Selasa (19/1) malam, Vietnam mengatakan, Tiongkok memindahkan anjungan pengeboran minyak raksasa miliknya, Haiyang Shiyou 981, ke perairan tumpang tindih klaim wilayah di Laut Tiongkok Selatan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh, meminta Tiongkok menghentikan rencana untuk melakukan pengeboran minyak di perairan yang disengketakan, dan menarik Haiyang Shiyou 981 ke luar dari perairan itu.
Haiyang Shiyou 981, yang disebut Vietnam dengan nama Hai Duong 981, adalah anjungan pengeboran minyak laut dalam milik Tiongkok yang harganya 1 miliar dollar AS dan telah beroperasi di perairan yang disengketakan itu selama 10 pekan.
Tiongkok sendiri berkeras bahwa pengoperasian anjungan pengeboran minyak raksasa itu sepenuhnya dilakukan di dalam wilayah yurisdiksi Tiongkok dan bukan dilakukan di perairan yang diklaim Vietnam sebagai miliknya. Otoritas Keamanan Maritim Tiongkok menyebutkan, anjungan pengeboran minyak itu akan berada di sana hingga 10 Maret mendatang dan memperingatkan agar kapal-kapal yang melalui perairan itu untuk tidak mendekati anjungan pengeboran minyak itu dalam radius 2 kilometer.
Dikhawatirkan jika Tiongkok tetap berkeras pada sikapnya, maka memburuknya hubungan di antara kedua negara seperti yang terjadi pada tahun 2014 akan berulang. Apalagi, pada 4 Januari lalu, Vietnam bersama dengan Filipina juga memprotes keras uji terbang yang dilakukan Tiongkok di landasan udara baru yang dibangun di atas pulau buatan di terumbu karang Fiery Cross, Kepulauan Spratly, Laut Tiongkok Selatan.
Pada tahun 2014, Tiongkok memindahkan anjungan pengeboran minyaknya ke perairan yang diklaim Vietnam sebagai wilayahnya. Vietnam memprotes pemindahan anjungan pengeboran minyak itu. Oleh karena protes itu tidak digubris, kapal patroli Vietnam dengan sengaja menerobos zona larangan mendekat dan terlibat "perang" meriam air dengan kapal-kapal patroli Tiongkok.
Tidak berhenti di sana, kapal patroli Vietnam itu pun membentur kapal patroli Tiongkok. Aksi itu kemudian diikuti dengan aksi unjuk rasa dan penyerbuan ke pabrik-pabrik Tiongkok di Vietnam, yang mengakibatkan satu orang tewas. Tiongkok kemudian memindahkan anjungan pengeboran minyak itu.
Kita tidak ingin apa yang terjadi pada tahun 2014 itu berulang kembali. Sebab itu, kita berharap Beijing dan Hanoi berkompromi agar ketegangan di antara kedua negara itu mereda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar