Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 16 Desember 2020

Diet Bebas Gluten (DR SAMSURIDJAL DJAUZI)


Memuat data...
ARSIP PRIBADI

DR SAMSURIDJAL DJAUZI

Saya perempuan berumur 42 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai akuntan. Saya tidak menikah. Dua tahun belakangan ini saya sering mengalami keluhan lambung. Perut terasa kembung, kadang sakit, dan buang air besar lembek. Saya berkonsultasi dengan dokter dan dokter menjelaskan mungkin saya dalam keadaan depresi.

Akan tetapi, keluhan perut saya masih ada sehingga saya berkonsultasi dengan dokter spesialis pencernaan. Saya dicurigai menderita penyakit celiac. Kata dokter ini penyakit autoimun yang mengenai usus halus. Badan saya membentuk antibodi terhadap usus kecil saya sehingga usus kecil saya rusak. Saya amat khawatir karena jika usus saya rusak tentu tak berfungsi menyerap makanan.

Saya menjalani berbagai tes untuk penyakitceliac, seperti endoskopi, biopsi, serta pemeriksaan laboratorium. Untunglah dokter saya menyimpulkan saya tak menderita penyakitceliac. Namun, dokter menyampaikan agar saya mencoba menerapkan diet bebas gluten.

Menurut dokter, cukup banyak orang yang mendapat manfaat dari diet tersebut meski tidak menderita penyakit celiac. Sekarang saya sudah enam bulan menjalankan diet bebas gluten. Semula agak sulit juga menghindari berbagai makanan yang selama ini sering saya konsumsi. Saya membawa catatan tentang makanan dan minuman yang berpotensi mengandung gluten. Saya juga rajin memperhatikan label makanan apakah mengandung gluten atau tidak.

Selama menjalankan diet bebas gluten ini saya merasakan manfaatnya. Kembung berkurang, pencernaan membaik, dan saya merasa lebih bertenaga. Dulu setiap pagi saya berjalan kaki mengelilingi taman di depan rumah tiga kali, sekarang dapat mencapai lima kali. Saya merasakan manfaat menjalani diet ini.

Saya ingin mengetahui apakah orang yang tidak tahan gluten itu cukup banyak? Apakah banyak orang yang menjalani diet bebas gulten? Apakah benar diet bebas gluten baik bagi anak yang mengidap autisme? Adakah kerugian menjalani diet bebas gluten? Terima kasih atas jawaban Dokter.

M di J

Sekarang banyak orang ingin memelihara kesehatan dengan mengatur makanan dan menjalankan diet. Makanan yang tak teratur serta komposisi makanan yang tak seimbang merupakan faktor yang dapat menimbulkan obesitas, kadar lemak tinggi, serta penyakit jantung dan pembuluh darah.

Jumlah orang yang mengalami obesitas semakin lama semakin banyak, termasuk di Indonesia. Kepedulian terhadap makanan sehat dan seimbang memang perlu ditingkatkan.

Orangtua kita mungkin pernah mengalami masa sulit kekurangan makanan. Banyak generasi terdahulu yang mengalami malanutrisi, tubuhnya kurus, dan anemia. Kebanyakan perempuan di masa makanan sulit mengalami kekurangan makan. Mereka hamil dan melahirkan dalam keadaan kurang gizi sehingga melahirkan bayi-bayi yang juga kurang sehat. Sekarang generasi muda, terutama anak-anak, sudah banyak yang mendapat makanan cukup, bahkan berlebihan.

Kita menyadari anak yang mengalami obesitas bukanlah anak yang sehat. Mereka juga berisiko mengalami berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes melitus, dan lain-lain. Karena itu, kita harus kembali ke diet yang sehat dan seimbang. Kita harus mengamalkan gerak badan setiap hari agar fisik dan pikiran kita sehat.

Pada masa sekarang ini timbul berbagai pola diet. Banyak orang menjalankan diet, seperti diet keto, diet mediteranian, serta sekarang juga mulai populer diet bebas gluten. Diet tersebut mungkin bermanfaat bagi mereka yang memerlukan, tetapi belum tentu bermanfaat bagi semua orang.

Oleh karena itu, sebelum mengikuti suatu anjuran diet, sebaiknya kita mempelajari manfaat dan risiko menjalani diet tersebut. Kita harus memantau pengaruh diet tersebut untuk tubuh kita.

Diet bebas gluten termasuk diet yang populer di luar negeri. Di Amerika Serikat sekitar 11 persen rumah tangga menjalankan diet bebas gluten. Mereka menjalani diet itu berdasarkan berbagai alasan. Sekitar 3 juta penduduk Amerika Serikat menderita penyakit celiac, suatu penyakit autoimun. Pada keadaan autoimun, tubuh kita membentuk antibodi yang merusak organ tubuh kita sendiri.

Pada penyakit celiac, tubuh penderita membentuk antibodi terhadap usus kecil sehingga usus kecil penderita mengalami kerusakan. Akibatnya, usus kecil penderita tidak mampu menyerap makanan dengan baik. Timbul gejala kembung, diare atau sembelit, nyeri perut, serta berbagai keadaan karena kekurangan gizi atau mineral yang tak dapat diserap. Penderita merasa lemah dan lekas lelah.

Jika penderita celiac menjalani diet bebas gluten, biasanya akan terjadi perbaikan pada usus halus mereka dan gejala-gejala penyakitceliac akan berkurang. Penderita penyakit celiacmemang dianjurkan untuk menjalani diet yang tidak mengandung (bebas) gluten.

Selain penyakit celiac, juga ada penyakit ataxiagluten, juga penyakit autoimun yang mengakibatkan kelainan pada sistem saraf sehingga timbul gerakan-gerakan yang tak dapat dikendalikan (ataxia). Penderita penyakit ini juga perlu menjalani diet bebas gluten.

Selain itu, ada keadaan yang disebut sensitif gluten, yaitu seseorang yang sensitif terhadap gluten sehingga jika dia mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gluten, akan timbul gejala-gejala. Umumnya gejalanya adalah keluhan saluran cerna seperti penderita celiac. Namun, jika diperiksa dengan teliti, baik dengan endoskopi, biopsi, maupun pemeriksaan laboratorium darah, tidak didapatkan penyakitceliac.

Penderita yang mengalami sensitivitas terhadap gluten ini juga akan mendapat manfaat dari diet bebas gluten. Belum terdapat bukti anak dengan autisme mendapat manfaat dari diet bebas gluten.

Diet bebas gluten ini makin populer. Di toko makanan sudah banyak yang menghidangkan makanan yang bebas gluten. Pada label makanan juga sekarang sudah dicantumkan apakah makanan tersebut mengandung gluten atau tidak. Cukup banyak dokter yang menganjurkan pasiennya menjalani diet bebas gluten untuk mengurangi keluhan-keluhan pasien.

Namun, cukup banyak orang yang sebenarnya tidak pernah dianjurkan menjalani diet bebas gluten tetapi menjalani diet bebas gluten karena berharap mendapat manfaat dari diet tersebut. Mereka yakin diet bebas gluten akan dapat menghilangkan gangguan saluran cerna, meningkatkan kebugaran dan tenaga, serta menurunkan berat badan.

Apakah gluten itu? Gluten termasuk golongan protein. Gluten terdapat pada terigu, jelai, dan gandum. Jadi, gluten biasa terdapat pada makanan yang sering kita konsumsi seperti roti, kue, sereal, mi, pasta yang terbuat dari gandum. Kita harus mengganti makanan tersebut dengan makanan lain.

Gluten tidak terdapat pada beras, tapioka, kacang, daging, dan telur. Jadi, sebenarnya untuk menjalani diet bebas gluten masih banyak makanan yang dapat kita konsumsi. Namun, sebelum menjalani diet ini, saya anjurkan Anda berkonsultasi dengan dokter karena jika menjalani sendiri, ada risiko kekurangan unsur makan dan mineral tertentu. Semoga Anda sehat selalu.

Kompas, 11 Desember 2021

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Selasa, 15 Desember 2020

Pentingnya Membangun Rekonsiliasi ”Westphalia Arab” (MUSTHAFA ABD RAHMAN)


Memuat data...

Musthafa Abd Rahman, Wartawan SeniorKompas

Meratapi karut-marut situasi di dunia Arab sejak meletupnya Musim Semi Arab 2010-2011 hingga saat ini, beberapa waktu terakhir muncul wacana dari sejumlah cendekiawan Arab tentang pentingnya membangun "Westphalia Arab" dalam upaya mengakhiri situasi karut-marut tersebut.

Perang saudara di banyak negara Arab dan konflik sesama negara, serta keterlibatan negara-negara Arab dalam pertarungan geopolitik selama hampir satu dekade terakhir, telah mengundang intervensi kekuatan regional, seperti Turki dan Iran, hingga kekuatan internasional, seperti Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Iran kini sudah mengontrol empat ibu kota Arab, yaitu Baghdad (ibu kota Irak), Damaskus (ibu kota Suriah), Beirut (ibu kota Lebanon), dan Sana'a (ibu kota Yaman). Turki saat ini mengontrol dua ibu kota Arab, yaitu Tripoli (ibu kota Libya) dan Doha (ibu kota Qatar).

Rusia memiliki pangkalan udara dan laut permanen di Suriah, yaitu pangkalan udara Khmeimim dan pangkalan laut Tartus. Rusia juga sudah memiliki pangkalan udara permanen di Libya, yaitu pangkalan udara Jufra.

AS pun menempatkan pasukannya secara permanen di Suriah bagian timur dan utara. Di Irak, AS punya pangkalan udara Ain Assad (Irak barat), pangkalan udara K1 di Kirkuk, dan pangkalan udara Harir di dekat Erbil.

Maka, kini muncul wacana di dunia Arab bahwa tidak ada pilihan untuk mengakhiri situasi karut-marut yang sudah akut tersebut, kecuali membangun Westphalia Arab. Nama Westphalia merujuk pada tempat digelarnya konferensi perdamaian di Westphalia, Jerman, yang melahirkan kesepakatan politik di Eropa pada 24 Oktober 1648.

Memuat data...
AFP PHOTO/NABIL HASSAN

Pasukan pro-Pemerintah Yaman yang didukung oleh aliansi militer Arab Saudi berkumpul saat pertempuran melawan pemberontak Houthi di wilayah Bandara Hodeida, Senin (18/6/2018).Konflik bersenjata berkecamuk di sebagian wilayah Arab.

Kesepakatan politik yang kemudian populer dengan sebutan rekonsiliasi Westphalia itu adalah mengakhiri perang 30 tahun (1618-1648) antara Katolik dan Protestan di Eropa. Salah satu butir dalam kesepakatan Westphalia itu menegaskan tidak diizinkannya satu kaum atau kelompok ikut campur dalam urusan kaum atau kelompok lain.

Turut campur dalam urusan keyakinan atau kepercayaan antara satu dan lain kaum atau kelompok merupakan faktor yang mengobarkan perang agama di Eropa. Rekonsiliasi Westphalia itu kemudian disepakati menjadi titik tolak lahirnya negara bangsa yang modern di Eropa, dengan kedaulatan sebuah negara dan bangsa menjadi prioritas, di atas segala-galanya.

Rekonsiliasi Wetsphalia tersebut lahir dari kandungan sejarah berdarah di Eropa yang memakan korban ribuan putra-putri benua itu. Ide lahirnya rekonsiliasi Wetsphalia itu berasal dari para pemikir dan cendekiawan Eropa saat itu yang sangat prihatin melihat situasi karut-marut Benua Eropa, saat antara satu dan lain kaum dan negara berperang.

Baca juga : Gerakan Kaum Inteligensia di Kawasan Arab Teluk

Di antara cendekiawan Eropa yang dianggap berandil melahirkan rekonsiliasi Wetsphalia adalah cendekiawan asal Belanda, Hugo Grotius (1583-1645), yang dikenal sebagai bapak hukum internasional, dan cendekiawan asal Perancis, Cardinal Richelieu (1585-1642).

Munculnya wacana pentingnya membangun Westphalia Arab di kalangan cendekiawan Arab saat ini didorong oleh berita positif dari kawasan Arab Teluk bahwa Arab Saudi dan Qatar semakin mendekati rekonsiliasi. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Manama, Bahrain, akhir Desember ini, diimbau menjadi titik tolak digulirkannya proyek Westphalia Arab dengan misi membangun rekonsiliasi di dunia Arab.

Dijadwalkan, rekonsiliasi Arab Saudi-Qatar akan diumumkan dalam forum KTT GCC di Manama nanti. Di antara isi rekonsiliasi Arab Saudi-Qatar itu adalah Riyadh akan kembali membuka akses wilayah udara, laut, dan darat atas Qatar. Rekonsiliasi Arab Saudi-Qatar itu dicapai berkat mediasi intensif Amerika Serikat (AS) dan Kuwait beberapa waktu terakhir.

Penasihat politik Presiden AS Donald Trump yang sekaligus juga menantunya, Jared Kushner, pada awal Desember lalu melakukan kunjungan ke Arab Saudi dan Qatar untuk mendesak kedua negara Arab itu melakukan rekonsiliasi. Arab Saudi dan Qatar kemudian secara prinsip bersedia melakukan rekonsiliasi.

Memuat data...
SAUDI PRESS AGENCY VIA AP

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (kanan) bertemu Jared Kushner, penasihat senior Presiden AS Donald Trump, di Riyadh, Arab Saudi, 1 September 2020. Kushner pada awal Desember lalu kembali melakukan kunjungan ke Arab Saudi dan Qatar untuk mendesak kedua negara melakukan rekonsiliasi.

Hampir dipastikan, Bahrain akan segera mengikuti jejak Arab Saudi untuk melakukan rekonsiliasi dengan Qatar. Apalagi, KTT GCC tahun ini akan digelar di Manama, yang akan dihadiri Raja Saudi Salman Bin Abdulaziz dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamd al-Thani.

Adapun Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) diharapkan menyusul mengikuti jejak Arab Saudi untuk melakukan rekonsiliasi dengan Qatar. Trump diberitakan mulai menekan Mesir agar bersedia melakukan rekonsiliasi dengan Qatar. Trump yang kalah dari Joe Biden dalam pemilihan presiden AS berharap rekonsiliasi di kawasan Arab Teluk sudah terwujud sebelum ia meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2021.

Seperti diketahui, konflik di kawasan Arab Teluk meletup bermula dari aksi kuartet Arab (Arab Saudi, Mesir, UEA, dan Bahrain) melancarkan blokade total terhadap Qatar pada Juni 2017. Kuartet Arab tersebut menuduh Qatar mendukung jaringan teroris di Timur Tengah. Namun, Qatar membantah keras tuduhan itu.

Baca juga : Abraham Accord Ubah Misi Liga Arab

Para cendekiawan Arab mengingatkan, meskipun sejarah bangsa Arab didominasi oleh perpecahan dan peperangan, ada sepenggal sejarah yang meninggalkan kenangan romantisisme kemesraan bangsa Arab dalam menghadapi musuh bersama. Oleh karena itu, tidak mustahil, kebersatuan bangsa Arab bisa terwujud lagi.

Para cendekiawan Arab menyebut, kenangan romantisisme bangsa Arab adalah ketika mereka bersatu mendukung Mesir, saat Terusan Suez mendapat serangan segitiga dari Inggris, Perancis, dan Israel pada 1956. Serangan itu merupakan reaksi atas kebijakan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser melakukan nasionalisasi atas Terusan Suez pada 1956.

Saat itu, serikat pekerja di kota Aden, Yaman selatan, menolak mengisikan bahan bakar untuk kapal-kapal perang ataupun komersial Inggris yang berada di pelabuhan kota Aden sebagai solidaritas terhadap rakyat Mesir yang mendapat serangan Inggris, Perancis, dan Israel.

Demikian juga, para pekerja pelabuhan di negara-negara Arab lain yang berada di bawah pemerintah kolonial Inggris saat itu, seperti pelabuhan di Oman, Kuwait, dan Irak, juga menolak mengisikan bahan bakar untuk kapal-kapal perang Inggris yang hendak menuju Terusan Suez.

Memuat data...
KOMPAS/MUSTHAFA ABD RAHMAN

Kapal dagang melewati Terusan Suez, Mesir, Selasa (12/11/2019). Bangsa Arab pernah bersatu mendukung Mesir saat Terusan Suez mendapat serangan segitiga dari Inggris, Perancis, dan Israel pada 1956.

Para pekerja pelabuhan di negara-negara Arab yang berada di bawah pemerintah kolonial Perancis saat itu, seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair, juga menolak mengisikan bahan bakar untuk kapal perang Perancis yang hendak menuju Terusan Suez sebagai bentuk dukungan terhadap Mesir.

Kebersatuan bangsa Arab itu juga terwujud ketika menghadapi perang Arab-Israel tahun 1967 dan 1973. Arab Saudi bisa melupakan perbedaan pendapat dengan Mesir soal perang saudara di Yaman 1962-1970, ketika memimpin embargo minyak atas negara-negara Barat karena mendukung Israel, sebagai solidaritas terhadap Mesir dan Suriah pada perang Arab-Israel tahun 1973.

Para cendekiawan Arab melihat situasi dunia Arab saat ini mirip dengan situasi Eropa pada tahun 1618-1648 yang dilanda perang berlarut-larut. Mereka terkesima melihat keberhasilan para cendekiawan Eropa melalui forum rekonsiliasi Westphalia berandil mengakhiri perang 30 tahun di Eropa dan mengantarkan lahirnya negara bangsa modern di benua itu. Maka, para cendekiawan Arab memimpikan rekonsiliasi Wetsphalia juga terwujud di dunia Arab dengan menggulirkan ide Westphalia Arab.

Editor:‎ PRASETYO EKO
Kompas, 11 DESEMBER 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Akhir Tahun, Perusahaan Teknologi Ramai-ramai IPO (ANDREAS MARYOTO)


Memuat data...

Andreas Maryoto, wartawan senior "Kompas"

Beberapa perusahaan teknologi global bakal melantai di bursa saham menjelang tutup tahun ini. Mereka mengambil momentum terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat, titik terang vaksin, dan tingginya minat publik untuk berinvestasi di tengah pandemi. Beberapa perusahaan teknologi yang menjadi solusi masalah di tengah pandemi diincar para investor.

Sejumlah perusahaan sebenarnya telah melakukan penawaran saham perdana (IPO) sejak awal tahun ini dan di tengah pandemi. Akan tetapi, IPO di akhir tahun menjadi perbicangan karena melibatkan beberapa perusahan teknologi besar, seperti layanan sewa properti Airbnb dan jasa pengantaran makanan Doordash. Apalagi, penjualan saham mereka dikabarkan bakal mengerek atau lebih tepatnya melonjakkan valuasi mereka.

Sejak beberapa bulan lalu, Airbnb dikabarkan hendak melakukan IPO, tetapi baru santer pada awal Desember ini. Mereka akan menjual sejumlah saham dengan nilai 44 dollar AS-50 dollar AS per saham sehingga valuasinya menjadi 35 miliar dollar AS. Ada pula yang menyebutkan valuasinya bakal menjadi 42 miliar dollar AS.

Perusahaan ini sempat memutus hubungan kerja 1.900 karyawan pada awal pandemi karena pesanan hotel merosot. Namun, tak lama setelah itu, mereka mendapat pendanaan 2 miliar dollar AS hingga valuasinya menjadi 26 milliar dollar AS.

Memuat data...
AFP/LIONEL BONAVENTURE

Logo Airbnb terpampang di sebuah tablet, 22 November 2019. Airbnb bersiap melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 2020.

Airbnb berusaha untuk memperbaiki kinerja di tengah pandemi hingga dikabarkan berhasil meraih pendapatan 200 juta dollar AS di berbagai properti yang ada di daerah pinggiran pada Juni dan kemudian meraih 335 juta dollar AS pada Agustus. Angka ini masih jauh dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu. Pemesanan properti di daerah perdesaaan dan pinggiran meningkat karena orang banyak yang meninggalkan perkotaan untuk berlibur saat pandemi.

Doordash adalah perusahaan teknologi yang melayani pengantaran makanan. Mereka disebut menguasai sekitar 49 persen pasar Amerika Serikat, mengalahkan pesaingnya, Uber Eats. Valuasi Doordash saat ini sekitar 23,8 miliar dollar AS. Mereka hendak menjual saham dengan nilai 75 dollar AS-85 dollar AS per saham sehingga valuasinya bakal menjadi sekitar 27 miliar dollar AS hingga 35 miliar dollar AS.

Baca juga: Kerja dari Rumah Memicu Perang Akuisisi Perusahaan Teknologi

Rencana IPO Doordash tergolong kontroversial. Mereka mendapat peringkat penilaiaan saham (rating) tak menarik sehingga rencana IPO disebut sebagai edan dan konyol. Investor dikabarkan masih ragu dengan masa depan bisnis pengantaran makanan. Problem internal juga tak kalah rumit.

Salah satu analisis mencemaskan perusahaan ini bakal mirip perusahaan persewaan properti WeWork yang hendak IPO tahun lalu, tetapi kemudian gagal karena investor meragukan rencana bisnis mereka. Analis menyarankan agar Doordash memperlebar bisnis dulu ke pasar global hingga menguasai pasar.

Memuat data...
AFP/OLIVIER DOULIERY

Logo Doordash di ponsel dengan latar belakang infografik bursa saham New York (NYSE), 9 Desember 2020. Perusahaan pengantaran makanan Doordash bersiap melakukan IPO.

Beberapa perusahaan teknologi lainnya yang akan melakukan IPO antara lain perusahaan gim untuk anak-anak, Roblox. Perusahaan ini sudah lama didirikan, tetapi baru kali ini akan melakukan IPO. Mereka adalah yang termasuk mendapat durian runtuh saat pandemi.

Gim banyak diakses oleh orang dewasa dan anak-anak selama pandemi. Roblox mengharapkan valuasinya meningkat dari 4 miliar dollar AS saat ini menjadi 8 miliar dollar AS setelah IPO.

Perusahaan teknologi lainnya yang akan melaukan IPO adalah laman perdagangan ritel bernama Wish. Tahun lalu, valuasi perusahaan ini mencapai 11,2 miliar dollar AS.

Baca juga: Jalan Baru Investasi di Korporasi Teknologi

Mereka berharap bisa mendapat dana dari pasar modal hingga valuasinya menjadi 14,07 miliar dollar AS. Wish hendak menjual saham dengan nilai 22 dollar AS-24 dollar AS per saham. Perusahaan ini juga mengalami kenaikan kinerja di tengah pandemi. Penjualan daring yang meningkat menyebabkan bisnis mereka membesar.

IPO kali ini sangat berbeda dengan IPO dalam kondisi normal. IPO di tengah pandemi dilakukan dengan berbagai perubahan prosedur. Interaksi dan komunikasi dengan otoritas dilakukan secara daring. Berbagai dokumen juga diserahkan secara daring. Pertemuan dan presentasi dengan para investor awal juga dilakukan secara virtual. Mereka membatasi pertemuan untuk mengurangi penularan Covid-19.

Memuat data...
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Pengguna memainkan gim pada sebuah ponsel, akhir Oktober 2020. Gim banyak diakses oleh orang dewasa dan anak-anak selama pandemi.

Sejumlah analis mengatakan, IPO menjelang akhir tahun itu tergolong besar dan menarik untuk diamati. Total IPO yang bakal diadakan pada Desember ini di bursa New York mempunyai nilai 6,2 miliar dollar AS. Angka ini tergolong tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Gabungan IPO bulan Desember pada 2011 dan 2013 saja hanya mencapai 8,3 miliar dollar AS.

Perusahaan teknologi berlomba melakukan IPO di tengah pandemi karena melihat kenyataan investor mulai tertarik kembali untuk menanamkan dananya. Investor disebutkan mulai mampu kembali melakukan navigasi di tengah ketidakpastian global. Keyakinan ini kemungkinan karena vaksin yang memberi harapan besar dan secara natural mereka memang sudah bisa mengendalikan kembali investasinya setelah kebingungan selama pandemi.

Di samping itu, kepastian Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat berikutnya menjadikan investor makin bergairah. Semula mereka menunggu perkembangan hasil pemilihan presiden, tetapi investor kini berani mengambil langkah untuk berinvestasi. Perusahaan teknologi juga memantau perkembangan ini hingga memutuskan cepat-cepat mengambil momentum dan segera melakukan IPO karena kemungkinan permintaan bakal tinggi.

Kompas, 10 Desember 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Indonesia Rumah Persaudaraan (STEPH TUPENG WITIN)


Memuat data...
Kompas/Hendra A Setyawan

Mural para pejuang dan aktivis hak asasi manusia yang memperjuangkan kebenaran hingga titik darah penghabisan terpampang di kawasan Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Rabu (09/11/2020). Nilai perjuangan mereka dalam menegakkan kebenaran selalu abadi di mata masyarakat.

Pada 10 Desember 2020 ini kita merayakan 72 tahun deklarasi universal hak asasi manusia (DUHAM). Dekalarasi ini merupakan kulminasi dari fakta kekerasan tak terkendali segelintir negara kuat. Selama masa ini, dunia menjadi arena pertarungan kekuatan fisik yang menumbalkan warga.

Dunia yang berjalan tanpa kepastian hukum dan norma yang berlaku umum telah mengubah kehidupan menjadi keadaan darurat yang konstan. Filsuf Thomas Hobbes melukiskan kondisi ini: bellum omnium contra omnes, perang semua melawan semua.

Para penguasa bertindak sewenang-wenang. Warga kehilangan kepercayaan pada para pemimpin. Hukum tak punya arti dan taring karena ditafsirkan sesuka hati seturut kuasa dan uang. Kondisi ini mengantar dunia ke jurang kehancuran tragis.

Situasi kelam ini memunculkan kesadaran pentingnya sebuah panduan bersama yang menggerakkan keyakinan para pemimpin negara Barat pada paruh pertama abad ke-20 untuk mendeklarasikan paham universal HAM. Ada kesadaran bersama bahwa kehidupan masyarakat global tidak dapat dibangun atas dasar kekuatan fisik.

Ada kesadaran bersama bahwa kehidupan masyarakat global tidak dapat dibangun atas dasar kekuatan fisik.

Adagium usang, si vis pacem para bellum: jika mau berdamai, bersiap-siaplah berperang, tidak memiliki kekuatan lagi karena telah menelan jutaan korban. Totalitarianisme abad ke-20, baik totalitarianisme atas nama bangsa (fasisme), atas nama ras (rasisme) maupun atas nama kelas sosial (sosialisme), telah berakhir pada pembantaian massal jutaan manusia. Dalam bahasa Rousseau, kekuatan belaka harus diterjemahkan ke dalam bahasa hukum, ketaatan buta menjadi kewajiban rasional sebagai jaminan perdamaian sosial.

"Der Starkste ist nie stark genug, um immerdar Herr zu bleiben, wenn er seine Staerke nicht in Recht und den Gehorsam nicht in Pflicht verwandelt: Yang paling kuat sekalipun tidak pernah cukup kuat untuk tetap menjadi tuan jika ia tidak berhasil menerjemahkan kekuatan itu ke dalam hukum dan ketaatan menjadi kewajiban (JJ Rousseau, Der Gesellschaftsvertrag, I,3: 8)".

Maka, dalam konteks sosio-historis ini, deklarasi HAM merupakan bentuk protes moral dan jawaban politis atas sejarah penindasan yang mendera umat manusia. Deklarasi HAM dapat dipandang sebagai puncak prestasi intelektual abad pencerahan yang menjadikan martabat manusia sebagai basis legitimasi etis universal kehidupan bersama pada umumnya serta konsep negara hukum demokratis khususnya (Otto Gusti Madung: Dialektika antara Agama dan Teori Diskursus dalam Diskusi tentang Hak-hak Asasi Manusia, 2013).

Memuat data...
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Warga melintasi mural kritikan terhadap asas keadilan di Segara Makmur, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (30/9/2020). Mural menjadi media seniman dan penggiat hak asasi manusia untuk menyuarakan kritikan di ruang publik.

Deklarasi universal melihat HAM sebagai hak-hak dasar yang melekat pada diri setiap manusia secara kodrati, universal, dan abadi. Pasal 1 Ayat (1) UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM mendefinisikan HAM sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Hak asasi ini keberadaanya mendahului institusi negara. Maka, negara tidak berhak menghilangkan HAM setiap warga. Pengakuan negara atas hak setiap warga merupakan bukti negara menghormati martabat manusia.

Maka, hak adalah suatu klaim yang dapat dibenarkan, berdasarkan landasan moral dan hukum untuk memiliki atau memperoleh sesuatu atau untuk bertindak dengan cara tertentu (Dorkwin 267: 1978). Locke menegaskan bahwa klaim-klaim HAM itu semata-mata karena kita adalah manusia (Natural Rights Theory, Locke).

Locke menegaskan bahwa klaim-klaim HAM itu semata-mata kita adalah manusia.

Malu dan bosan

UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis (basic law) sebagai Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Deklarasi universal HAM termuat dalam UUD 1945 dalam Pasal 27-34 mencakup hak sipil dan politik, hak ekonomi, sosial, dan budaya. Pasal-pasal ini telah merepresentasi empat elemen dalam deklarasi universal HAM, yaitu penghargaan terhadap individu tiap manusia berhadapan dengan kelompok sosial, penghargaan pada pribadi individual, kebebasan sipil dan hak politik, serta pemenuhan hak-hak sosial, ekonomi dan budaya (ecosoc).

Fakta ini membuktikan bahwa Deklarasi Universal HAM telah menjadi jantung konstitusi negara kita. Pertanyaannya adalah apakah jantung konstitusi itu masih berdegup atau tidak di tengah realitas kehidupan berbangsa?

Sebagai rakyat kecil yang mengais hidup di pinggiran negeri ini, sejujurnya ada rasa bosan dan malu untuk menulis realitas bangsa yang diseraki perilaku tidak terpuji para pemimpin. Mata manusiawi telah lama sakit dan nurani kemanusiaan terkoyak oleh pesta pora elite di atas derita rakyat. Tragedi kemanusiaan yang menginspirasi lahirnya deklarasi HAM tetap eksis dalam kemasan baru.

Memuat data...
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Warga berada di rumah alang di Kampung Mbukabani, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, yang sebagian besar warganya miskin, beberapa waktu lalu. Tinggginya angka kemiskinan dan kebodohan di Sumba Barat Daya mendorong tingginya angka kriminalitas.

Mengutip Antologi 100 Puisi Taufiq Ismail, "Malu (Aku) Menjadi Orang Indonesia" (YI, 2003), rakyat sekadar menjadi pasien penderita rasa malu di negeri yang sedang sakit dan dokter-dokternya gagap memberi terapi. Reformasi 1998 hanya sebentuk pil penenang.

Bangsa di negeri yang subur makmur kaya-raya nan molek permai ini terpuruk karena dongeng kebesaran ekonomi yang kehilangan daya bius; dan rakyat terus merasa sakit disuntik dengan retorika dan slogan-slogan yang kehilangan mujarabnya menyembuhkan amnesia sejarah.

Para elite kekuasaan, baik politik maupun ekonomi, dari Jakarta hingga ke daerah terus saja memerintah berbendera korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Mereka memerintah dengan cara korup (mencuri milik bersama dan makan sendiri), kolusi (mencuri milik bersama dan makan di antara sesama koruptor) dan nepotisme (mencuri milik bersama dan makan bersama keluarga). Hasil curian mereka terus melegenda, bahkan semakin menggila di tengah penderitaan rakyat akibat pandemi Covid-19.

Bosan itu bukan sekadar istilah psikologi. Ada riak politis yang membeku dalam perasaan muak dengan cara elite mengelola bangsa. Bosan itu semacam manuver batin rakyat jelata yang menuntut perubahan dengan jalan membosani sepak terjang pengelola negara yang tak kunjung memberi solusi di tengah keterpurukan. Rasa bosan itu bisa saja memasuki wilayah populis berskala sosial politik, bahkan berpotensi menuju matinya rasa kebangsaan. (VOX, Ledalero, Seri 43/1/1999: 7).

Bosan itu bukan sekadar istilah psikologi.

Rumah rakyat

Indonesia adalah hasil konsensus bersama seluruh bangsa. Mereka adalah pribadi-pribadi yang dalam konsepsi HAM dan agama-agama didefinisikan sebagai wajah, citra Allah (Imago Dei). HAM mesti menjadi landasan demokrasi. HAM adalah ungkapan dari prinsip martabat manusia.

Dari perspektif ini, martabat manusia dipahami sebagai prinsip etis yang memiliki validitas transhistoris serta kriteria yang melampaui segala model masyarakat. Maka, proses kerja pemerintahan yang demokratis mesti memperhatikan eksistensi setiap individu yang diselaraskan dalam konstitusi negara.

Prinsip utama adalah kesetaraan, kebebasan, kesejahteraan, dan keamanan. Nilai-nilai dasar ini telah lama menjadi kemewahan bagi mayoritas rakyat. Kondisi ini semakin diperparah dengan perilaku elite yang terasing dari demokrasi dengan basis HAM yang menjadi jantung konstitusi.

Memuat data...
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Aliansi Malang Bersatu yang terdiri dari berbagai kelompok ormas di Malang, Selasa (13/10/2020), berunjuk rasa menentang vandalisme, termasuk dalam unjuk rasa. Mereka menyerukan kebebasan berpendapat yang konstitusional, tidak merugikan masyarakat umum, dan tetap menjaga persatuan dan keutuhan NKRI. Tampak peserta aksi dari Alumni Halokes Mbois Ngalam mengulurkan salam persaudaraan kepada para polisi yang berjaga.

Kembali ke rumah rakyat adalah sebuah solusi rasional atas rasa malu dan bosan bernada cemooh. Kebosanan rakyat lebih dahsyat dari teror terang-terangan sebab menyertakan unsur kompulsif yang oleh Sigmund Freud diidentifikasi sebagai "kompleks terdesak". Pemberontakan model ini cenderung irasional. Rakyat tetap dalam kesangsian abadi.

Dalam perspektif filsuf Rene Descartes, kembali ke rumah rakyat berarti menguji suatu kebenaran dengan pendekatan rasional-konstitusional sambil mempertanyakan segala hal yang terjadi menuju perubahan. Hal ini dapat mencegah kesangsian abadi versi kompleks dengan ekspresi keputusasaan yang parah, seperti sebagian rakyat Papua yang menuntut opsi kemerdekaan karena hak-hak dasarnya terabaikan.

Rumah rakyat adalah kota adil yang kembali menyatukan seluruh rakyat yang telah lama mengungsi karena bosan dan malu menjadi bagian bangsa ini. Rumah rakyat adalah Indonesia tempat rakyat hidup bersama sebagai satu keluarga yang demokratis di bawah hukum yang adil dan benar. Mahatma Gandhi mengingatkan bahwa kita perlu memperluas hukum kekeluargaan untuk membentuk suatu bangsa, yaitu keluarga dalam lingkungan yang luas, tempat semua orang hidup bersaudara (Gandhi, 2009: 145).

(Steph Tupeng Witin, Penulis, Alumnus STFK Ledalero, Flores)


Kompas, 10 Desember 2020





Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Lagu Perlawanan terhadap Korupsi (FRANS SARTONO)


Memuat data...

Frans Sartono, Wartawan di Kompas Gramedia 1989-2019

"Hidup sederhana  

Gak punya apa-apa tapi banyak cinta

Hidup bermewah-mewahan

Punya segalanya tapi sengsara  

Seperti para koruptor…."

Itu kata Slank dalam lagu "Seperti Para Koruptor". Korupsi disindir dalam lagu dari masa ke masa. Lagu pop, rock, sampai gending Jawa mengingatkan orang untuk tidak berperilaku koruptif.

Pada era 1950-an, ketika negeri ini bisa dikatakan masih "muda", sudah terdengar gending dolanan yang berbicara tentang korupsi, yaitu "Kuwi Opo Kuwi" gubahan Ki Tijtrowasito (1909-2007). Ada empat pupuh atau bait tembang yang berisi peringatan agar orang berlaku jujur, tidak korupsi, dan hidup rukun bersatu agar negeri ini makmur dan maju. Kita kutip bait awal.

"Kuwi opo kuwi e kembang melathi/sing tak puja-puji ojo dho korupsi/Mergo yen korupsi negarane rugi...." Baris pertama merupakan semacam sampiran. Adapun larik selanjutnya adalah isi yang berupa nasihat. Artinya sebagai berikut: 'Itu apa itu, o kembang melati. Yang aku harap dan doakan janganlah pada korupsi. Karena jika korupsi, negara akan menanggung rugi'.

Korupsi disindir dalam lagu dari masa ke masa. Lagu pop, rock, sampai gending Jawa mengingatkan orang untuk tidak berperilaku koruptif.

Kita lanjutkan ke bait kedua yang terkait dengan sikap jujur. "Kuwi opo kuwi, e kembange menur/Sing tak puja puji mbok yo podho jujur/Amargo yen jujur negarane makmur…" Artinya, 'Itu apa itu, o kembang menur. Yang aku doa dan harapkan semua pada jujur. Karena jika jujur, negara akan makmur'.

Kata korupsi pada "Kuwi Opo Kuwi" jelas merupakan serapan dari bahasa asing dalam bahasa Jawa. Begitu pula kata "bersatu" pada bait selanjutnya, merupakan unsur bahasa Indonesia.

Memuat data...
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Grup musik Slank tampil di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, menyatakan sikapnya menolak rencana revisi UU KPK, Senin (22/2/2016). Slank merupakan salah satu seniman yang konsisten mendukung pemberantasan korupsi.

Sebagai tembang dolanan, "Kuwi Opo Kuwi" memang ditulis dengan bahasa "gaul" pada zamannya. Tembang disampaikan dengan bahasa percakapan sehari-hari, menggunakan bahasa Jawa ngoko. Sebagai pembanding, di atas ngoko ada tataran bahasa Jawa halus ataukromo inggil.

Bahasa Jawa ngoko digunakan orang dalam kedudukan setara dengan sikap egaliter. Bahasa Jawa ngoko bisa dikatakan lebih mudah dan lebih luas digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Tataran ngoko digunakan dari usia anak-anak sampai dewasa di segala lapisan. Mungkin, dengan menggunakan bahasa pergaulan ini, pencipta lagu berharap pesan akan lebih menjangkau berbagai kalangan.

Baca juga : Nasionalisme Bukan Musiman

Begitu pula penggunaan medium tembang atau gending dolanan, mungkin dimaksud agar lebih mudah dicerna dan disukai khalayak luas. Tembang dolanan bersifat riang, ringan, ringkas, mudah dihafal dan diingat. Unsur "main-main", menyenangkan, dan komunal terasa pada setiap akhir bait, yaitu pada larik yang berbunyi: "Piye Mas/Dik piye... Alla ngona, ngona ngono...."

Larik ini merupakan semacam pertanyaan atau penegasan tentang hal yang disampaikan pada bait lagu. Artinya kira-kira seperti ini, 'Bagaimana menurut Kakak/ Adik… Nah, bagaimana korupsi menurut Anda?'.

Memuat data...
KOMPAS/HADI TJAHJAINDRA

Koes Plus saat tampil di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (20/8/1972).

"Tul Jaenak"

Tembang "Kuwi Opo Kuwi" terasa sekali sebagai ajakan simpatik kepada semua orang untuk berperilaku jujur, tidak korupsi, dan mencintai negeri. Ajakan serupa juga disampaikan Koes Plus lewat lagu "Tul Jaenak". Ini merupakan lagu pop Jawa yang ditulis dengan gaya tembang dolanan oleh Yok Koeswoyo.

Lagu ini termuat dalam album Pop Jawa Volume 1 lepasan tahun 1973. Dalam lirik lagu memang tidak secara langsung disebut kata korupsi. Akan tetapi, secara tersamar disampaikan ajakan untuk tidak melakukan perbuatan mencari jalan pintas dalam memperoleh kekayaan.

Coba simak bait pertama berikut. "Gulo Jowo rasane legi/Kripik mlinjo dipangan asu/Arep mulyo kudu marsudi/Buto Ijo ojo digugu...." Mengambil model parikan atau pantun, baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Sementara dua baris berikutnya berupa isi.

Baca juga : Pahlawan di Mana Lagumu Kini?

Sebagai sampiran, baris pertama ditulis lebih untuk mengejar rima atau bunyi, tidak ada kaitan makna antara larik pertama dan larik-larik yang lain. Terjemahannya adalah: 'Gula Jawa berasa manis/Keripik melinjo dimakan anjing/Jika ingin hidup mulia haruslah berusaha/Buto Ijo jangan dipercaya'.

Buto Ijo dalam mitologi atau legenda Jawa divisualkan sebagai raksasa hijau. Ia dipercaya sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan kekayaan, kemuliaan, pada seseorang tanpa harus berusaha.

Dalam "Tul Jaenak" digunakan kata marsudi yang artinya berupaya, berikhtiar, bekerja sungguh-sungguh. Yok Koeswoyo yang juga penyanyi lagu tersebut mengajak orang untuk tidak menggunakan cara-cara pintas. Dalam ajakan ini, ia menggunakan personifikasi Buto Ijo.

Seperti pada tembang dolanan, "Tul Jaenak" juga ditulis dalam bahasa Jawa sehari-hari. Yok menggunakan model parikan. Lagu ini merupakan salah satu lagu yang sangat populer dari Koes Plus, khususnya di kalangan masyarakat pengguna bahasa Jawa.

Memuat data...
KOMPAS/FRANS SARTONO

Yok Koeswoyo, personel Koes Plus dan Koes Bersaudara, di rumah keluarga Koeswoyo, Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2016).

"Bobrokisasi Borokisme"

Kasus korupsi yang terus marak dari waktu ke waktu membuat gemas musisi, termasuk Slank. Band rock dengan massa kaum muda ini bisa dikatakan cukup kritis menyikapi situasi sosial politik di negerinya, termasuk pada perilaku koruptif.

Salah satunya lewat album Jurus Tandur, singkatan dari maju terus pantang mundur, terbitan Agustus 2010. Di album ini terdapat satu lagu berjudul "Bobrokisasi Bobrokisme" yang secara lugas dan telak menyindir para koruptor.

Kita kutipkan beberapa bait yang bicara soal perilaku koruptif. "Minta disuap, doyan disogok/Seneng disuapin sambil disogok-sogok/Cari yang basah, yang banyak air/Alirkan deras dari hulu sampai hilir...."

Baca juga : 35 Tahun Sengatan Virus Slank

Slank memang menggunakan bahasa lugas, apa adanya, tanpa dibungkus-bungkus bunga-bunga kata agar terkesan "indah". Slank menggunakan istilah yang sedang populer di media massa pada zamannya, misalnya "korupsi berjamaah". Istilah ini digunakan untuk menggambarkan korupsi yang dilakukan oleh sejumlah orang.

Kita simak bait berikutnya, "Dibagi rata semuanya diam/Rame-rame kita korupsi berjamaah..." Kemudian bait selanjutnya, "Tutup telinga, mulut, dan mata/Tapi bau busuk masih tercium juga...." Setiap bait diakhiri dengan kata seperti yang menjadi judul lagu, yaitu "bobrokisasi borokisme...." Kata-kata bentukan yang diambil dari kata "bobrok" dan "borok".

Slank memang paling getol menohok korupsi. Di luar tema lagu cinta, Slank menyusupkan satu dua lagu berupa kritik sosial pada setiap albumnya. Dengan berbagai cara, Slank juga menyampaikan pesan bahwa korupsi, perilaku koruptif, itu perbuatan nista.

Memuat data...
ARSIP KOMPAS

Mogi Darusman

Dalam "Bobrokisasi Borokisme", Slank langsung bicara pada pokoknya, yaitu korupsi. Mereka juga bisa dengan pintar menyisipkan rasa muak kepada para pelaku korupsi lewat lagu cinta berjudul "Seperti Para Koruptor".

Lagu ini cukup lembut untuk ukuran lagu pop rock. Lirik tidak berbeda dengan lagu cinta yang berisi ungkapan keinginan akan rasa sayang, cinta, dan kejujuran. Misalnya, pada bait pertama: "Aku gak butuh uangmu/Aku gak butuh hartamu/Yang kubutuh hanya cintamu/Setulus cintaku padamu...." Pada setiap bait disertakan refrein seperti ini: "Hidup sederhana/Gak punya apa-apa tapi banyak cinta/Hidup bermewah-mewahan/Punya segalanya tapi sengsara/seperti para koruptor...."

Dari sejumlah lagu yang menyinggung korupsi, terasa bagaimana Slank "mendoktrin" penikmat musiknya yang kebanyakan kaum muda bahwa korupsi itu menjijikkan. Lewat lagu, Slank menanamkan persepsi bahwa korupsi adalah perbuatan bobrok dan menyengsarakan.

Baca juga : Gending Masa Depan Rahayu Supanggah

Begitulah, seniman tak henti-henti menyerukan bahwa korupsi itu jahat dan menyusahkan rakyat. Ada yang melagukan dengan gaya halus, lugas, sampai sarkastis. Mogi Darusman pada akhir era 1970-an dengan keras melabrak koruptor lewat lagu "Rayap-rayap". Ia menggunakan personifikasi "rayap" dan "babi". Simak refreinnya.

"Rayap-rayap yang ganas merayap

Berjas dasi dalam kantor

Makan minum darah rakyat

Babi-babi yang gemuk sekali

Dengan tentram berkembang biak

Tak ada yang peduli...."

Nyanyian mungkin tidak akan mengubah kedaan. Akan tetapi, setidaknya para seniman telah memberi kesaksian. Lewat lagu, mereka memberi penyadaran bahwa perbuatan yang tidak benar harus dihindari dan tidak boleh dibiarkan.

Kompas, 10 Desember 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Keteguhan dan Konsistensi Gunawan Wiradi (USEP SETIAWAN)


Memuat data...
ARSIP SAJOGYO INSTITUTE

Gunawan Wiradi

Gunawan Wiradi (GWR) beberapa hari lalu berpulang dalam usia 88 tahun. Indonesia kehilangan tokoh yang pantas dijuluki sebagai guru utama reforma agraria Indonesia.

Penulis pertama kali mengenalnya melalui bukuSetengah Abad Penguasaan Tanah (1983), buku yang ditulisnya bersama Prof Sediono Tjondronegoro sebagai bahan bacaan utama kami kuliah antropologi di Universitas Padjadjaran tahun 1991-1998. Saya beruntung, tahun 2008 diundang Pak Tjondro untuk menyumbang tulisan pada edisi revisi buku terbitan Yayasan Obor Indonesia ini. Penulis masih menyimpan surat pendek tulisan tangan GWR yang mewakili Pak Tjondro mengantarkan honor penulis salah satu Bab XI di buku itu.

Kira-kira tahun 1994, pertama kali berjumpa GWR di Bandung dalam pelatihan Serikat Petani Jawa Barat saat beliau narasumber dan penulis moderatornya. Beliau menjelaskan rinci dan sabar pentingnya organisasi tani dalam Reforma Agraria (RA). Organisasi tani atau organisasi rakyat ibarat jantung dari gerakan RA yang beliau tanamkan.

Karena tak bisa menghadiri Munas I KPA (1995), beliau mengirim makalah yang diseminarkan sebagai kegiatan pra-munas di kampus Unpad, Jatinangor. GWR menulis "agrarian reform by leverage" sebagai ideologi/strategi yang ditawarkan kepada Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Hingga kini, warisan GWR terus dirawat dan diaktualisasikan KPA.

Hingga kini, warisan GWR terus dirawat dan diaktualisasikan KPA.

Sumur ilmu

Setelah itu, penulis kerap jumpa dan menimba sumur ilmu GWR melalui seminar, lokakarya, diskusi, kursus, pelatihan, dan pertemuan lainnya. Perjumpaan berulang dalam acara yang dibuat KPA dan LSM lainnya atau dalam forum di pemerintahan.

Bersama GWR dan guru lainnya, penulis pernah melakukan perjalanan ke Eropa dan Amerika Latin (2006). Di Paris dan Belanda, kami mengikuti forum yang difasilitasi KPA dengan jaringan. GWR aktif memaparkan sejarah kolonialisme, masalah agraria dan RA sebagai jalan yang harus ditempuh agar Indonesia bisa benar-benar merdeka.

Di Porto Alegre, Brasil, kami menghadiri Konferensi Internasional Reforma Agraria dan Pembangunan Pedesaan (FAO, 2006). Beliau aktif menyampaikan pemikirannya. Banyak kisah seru dalam perjalanan yang sulit dilupakan.

Memuat data...
DOKUMENTASI PRIADI TALMAN

Bedah buku GWR Jali Merah di Kedai Utan Kayu, Jakarta, 15 Agustus 2019. Hadir sebagai pembahas, Prof Ahmad Erani Yustika, Dr Asvi Warman Adam, dan Irwan Nurdin.

