapasitas dan investasi. Namun, sebagian lain menahan diri karena kekhawatiran terhadap dinamika politik di dalam negeri dan kondisi perekonomian global yang masih diwarnai ketidakpastian.

Ketidakpastian itu, antara lain, terkait pergantian kepemimpinan dan kebijakan suku bunga Amerika Serikat, melambatnya ekonomi Tiongkok, tren proteksionisme di Eropa, dan harga komoditas yang masih bergejolak.

Momentum optimisme dan pertumbuhan ini harus kita jaga jangan sampai meredup. Dengan kontribusi pemerintah yang hanya sekitar 30 persen dalam kegiatan ekonomi, menjaga optimisme sektor swasta menjadi penting di sini. Menciptakan rasa aman dan nyaman investor, perbaikan iklim usaha, dan respons cepat pemerintah terhadap persoalan riil yang dihadapi pelaku usaha di lapangan menjadi kunci untuk terealisasinya potensi dan peluang yang terbuka lebar di dalam negeri saat ini.

Dari sisi pemerintah, tantangan berat, termasuk dari sisi fiskal pada 2017, menghadang, antara lain, karena penerimaan dari program amnesti pajak tak akan sekencang 2016—dan bisa berdampak terhadap kesinambungan pembiayaan pembangunan, termasuk infrastruktur.

Penerimaan pajak dan fiskal kuat juga hanya terwujud jika ditopang sektor swasta dan daya beli masyarakat yang kuat. Oleh karena itu, mewujudkan pertumbuhan inklusif untuk mengatasi ketimpangan dan kemiskinan menjadi tantangan besar yang juga harus bisa dijawab pada 2017.

Di tengah situasi ini, kita menyesalkan banyak tersia- sianya energi bangsa untuk hiruk-pikuk yang tak perlu. Kita menyadari berbagai dinamika politik dan aksi demo yang terjadi akhir-akhir ini bagian dari proses demokrasi dan berbangsa-bernegara, tetapi kita semua berkepentingan menjaga jangan sampai berlarut-larut karena pada akhirnya yang akan memikul efeknya kita semua.

Janji pemerintah menciptakan rasa aman dan nyaman serta mengendalikan situasi politik sangat diapresiasi. Sementara kekhawatiran terhadap ketakpastian eksternal juga hanya bisa dijawab jika kita bisa fokus membenahi kondisi dalam negeri untuk menjaga geliat dan optimisme semua pihak. Prinsipnya, menjaga momentum pertumbuhan menjadi tema besar yang harus kita jaga bersama.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Januari 2017, di halaman 6 dengan judul "Menjaga Momentum Pertumbuhan".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger