Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 13 Januari 2014

TAJUK RENCANA Krisis Diplomatik AS-India (Kompas)

SEORANG diplomat India, Jumat (10/1), akhirnya diusir dari Amerika Serikat karena dituduh memalsukan data visa pekerja rumah tangganya.
Diplomat India tersebut adalah Devyani Khobragade (39), Wakil Konsul Jenderal India di New York, AS. Ia dituduh melakukan dua pelanggaran. Pertama, memalsukan visa pekerja rumah tangganya dan, kedua, membuat pernyataan palsu tentang upah pekerja rumah tangganya.

Para pejabat Federal segera memproses pelanggaran yang dilakukan Khobragade, ibu dua anak, di AS, dengan alasan pelanggaran terhadap hukum AS yang dilakukannya sama sekali tidak berkaitan dengan tugasnya sebagai diplomat. Dengan demikian, kekebalan diplomatik yang dimiliki Khobragade dianggap tidak berlaku. Itu sebabnya, pejabat Federal langsung menangkapnya. Khobragade digeledah dan kemudian ditahan dalam sel bersama terdakwa kriminal lainnya, sebelum dibebaskan dengan uang jaminan 250.000 dollar AS.

Pemerintah AS meminta Pemerintah India membatalkan kekebalan diplomatik (imunitas) yang dimiliki Khobragade agar pelanggaran hukum yang dilakukannya dapat diproses di AS. Namun, Pemerintah India keberatan terhadap permintaan Pemerintah AS itu. Pemerintah India menegaskan bahwa Khobragade memiliki kekebalan diplomatik penuh dan meminta AS memulangkan Khobragade agar dapat diadili di India.

Semula AS tetap bertahan pada posisinya bahwa pelanggaran yang dilakukan Khobragade tidak berhubungan dengan tugasnya sebagai diplomat, dan meminta India mencabut kekebalan diplomatik yang dimilikinya. Sebaliknya, India tetap bertahan bahwa Khobragade memiliki kekebalan diplomatik penuh.

Pemerintah India kemudian mengakreditasi Khobragade pada Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan kekebalan diplomatik yang lebih luas. Kamis lalu, seorang pejabat Pemerintah AS di Washington DC mengatakan, AS menerima permintaan India untuk mengakreditasi dia pada PBB yang memberikan kebebasan yang lebih luas.

Untuk membalas pengusiran Khobragade dari AS, India juga mengusir seorang diplomat AS dari New Dehli. Bukan itu saja, India antara lain juga memindahkan barikade pengamanan ekstra Kedutaan Besar AS di New Delhi.

Krisis diplomatik memang rentan berkembang menjadi tidak terkendali karena biasanya melibatkan perasaan nasionalisme dari negara masing-masing. Agar di masa depan krisis diplomatik itu tidak berkembang menjadi tidak terkendali, ada baiknya setiap negara benar-benar membekali para diplomatnya dengan pengetahuan yang cukup tentang tindakan apa yang dilindungi dan apa yang tidak dilindungi oleh kekebalan diplomatik yang dimilikinya. Dengan demikian, para diplomat diharapkan lebih berhati-hati saat bertugas di negara lain.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000004102144
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger