Namun, munculnya wacana kritis tentang analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menegaskan, kita harus tetap taat peraturan dan ketentuan. Terkandung di dalamnya falsafah melindungi lingkungan dan terpenting memperhatikan keselamatan pengguna layanan KA kelak.
Berita di harian ini, dokumen amdal muncul sehari menjelang peresmian pembangunan KA. Padahal, dalam sidang Komisi Penilai Amdal ada keberatan sejumlah pakar, pemerintah daerah, dan warga. Di antara keberatan itu adalah daerah rawan bencana, dampak terhadap daerah tangkapan air, akuifer air tanah, pencemaran, dan pengolahan limbah beracun berbahaya.
Seorang penilai, Widodo Sambodo, mengatakan, dokumen amdal punya sifat kehati-hatian dan kajian ilmiah yang kuat. "Datanya harus diambil pada dua musim, hujan dan kemarau, karena kondisi alam di kedua musim itu jauh berbeda. Maka, dokumen amdal tidak bisa disusun cepat-cepat, kecuali kalau mau dapat data yang tidak valid atau validitas datanya diragukan," kata Widodo.
Argumen lain dikatakan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf yang mengatakan, memanfaatkan lahan tidak sesuai peruntukan bisa dipidanakan. Ketiadaan suatu proyek dalam tata ruang mengakibatkan izin lingkungan rentan diuji keabsahannya di pengadilan. "Jika izin lingkungan dibatalkan pengadilan, proyek akan terhenti dan menimbulkan kesan ketidakpastian hukum bagi investor," kata Asep menambahkan.
Kita ulang pendapat para ahli untuk menyegarkan pi- kiran kita bahwa menyelenggarakan proyek, lebih-lebih yang strategis, membutuhkan persiapan saksama dan tidak terburu-buru. KA cepat dengan trek sepanjang 142 km ini juga harus dilengkapi Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang menjamin proyek ini tidak memengaruhi lingkungan dan daya tampung serta daya dukung lingkungan. Ahli lain menyoroti risiko bencana gempa pada jalur kereta.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang punya semangat besar mengembangkan infrastruktur dan sistem transportasi kita dukung. Namun, demi kepentingan lebih besar dan keselamatan penggunanya kelak, ketaatan pada ketentuan dan peraturan wajib dijaga.
Proyek KA cepat Jakarta-Bandung seyogianya menjadi model yang baik bagi proyek besar selanjutnya dalam hal ketaatan pada sistem dan prosedur yang berlaku. Kiranya dengan tertib mengikuti semua itu, tidak hanya akan diperoleh hasil tanpa cela, tetapi juga aman dan selamat saat dioperasikan dan lingkungan tetap terpelihara.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Januari 2016, di halaman 6 dengan judul "KA Cepat dan Amdalnya".
Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar