Sabtu (29/8) silam, aparat kepolisian Thailand menangkap seorang pria asing berusia 28 tahun yang diduga terlibat dalam peledakan bom di Kuil Erawan, di apartemennya di pinggiran kota Bangkok. Di apartemen itu pula ditemukan sejumlah bahan yang dapat digunakan untuk membuat bom.
Pada awalnya, juru bicara kepolisian Thailand, Prawut Thavornsiri, menyebutkan, pria asing yang ditangkap itu adalah warga negara Turki. Namun, ia kemudian meralatnya. "Pada mulanya kami mengira dia orang Turki, tetapi kemudian kami mengetahui bahwa dua paspor Turki yang dipegangnya palsu," ujar Prawut.
Dari orang asing yang ditangkap itu, kepolisian Thailand, Minggu, menemukan lokasi kedua, sebuah blok apartemen di Bangkok. Di apartemen itu ditemukan banyak paspor palsu dan bahan-bahan untuk membuat bom. Polisi memeriksa 30 ruangan di apartemen itu, tetapi tidak menemukan benda yang mencurigakan.
Aparat keamanan Thailand memperluas pencarian para tersangka lain dalam kasus peledakan bom di Bangkok yang menewaskan 20 orang itu. Mereka saat ini memantau sekitar 1.000 nomor telepon seluler dan mengecek foto-foto yang terpasang pada sekitar 200 paspor palsu.
Hingga hari ke-14 setelah peledakan bom di Kuil Erawan, aparat keamanan Thailand belum dapat mengungkap tersangka, atau orang yang bertanggung jawab, di balik peledakan bom Bangkok itu. Tidak heran jika aparat kepolisian dikritik karena dianggap lamban dalam mengungkap kasus peledakan bom Bangkok itu.
Sama seperti warga Thailand, kita pun berharap aparat kepolisian Thailand dapat segera mengungkap orang atau kelompok yang bertanggung jawab di balik peledakan bom di Kuil Erawan itu. Pengungkapan kasus peledakan bom tersebut sangat penting untuk mengembalikan rasa aman di ibu kota Thailand itu.
Belum jelas mengapa hingga kini kepolisian belum mau mengungkap warga negara dari orang yang diduga bertanggung jawab atas peledakan bom itu. Dalam berbagai kesempatan, kepolisian Thailand hanya menyebutnya warga asing. Mudah-mudahan hal itu merupakan strategi yang digunakan kepolisian untuk mempercepat pengungkapan kasusnya.
Kita tahu untuk mengungkap orang yang bertanggung di balik peledakan bom tidaklah mudah. Namun, jika dalam waktu dua pekan kepolisian masih tetap terfokus pada kelompok yang memiliki motif dan kemampuan meledakkan bom, hal itu sulit diterima. Kita berharap dalam hari-hari ini penyelidikan kepolisian sudah lebih mengerucut kepada orang atau kelompok tertentu.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 September 2015, di halaman 6 dengan judul "Polisi Thailand Dituntut Kerja Cepat".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar