Saking banyaknya kanal media elektronik—dalam hal ini televisi—sekarang, kita suka lupa dari mana sebuah informasi yang bagus dan akurat kita dapatkan. Apakah itu berasal dari kanal televisi A, B, C, dan seterusnya.
Upaya mengingat itu semakin sulit karena hampir tidak ada ciri yang khas dari tiap-tiap televisi dalam menyiarkan berita maupun menayangkan iklannya. Meskipun ada televisi yang mengkhususkan diri pada berita, sinetron, lawak, atau telenovela, tetap saja materi berita dan iklannya sama. Iklan yang diputar di kanal A sama saja dengan iklan yang diputar di kanal B, C, D, dan E.
Padahal, ada iklan yang dibuat dengan selera rendahan. Misalnya konsumen yang bergaya bodoh, terheran-heran melihat keajaiban barang yang diiklankan.
Untuk membantu meningkatkan daya ingat, mencegah kebosanan, ataupun memberi ciri yang berbeda pada setiap saluran televisi, saya mengusulkan agar perusahaan pemasang iklan atau pembuat iklannya merancang iklan yang berbeda untuk setiap kanal. Dengan demikian, pemirsa bisa menengarai tiap kanal dan lebih mudah mengingat asal-usul informasi-informasi yang dibutuhkan.
Upaya ini akan membuat para pekerja iklan bekerja lebih kreatif dan lebih banyak. Jika perlu, sebuah pariwara/iklan diberi batas waktu putarnya. Semoga saran ini bisa menambah lapangan kerja orang-orang kreatif.
PANDU SYAIFUL
Pekanbaru, Riau
Taksi Daring
Saya adalah salah satu pengemudi taksi daring (online). Terkait aturan kir dan larangan mobil di bawah 1.000 cc digunakan sebagai taksi daring, saya mempunyai usul berikut.
Pertama, kir di bawah Kementerian Perhubungan sebenarnya untuk memastikan apakah kendaraan yang digunakan layak beroperasi atau tidak. Di sisi lain mekanisme kir ini berdampak terhadap hangusnya asuransi kendaraan taksi daring.
Saya mengusulkan pelaksanaan kir dilakukan di bengkel resmi yang ditunjuk Kemenhub tanpa memberikan tanda khusus pada mesin kendaraan. Cukup surat keterangan dari bengkel resmi, apakah kendaraan layak jalan atau tidak. Dengan demikian, asuransi tetap berlaku.
Kedua, mobil 1.000 cc sebaiknya diperbolehkan jadi taksi karena sejauh ini tidak terdengar keluhan dari penumpang terkait kenyamanan mobil.
TAMO AMA REDA
Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara
Pesan Barang
Saya tertarik untuk pesan barang (preorder) Samsung Galaxy Note 7 di Grapari Alia Gambir bekerja sama dengan Telesindo. Saya memilih transaksi pembayaran bank swasta dengan promo bebas satu bulan cicilan.
Ketika kartu kredit saya digosok di mesin EDC, petugas Telesindo memasukkan jumlah nominal pembayaran penuh Rp 10.777.000. Saya tanyakan kenapa demikian, ia katakan bahwa ketentuannya seperti itu. Digosok pembayaran penuh dahulu, nanti Telesindo akan mengonfirmasi ke bank tersebut untuk dijadikan cicilan tetap dengan potongan bebas satu bulan cicilan.
Akhir Agustus saya mendapatkan informasi bahwa pemesanan Samsung Galaxy Note 7 dibatalkan karena bermasalah. Diinformasikan juga bagi yang sudah memesan pembayaran akan dikembalikan penuh. Saya diminta menunggu, sedangkan tagihan dari bank sudah datang.
Ketika menerima tagihan kartu kredit, saya kaget. Tagihan yang dijanjikan jadi cicilan tetap 12 bulan dengan satu bulan bebas cicilan tidak ada. Yang ada pembayaran penuh. Ketika saya tanyakan mengapa demikian, mereka tidak bisa memberikan alasan yang tepat.
Saya berinisiatif untuk tidak membayar penuh, tetapi sesuai kesepakatan di awal, yaitu cicilan 12 bulan. Saya anggap bunga yang timbul adalah kesalahan Telesindo dan menjadi tanggung jawab pihaknya.
Hingga berbulan-bulan kejelasan tidak saya dapatkan. Saya harus bolak-balik ke Grapari Alia untuk menanyakan hal tersebut. Jawabannya selalu tidak memuaskan, sementara saya tidak pernah mendapatkan konfirmasi dari Grapari Alia ataupun Telesindo. Saya berusaha sendiri untuk mendapatkan hak saya.
Tanggal 11 November 2016 saya melihat ada transaksi dengan keterangan Grapari Alia sejumlah Rp 10.130.380. Kenapa hanya Rp 10.130.380? Padahal, harga yang ditagihkan Rp 10.777.000.
Bagaimana dengan bunga yang sekarang sudah mencapai Rp 1.318.091? Saya dikecewakan dan merasa dipermainkan oleh Telesindo dan Telkomsel. Tolong kembalikan sisa uang saya berikut pembayaran bunganya.
KRISTIAN SUTOYO
Jl Abiyasa Raya, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar