Saban saya membaca koran dan menonton televisi, selalu terkesan bahwa negara kita, NKRI, diganggu oleh bangsa sendiri. Maka, saya usulkan supaya para pejabat yang ditugaskan membela Pancasila lekas terjun ke lapangan.
Ketuhanan Yang Mahaesa. Para koruptor semakin nekat, tidak takut bahwa ia diawasi oleh Tuhan, ketika menggunakan uang yang bukan haknya, tidak takut hukuman di akhirat.
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Pembuatan serta penyebaran hoaks berisi fitnah, bohong, dan pembunuhan karakter merupakan perbuatan yang tidak beradab dan tidak adil.
Persatuan Indonesia. Terjadi konflik di mana-mana. Contohnya, DPR dan KPK tidak mendidik rakyat. Yang salah prosedur tidak mengaku salah..
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Tidak terlihat ada kebijaksanaan. Yang ada ialah ingin kekuasaan dan uang. Studi banding tidak dilaporkan kepada rakyat.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Tidak kelihatan. Yang ada si kaya semakin kaya, membangun kota dan menara. Si miskin makin sengsara.
Demikian pengamatan saya. Apabila para pembela Pancasila yang sudah diangkat mau terjun ke lapangan, barangkali para koruptor dana desa tidak akan nekat.
TITI SUPRATIGNYO
Pondok Kacang Barat, Pondok Aren, Tangsel, Banten
Tanggapan XL Axiata
Menanggapi pelanggan XL, Vita Priyambada, melalui surat pembacaKompas edisi 13 September lalu, "Penipuan Atas Nama Gojek", kami telah memberikan solusi dan informasi agar berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan pihak mana pun dengan menggunakan nomor XL. Ibu Vita Priyambada telah menerima penjelasan serta solusi yang kami sampaikan.
Peningkatan kualitas layanan akan terus kami lakukan. Perhatian Ibu Vita Priyambada sebagai pelanggan merupakan acuan bagi kami untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Demikian tanggapan kami. Informasi mengenai XL diperoleh dengan menghubungi 817, 021 57959817, 08170817707 dari telepon lain, mengunjungi XL Center terdekat, surel ke customerservice@xl.co.id, atau melalui Twitter @myXL dan Facebook myXL. Atas perhatian Ibu Vita, kami ucapkan terima kasih.
TRI WAHYUNINGSIH
GM Komunikasi Perusahaan XL Axiata
Hukuman untuk Istri/Suami Koruptor
Saya membaca dalam tulisan sastrawan Mochtar Lubis bahwa barang siapa yang melihat orang lain melakukan kesalahan, dia tidak mencegahnya, malah diam saja, maka dosanya sama dengan orang yang melakukan kesalahan tersebut.
Maka, menurut saya, istri seorang koruptor, atau suami seorang koruptor, wajib diminta ikut bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh suami atau istrinya sebab orang yang paling dekat dalam hidup kita adalah istri atau suami.
Jika terbukti sang istri atau sang suami seorang koruptor telah mengingatkan atau malah mengancam suaminya atau istrinya agar tidak korupsi, maka sang istri atau sang suami koruptor harus dibebaskan dan diberi penghargaan bila sang istri atau sang suami melaporkan suaminya atau istrinya merencanakan atau melakukan tindakan korupsi.
Kita harus mencoba dan mencari kiat lain agar budaya korupsi tidak terus-menerus dilakukan, terutama bagi penyelenggara negara karena korupsi berdampak langsung pada kesengsaraan hidup rakyat. Harga kebutuhan hidup yang seharusnya murah jadi mahal. Korupsi penyebab utama resesi dan menghancurkan sendi-sendi hidup bangsa
Harap dipikirkan saran ini oleh yang bertugas membuat undang-undang, peraturan, hukum, dan lain-lain! Terima kasih.
PANDU SYAIFUL
Pekanbaru
Mohon Perhatian Pemkab Bogor
Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang telah memuluskan jalan utama di sekitar Perumahan Vila Nusa Indah 3 dan Perumahan Bumi Mutiara. Namun, Jalan Letda Natsir antara Perumahan Vila Nusa Indah 2 dan Perumahan Mahkota Pesona masih rusak sekali, aspalnya terkelupas, dan menghambat sepeda motor, mobil, dan truk.
DJOKO MARTANTO
Perumahan Bumi Mutiara
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Oktober 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar