Saya guru sekolah dasar swasta di Surabaya. Saya lulus sertifikasi guru bidang studi Guru Kelas SD tahun 2015. Nomor urut Surat Keputusan 593 dan nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan atau NUPTK 7557758659300012.
Untuk pencairan dana sertifikasi guru tahun 2016 berupa tunjangan profesi pendidik (TPP), saya dianjurkan membuka rekening baru Bank Mandiri di Bank Mandiri cabang Pakuwon City, Surabaya. Hal ini berdasarkan penjelasan dari petugas Bank Mandiri cabang Veteran, Surabaya, karena nama dan nomor rekening saya untuk dana TPP tercantum di Bank Mandiri Pakuwon City.
Saya bersama teman saya, yang juga lulus sertifikasi tahun 2015, membuka rekening baru di Bank Mandiri Pakuwon City, Agustus 2016. Petugas Bank Mandiri Pakuwon City membuatkan saya dan teman saya buku rekening dan kartu ATM. Namun, di buku rekening baru Bank Mandiri milik teman saya sudah ada nominal (dana TPP), sementara di buku rekening baru Bank Mandiri milik saya tidak tertulis nominal (tidak ada dana TPP).
Menurut petugas, saya harus menunggu karena dananya dari pusat. Saya cek kepada teman-teman saya yang lain, yang sama-sama lulus sertifikasi 2015, mereka sudah terima dana TPP melalui Bank Mandiri mulai triwulan 1 sampai triwulan 3 tahun 2016 (sekarang). Jadi, saya belum menerima sama sekali dana TPP guru mulai triwulan 1 sampai triwulan 3.
Mengapa sampai sekarang saya belum menerima dana TPP guru? Mohon penjelasan dari pihak berwenang.
LUCIA SETIAWATI
Jalan Kupang Gunung Barat, Surabaya
Dana Belum Dikembalikan
Saya membeli tiket AirAsia untuk enam orang tujuan Surabaya-Denpasar pulang-pergi pada 10 Maret 2016. Kode bookingAHLUQA untuk 24 Juli dan 26 Juli 2016. Pembayaran dengan kartu kredit Citibank.
Pada 1 Juli 2016 penerbangan dibatalkan sepihak oleh AirAsia. Semua prosedur pengembalian sudah kami ikuti, tetapi hingga 8 Desember 2016 saya belum menerima dana pengembaliannya.
Saya bolak-balik menelepon call centerAirAsia dan Citibank dan jawabnya selalu meminta saya menunggu. Mohon bantuan agar uang saya kembali.
SUDINA INDRIANA
Tropodo, Waru, Sidoarjo
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Desember 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar