Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 04 Maret 2014

TAJUK RENCANA Memanfaatkan Bonus Demografi (Kompas)

INDONESIA mulai menikmati bonus demografi sejak 2012. Jumlah penduduk usia produktif yang besar seharusnya membawa kesejahteraan.
Bonus demografi adalah keadaan saat penduduk usia produktif meningkat jumlah dan proporsinya melebihi jumlah penduduk usia tidak produktif, seperti anak-anak dan orang lanjut usia, memungkinkan pertumbuhan ekonomi tinggi dan membawa kesejahteraan.

Hal ini dialami negara-negara kaya dan sejahtera, seperti Jepang dan Eropa barat. Yang juga menikmati bonus demografi dan menunjukkan pertumbuhan ekonomi tinggi adalah Brasil, Rusia, India, dan China.

Berdasarkan laporan terbaru Bappenas dan Badan Pusat Statistik, mengikuti hasil Sensus Penduduk 2010, bonus demografi terjadi pada 2012-2035. Keadaan ini telah menyumbang pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertanyaan besarnya, mampukah Indonesia memanfaatkan sebaik-baiknya bonus demografi dan keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah?

Banyak yang melihat Indonesia belum optimal memanfaatkan bonus demografi. Manusia sebagai pusat pembangunan sekaligus pelaku pembangunan belum terbangun kapasitasnya.

Separuh tenaga kerja hanya tamatan sekolah menengah pertama. Anak berusia di bawah lima tahun yang badannya pendek masih 35,6 persen, memperlihatkan rendahnya tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia 2012 di bawah rata-rata Asia Timur dan Pasifik, bahkan jauh di bawah negara tetangga ASEAN. IPM melihat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan untuk mengukur pembangunan sosial sekaligus ekonomi.

Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, pemerintah terus berinvestasi dalam pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, kependudukan, keluarga berencana, dan ekonomi agar bonus demografi bermanfaat optimal.

Apabila Indonesia ingin mendapat manfaat terbesar bonus demografi yang hanya datang satu kali pada suatu negara, investasi pada manusia hal mutlak. Pangan berkualitas dan dapat diakses masyarakat luas wajib tersedia. Pendidikan harus merata dan lama bersekolah wajib ditingkatkan.

Bidang pendidikan yang dikembangkan harus sesuai kebutuhan pasar. Menjadi kewajiban pemerintah meningkatkan kapasitas tenaga kerja yang ada di pasar kerja melalui pelatihan, termasuk memberikan insentif fiskal bagi perusahaan yang memberikan pelatihan karyawan.

Pilihan pada strategi pembangunan harus menciptakan lapangan kerja layak dan berkelanjutan bagi angkatan kerja yang terus bertambah.

Membangun manusia secara komprehensif harus berjalan konsisten, bahkan jika pemerintahan berganti, karena hasilnya tak datang sekejap. Dengan demikian, bonus demografi akan bermanfaat, bukan beban bagi generasi mendatang.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000005224427
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger