Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 15 Januari 2011

PENELITIAN AGAMA - Kebangkitan Agama di Asia Tenggara

Laporan wartawan KOMPAS Irene Sarwindaningrum
[Kamis, 6 Januari 2011]

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 40 peneliti dari sejumlah negara melakukan penelitian fenomena kebangkitan agama di Asia Tenggara. Meningkatnya ekspresi beragama di sejumlah negara ini dinilai memberi pengaruh besar pada kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat di kawasan tersebut.

Direktur Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) Yogyakarta Siti Syamsiyatun mengatakan, para peneliti terdiri dari 15 peneliti Indonesia, 10 peneliti dari negara-negara di Asia Tenggara, dan beberapa peneliti dari Amerika Serikat.

Penelitian ini akan fokus pada empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Fenomena kebangkitan agama di empat negara itu cukup signifikan, katanya, seusai konferensi internasional fenomena kebangkitan agama yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (6/1/2011).

Menurut Siti, penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu dampak positif dan negatif dari fenomena kebangkitan agama tersebut. Hasil penelitian diharap dapat memberi masukan bagi pengambil kebijakan sehingga dampak negatif dapat dihindari, sedangkan dampak positif dapat ditingkatkan.

Penelitian yang didukung oleh beberapa donor internasional itu direncanakan berlangsung dua tahun dengan dana miliaran rupiah. Tiga topik utama penelitian adalah agama dan kekuasaan, agama dan ekonomi, serta agama dan lingkungan. Sejumlah insitusi asing turut mendukung penelitian itu, di antaranya, Pusat Pemahaman Muslim-Kristen Prince Alwaleed Bin Talal Universitas Georgetown serta Institut Kultur, Agama, dan Dunia Universitas Boston.

John L Esposito, Guru Besar Bidang Agama dan Isu Internasional dari Universitas Georgetown, mengatakan, berbagai dampak negatif timbul karena fenomena kebangkitan agama ini. Di antara dampak negatif itu adalah meningkatnya konflik di masyarakat, pembenaran terhadap tindak kekerasan yang dilakukan atas nama agama, dan manipulasi agama demi kepentingan kekuasaan. Dampak positif adalah agama dapat menjadi kekuatan untuk gerakan sosial yang dapat diarahkan untuk hal-hal yang positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger