Mobil truk yang saya kendarai dari arah Bandung menuju Jakarta di Kilometer 77 di dekat pintu keluar Sadang, Jawa Barat, Jumat (9/12), ditindak oleh polisi patroli jalan raya atau PJR dengan alasan mengambil lajur kanan.
Saya keberatan karena hanya mendahului beberapa truk dan mobil pribadi yang lebih lambat karena hanya tersedia dua lajur di sepanjang jalan tersebut.
Hal serupa juga pernah dialami sopir saya di Tol Bogor Outer Ring Road yang sebagian besar hanya terdiri atas dua lajur. Saat kejadian, sopir mendahului bahkan hanya satu mobil truk (kernet jadi saksi) sehingga saat itu ia ngotot tidak mau tanda tangan surat tilang.
Lebih adil jika pengelola jalan tol memasang kamera pemantau (CCTV) di jalan yang hanya dua lajur sebagai alat bukti. Namun, akan lebih baik lagi jika aturan truk dilarang di lajur kanan ditiadakan di jalan yang hanya dua lajur. Hal ini karena penilaiannya sangat subyektif.
Peraturan itu kami rasakan aneh mengingat mobil truk di jalan umum yang hanya memiliki dua lajur tidak ditindak jika mengambil jalur kanan.
WARDIMIN, TAMAN SURYA V, PEGADUNGAN, KALIDERES, JAKARTA BARAT
Dicek dan Diperbaiki
Menanggapi surat di Kompas (16/12), "TV Kabel Rusak 3", yang disampaikan oleh Bapak Ipik Gandasasmita perihal gangguan layanan Indihome, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelayanan Telkom.
Keluhan gangguan layanan Indihome tanggal 29 Juli 2016 atas nama Bapak Ipik Gandasasmita pada nomor 021 22839900/ 121105204086, pihak teknisi Telkom telah melakukan pengecekan dan perbaikan.
Untuk permintaan berhenti berlangganan Indihome telah kami penuhi. Sementara untuk layanan internet dan telepon telah disolusikan pada nomor yang berbeda, 0218316657, dengan alamat yang sama dan telah dikonfirmasi serta disetujui pada 21 Desember 2016 oleh Bapak Ipik Gandasasmita. Dengan demikian, permasalahan telah diselesaikan.
RISNA MUTIAR, MANAGER SEKDIV & PUBLIC RELATION JAKARTA TELKOM INDONESIA
Normal dan Aktif
Menanggapi surat di Kompas (16/12), "TV Kabel Rusak 1", tentang gangguan layanan Indihome, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan Telkom. Terkait keluhan Bapak Ichsan Arnel dapat disampaikan bahwa petugas teknisi telah melakukan perbaikan pada sistem/ perangkat.
Saat itu layanan Indihome kembali normal dan aktif. Untuk permohonan berhenti layanan UseeTV telah kami penuhi. Sementara untuk layanan telepon dan internet telah berfungsi dengan baik serta telah dikonfirmasi kepada Bapak Ichsan Arnel pada 16 Desember 2016. Dengan demikian, permasalahan telah diselesaikan.
RISNA MUTIAR, MANAGER SEKDIV & PUBLIC RELATION JAKARTA TELKOM INDONESIA
Toilet Tanpa Air
Tanggal 20 Desember 2016 saya naik Kereta Api (KA) Krakatau Express Kediri, Jawa Timur, tujuan Merak, Banten, menempati gerbong nomor 7. Namun, selepas Purwokerto, air di toilet habis.
Dari sebelum air habis pun toilet sudah bau, tanda pembersihan berkala kurang, dan tidak ada pewangi. Padahal, petugas kebersihan mondar-mandir.
Di Stasiun Cirebon ada waktu berhenti sekitar 20 menit dan biasanya semua toilet kembali diisi air. Namun, untuk gerbong nomor 6 dan 7 toilet tidak diisi air. Dalam separuh perjalanan Cirebon-Merak, penumpang hanya bisa menggerutu sambil menahan kencing dari pukul 19.00 hingga pukul 02.00.
Sungguh mengecewakan. Kami naik kereta api bertarif Rp 300.000, tetapi toilet tanpa air dan berbau pesing.
KUSUMO, JATISARI, MOJOLABAN, SUKOHARJO, JAWA TENGAH
Pulsa Terpotong
Mulai awal Desember 2016, setiap tiga hari saya selalu menerima SMS yang isinya tidak saya butuhkan. SMS dikirim oleh konten dengan nomor 92121, 99979, 99989, dan setiap menerima SMS dari nomor-nomor ini pulsa saya langsung terpotong atau tercuri Rp 2.200 per SMS.
Padahal, saya tak pernah mendaftar atau meregistrasi dan untuk menghentikan (unreg) sesuai dengan petunjuk yang disampaikan ternyata tidak bisa atau tidak berhasil. Sampai saat ini, SMS tetap saya terima dan pulsa terpotong/tercuri.
Mohon kepada yang berwenang untuk menyelidiki, mengusut, dan menindak konten-konten seperti itu karena merugikan banyak orang dan ada unsur pidana, yaitu pencurian. Saya yakin bukan hanya saya yang menjadi korban.
ANTONIUS SUDARISMAN, JALAN CEMPAKA SARI V RT 0016 RW 008, HARAPAN MULIA, JAKARTA PUSAT
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Januari 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar