INILAH.COM, Jakarta - Figur Harmoko, Menteri Penerangan era Orde Baru, dinilai lebih baik dibanding juru bicara dan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menyuarakan sikap Presiden.
"Masih lebih baik Harmoko pada saat Orde Baru dulu," ujar budayawan dan politisi Eros Djarot menyikapi sikap presiden menangkis SMS fitnah pada dirinya yang disampaikan langsung tanpa melalui seorang jubir, Selasa (31/5/2011).
Seorang Harmoko, kata Eros, sangat piawai menyampaikan informasi seputar Presiden Soeharto, meski banyak yang mencibir karena sering mengatakan "Menurut petunjuk Bapak Presiden".
Eros menyesalkan peredaran SMS berisi kampanye hitam yang menyerang Presiden SBY secara pribadi. "Bolehlah kita kritik presiden kita, tapi untuk hal yang bersifat pribadi tidak perlu seperti itu," katanya kepada INILAH.COM.
Karena itulah, menurutnya, seorang Presiden tidak perlu turun langsung membuat pernyataan untuk menangkis segala tudingan fitnah itu.
"Bisa diwakilkan, yang secara institusi Pak SBY tidak perlu turun langsung," katanya mengomentari pernyataan Presiden di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/5/2011), menanggapi beredarnya SMS yang disebutnya menyebarkan racun fitnah dengan tidak kestaria.
Seperti diketahui, saat ini jabatan Juru Bicara Presiden diemban oleh Julian Aldrin Pasha. Selain memiliki juru bicara, Presiden juga dibantu oleh 12 orang staf khusus. [nic]
http://nasional.inilah.com/read/detail/1560812/mending-harmoko-daripada-jubir-sby
Tidak ada komentar:
Posting Komentar