Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 20 Januari 2016

Bahaya Saat Menyeberang//Pesan Karcis KA//”Chiropractor”//Tanggapan IALF (Surat Pembaca Kompas)


Bahaya Saat Menyeberang

Sudah tujuh tahun kami tinggal di Perumahan Legenda Wisata, Gunung Putri, Bogor. Namun, seiring makin padatnya lalu lintas di jalan alternatif Cibubur-Cileungsi, warga makin sulit menyeberangi jalan tersebut.

Setiap pagi, saat mengantar istri ke tepi jalan di depan perumahan untuk berangkat kerja, saya melihat banyak warga, termasuk anak-anak sekolah, guru, dan karyawan yang sampai harus bertaruh nyawa saat menyeberang. Banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang tak memberi kesempatan pejalan kaki menyeberang jalan. Mereka tak mengurangi kecepatan meski melihat ada warga yang akan atau sedang menyeberang.

Risiko semakin besar pada sore/malam hari, saat banyak warga pulang kerja dan menyeberang jalan menuju Perumahan Legenda Wisata dan Kapling Polri. Semua kendaraan yang datang dari arah Kota Wisata menuju Cileungsi mengebut setelah terbebas dari kemacetan di putaran balik, di depan Sekolah Al Azhar.

Pada 5 Januari, malam hari, seorang ibu yang sedang menyeberang tertabrak sepeda motor. Hingga 11 Januari malam, saat kami menjenguk, ia masih terbaring koma di ICU RS M Thamrin, Cileungsi.

Kami mohon Sinarmas Land sebagai pengembang Perumahan Legenda Wisata untuk membangun jembatan penyeberangan, demi keselamatan dan kenyamanan warga Perumahan Legenda Wisata dan sekitarnya.

ROTUA PARDAMEAN SITANGGANG, PERUMAHAN LEGENDA WISATA, ZONA VAN GOGH

Pesan Karcis KA

Saya pelanggan jasa kereta api yang biasa pesan karcis melalui situs resmi PT Kereta Api Indonesia. Saat menu Reservasi Tiket dibuka, pada menu utama akan terbaca Nama KA (No), Kelas, Asal, Tujuan, Berangkat, Datang. Saya mengusulkan pada baris Berangkat dan Datang ditambah keterangan hari (Senin- Minggu), agar hari dan tanggal karcis yang dipesan menjadi lebih jelas.

Kedua, bila terjadi pembatalan tiket atau perubahan jadwal keberangkatan, pembeli dikenai biaya administrasi 25 persen. Menurut saya, lebih baik biaya administrasi pembatalan sesuai jarak antara tanggal pemesanan dan tanggal pembatalan/perubahan jadwal. Makin jauh jarak, makin kecil biaya administrasi. Demikian pula sebaliknya.

VITA PRIYAMBADA, KOMPLEKS PERHUBUNGAN, JATIWARINGIN, JAKARTA 13620

"Chiropractor"

Saat ini sedang ramai dibicarakan tentang chiropractor. Banyak pihak menyebut chiropractor sebagai dokter.

Sepanjang yang saya ketahui,chiropractor adalah profesi yang diakui di berbagai negara setelah pelakunya menempuh pendidikan resmi. Negara-negara yang membuka pendidikan chiropraktik, antara lain Amerika, Kanada, dan Australia. Lulusannya mendapat gelar BSc, MSc, sampai DC (doctor of chiropractic).

Jadi, menurut saya, mereka bukan dokter dan tidak berhak bertindak dan menulis resep seperti dokter. Mohon pencerahan dari institusi yang berwenang.

TRISNO KARMADJI, SUNTER, JAKARTA UTARA

Tanggapan IALF

Menanggapi surat Bapak Hartono Tanujaya (Kompas, 12/1/2016) berjudul "IELTS di IALF", perlu kami klarifikasi bahwa Bapak Hartono melakukan registrasi dan pembayaran tes IELTS secara daring, bukan datang langsung ke IALF. Dengan demikian, peserta memilih sendiri tanggal tes dan mengisi data pribadi tanpa berinteraksi dengan petugas.

Jika data registrasi sudah lengkap dan peserta menyetujui ketentuan yang berlaku, proses dilanjutkan dengan pembayaran. Setelah pembayaran sukses, sistem secara otomatis mengirim surat elektronik konfirmasi dan SMS notifikasi kepada peserta, sesuai informasi saat registrasi.

Bukti transaksi berupa surel konfirmasi pendaftaran IELTS Bapak Hartono sudah terkirim pada 14 November 2015, pukul 11.00, dengan tanda pembayaran daring nomor ER152271. Dalam surel itu jelas tercantum pilihan tes yang diambil adalah Kamis, 19 November 2015, sehingga tidak benar bila disebutkan bahwa tanggal tes yang dipilih adalah Sabtu, 19 Desember 2015.

Saat tes berlangsung (19 November 2015), Bapak Hartono tidak hadir. Maka, sesuai ketentuan IELTS, peserta masuk kategori absen atau tidak ikut tes.

Kami tidak menerima kabar dari Bapak Hartono sampai ia hadir di IALF, Sabtu, 19 Desember 2015. Pada hari tersebut terjadi pembicaraan antara Bapak Hartono dengan petugas kami ihwal penjelasan di atas.

NARITA GIANINI, MARKETING & COMMUNICATIONS IALF

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Januari 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger