Henry Saragih, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia (DPP
SPI), sekaligus Koordinator Umum Gerakan Petani Internasional (La Via
Campesina) dinobatkan Guardian menjadi salah satu dari 20 orang tokoh yang
akan paling mempengaruhi kondisi lingkungan hidup di dunia (Green Giants)
pada tahun ini.
Dari rilis Observer Ethical Awards yang dilansir oleh The Guardian pada 16
Januari 2011, bahkan Presiden Bolivia Evo Morales yang dinobatkan menjadi
"The Green President" dan Arnold Schwarzenegger (The Ex Governator)
disejajarkan dengan Henry Saragih
Penghargaan ini merupakan penghargaan yang kedua kalinya didapatkan oleh
Henry Saragih, setelah pada 2008 lalu, Guardian, Harian terkemuka di Inggris
itu juga melansir Henry Saragih sebagai salah satu dari 50 tokoh yang bisa
menyelamatkan planet dari bencana akibat pemanasan global. Kali ini, Henry
Saragih juga bersanding dengan para tokoh dunia lain yang berasal dari
berbagai latar belakang aktivitas, mulai dari pembuat film, penulis,
politisi dan selebritis.
Henry Saragih dipercayai menjadi salah satu tokoh dunia yang akan
menggunakan pengaruhnya untuk memperjuangkan orang-orang miskin di pedesaan
(defender of the rural poor) pada 2011 melalui kedua organisasi yang kini
dipimpinnya. Yaitu gerakan petani internasional (La Via Campesina/LVC) dan
Serikat Petani Indonesia (SPI), dimana pada masing-masing organisasi petani
tersebut Henry Saragih saat ini menjabat sebagai Koordinator Umum dan Ketua
Umum.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, Guardian menyebutkan bahwa Henry
Saragih sejauh ini telah mampu memimpin La Via Campesina, sebuah aliansi
petani kecil dan pekerja di pedesaan dari berbagai belahan dunia yg memiliki
jutaan anggota, menjadi organisasi terdepan dalam menentang penggusuran
lahan secara paksa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan trans-nasional.
Bukan hanya itu, dengan kapasitasnya sebagai pimpinan Serikat Petani
Indonesia, Guardian juga menilai Henry Saragih akan terus melawan terhadap
apa yang diistilahkan dengan "cukong kelapa sawit".
Selain itu, hasil observasi tersebut juga memempercayai bahwa dunia saat ini
berada persimpangan jalan yang krusial tanpa perjuangan petani atau produsen
berskala kecil yang akan hilang. "Dalam 20 tahun ke depan perjuangan itu
akan menentukan apakah masih ada hutan yang akan utuh di Asia Tenggara dalam
waktu 50 tahun dan (menentukan) masa depan politik di banyak negara
berkembang," kata John Vidal, Kolomnis Guardian.
Henry Saragih menyatakan penghargaanya atas kepercayaan yang telah diberikan
oleh Observer dan berharap hal ini dapat menambah kepercayaan diri
masyarakat Indonesia, khususnya kaum tani. "Terima kasih kami sampaikan
kepada Observer atas kepercayaannya. Ini bukan sanjungan atau untuk
membesarkan hati, tetapi sebagai pesan kepada kami untuk terus melanjutkan
perjuangan petani dan masyarakat miskin pedesaan," ujarnya.
"Kami tetap konsisten melakukan perjuangan kami di Indonesia dan di dunia
internasional bersama La Via Campesina. Baik itu melalui gerakan massa
maupun kegiatan-kegiatan yang nyata kepada para petani di dunia,"
katanya.***
*Henry Saragih bisa di hubungi di HP:08-11-655-668*
*Link The Guardian:
**
http://www.guardian.co.uk/environment/2011/jan/16/green-power-list-top-20?CMP=twt_gu
*
Kontak Person
--
Tita Riana Zen
Serikat Petani Indonesia (SPI)
Departemen Komunikasi Nasional
www.spi.or.id
t. +62 21 7991890, +62 81510176787
f. +62 21 7993426
Tidak ada komentar:
Posting Komentar