Dalam lima tahun terakhir, saat penulis bertugas di Kantor Staf Presiden, GWR sering menanyakan perkembangan kebijakan RA di dalam pemerintahan. Penulis menjelaskan kepada beliau apa yang diketahui. Beliau senantiasa menyampaikan kritik terhadap apa yang dilakukan pemerintah dan memberikan masukan. GWR juga kerap menasihati penulis untuk meluruskan hal-hal yang dianggapnya melenceng dari konsepsi RA sejati yang dipikirkannya. Penulis senang dan terbantu dengan kritik, masukan dan nasihat beliau.

Tak semua kritik GWR tepat atau persis seperti yang disampaikannya. Ada sejumlah hal strategis yang tidak atau belum mungkin dijalankan pemerintah. Hal ini mengingat posisi kami yang tak sekuat seperti diidealisasikan GWR, maupun karena politik di dalam pemerintahan yang kompleks dan rumit melebihi yang beliau bayangkan dari luar.

Kami berdua beberapa kali "berdebat" soal pilihan cara. Menurut saya, dalam banyak hal GWR terlalu idealis, penulis cenderung realis. GWR sering "mengecat langit", penulis cenderung simplistis. Tapi, akhirnya beliau berbesar hati. GWR bukan pemaksa pandangan. Perbedaan tak mengurangi kehangatan kami, seperti hubungan cucu dengan eyang ideologisnya.

GWR sering berseloroh, "Semua anak memiliki zamannya, dan semua zaman memiliki anaknya."

GWR sering berseloroh, "Semua anak memiliki zamannya, dan semua zaman memiliki anaknya." Umur kami terpaut setengah. Kami berbeda, tetapi bukan pada hal-hal prinsip, melainkan pada strategi dan taktik, pada metoda dan teknik menuju tujuan yang sama: RA sejati!

Politik agraria kini jadi batu-bata penyusun prasyarat sukses RA. Tiga dari 6 prasyarat yang sering dipaparkannya, "Di atas memperkuat komitmen politik, di bawah memperkuat gerakan rakyat, dan di tengah memperluas pemahaman RA sebagai solusinya."

Murid berbeda-beda

GWR nyaris tak ambil pusing dengan perbedaan pada murid-muridnya. Beliau sering menyampaikan, "Selama air sungai mengalir ke samudra, ia setia pada sumbernya." GWR menyatakan, "Biarkan bunga tumbuh warna-warni, itu memperindah taman sari revolusi."

Memuat data...
KOMPAS/NINA SUSILO

Presiden Joko Widodo berdialog dengan dua warga penerima lahan reforma agraria. Kamis (5/9/2019), di Taman Digulis Pontianak, pemerintah menyerahkan lahan dari tanah obyek reforma agraria (TORA) seluas lebih dari 19.000 hektar kepada 760 penerima di Kalimantan.

Beliau pandai berintermezo yang menyegarkan. Saat menyusun masukan bagi rancangan TAP MPR tetang Pembaruan Agraria di Bandung (2001), GWR berseloroh, "Di sini saya sebagai pengamat saja, bukan politisi atau peneliti. Karena politisi itu boleh bohong, tapi gak boleh salah. Peneliti boleh salah, tapi gak boleh bohong. Kalau pengamat? Ya, boleh bohong dan boleh salah, wong namanya saja pengamat kok." Tentu GWR tak pernah terlihat bohong. Argumentasinya kerap dilengkapi kerangka teori dan data yang dihafalnya di luar kepala.

GWR adalah pendukung setia UUPA No 5/1960. Beliau mengerti asbabun nuzul setiap pasal/ayat dalam UUPA. Saat mahasiswa (1950-an akhir), GWR jadi panitia "konsultasi publik" di IPB ketika UUPA berbentuk RUU. Bagi GWR, UUPA relavan dan penting dijalankan guna menuntaskan revolusi yang belum selesai. GWR menolak penghapusan UUPA, sampai akhir hayatnya. Kita tahu, 32 tahun UUPA dipeti-eskan Soeharto. Kini, UUPA dikepung berbagai UU yang tak selalu kongruen dengan semangat Proklamasi 1945.

Kini, UUPA dikepung berbagai UU yang tak selalu kongruen dengan semangat Proklamasi 1945.

Beliau guru besar bagi kami semua. Ketika musim pandemi Covid-19 tiba, GWR menyebut dirinya telah berubah menjadi "Semar" alias mesem-mesem di kamar. Maklum, di usia 88 tahun yang beliau sebut kaum "kunonial"—untuk menyaingi istilah kaum milenial—jadi "Semar" untuk menghindari sergapan virus mematikan itu.

Penulis selalu berkirim tulisan lewat WA. Ini kutipan respons GWR: "Tulisanmu di Kompashari ini. Kau nyindir Menteri ATR/BPN ya? Bagus! (9/10/19)." Yang lain, "Terima kasih Usep. Uraianmu cukup bagus dilihat dari idemu. Saya memahami posisimu sebagai Staf KSP. Sehingga bahasa yang digunakan sehalus mungkin. UUD 1945 yang utuh tinggal mukadimahnya saja." GWR berpesan, "Yang perlu diluruskan juga adalah istilah 'redistribusi'. Dalam konteks RA yang genuine, itu artinya menata ulang sebaran. Bukan sekedar bagi-bagi tanah. Perpres 86/2018 rancunya di situ (12/5/20)." Semuanya lugas.

Memuat data...
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria Dewi Kartika (kanan), Senin (6/1/2020), di Jakarta, menyampaikan isi Catatan Akhir Tahun 2019: Dari Aceh Sampai Papua; Urgensi Penyelesaian Konflik Struktural dan Jalan Pembaruan Agraria ke Depan.

Ilmu dan teladan

GWR memberi tips hidup sehat, kurang lebih: "Setiap bangun pagi, begitu turun dari tempat tidur gerakan tangan, kaki, leher, dan pinggang. Lalu minum air putih hangat sebanyaknya. Lalu gerakan lagi badan 10-15 menit. Kemudian pergilah ke kamar kecil untuk BAB. Setelah itu, baru ngopi (dan merokok), juga sarapan pagi sesuka hati. Anda pasti sehat."

Terbukti, beliau bisa mencapai usia 88 tahun (sebagai perokok aktif) dalam kondisi yang relatif lebih sehat di atas rata-rata orang sesepuh beliau. Terima kasih atas ilmu dan tauladan yang telah Bapak goreskan. Keteguhan pada prinsip dan tujuan perjuangan kerakyatan Bapak, serta konsistensi dalam mengamalkannya jadi warisan Bapak yang abadi.

Ilmu dan amal yang Bapak bagikan niscaya jadi ladang pahala yang akan terus mengalir ke sungai indah di tempat keabadianmu. Kami akan berusaha sekuat mungkin untuk meneruskan perjuanganmu dalam menghadirkan keadilan agraria bagi kaum kecil, khususnya petani miskin dan orang-orang melarat di desa yang kau sayangi di Tanah Air tercinta ini.

Usep SetiawanTenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, dan Majelis Pakar Konsorsium Pembaruan Agraria

Kompas, 9 Desember 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.
Powered By Blogger