AP PHOTO/MUKHTAR KHAN

Para demonstran di Kashmir, wilayah yang dipersengketakan oleh India dan Pakistan, melempar batu ke arah polisi India di Srinagar, India, Senin (17/12/2018). India selama ini menuduh Pakistan melindungi kelompok-kelompok militan. Namun, Pakistan membantah  tuduhan tersebut.

Pakistan menjadi "sasaran kemarahan" India dan Iran. Mereka sama-sama mendesak Pakistan bersikap tegas terhadap kelompok militan.

Kemarahan India terhadap Pakistan dipicu serangan mematikan yang diklaim dilakukan oleh Jaish-e-Mohammad (JeM)—kelompok yang berbasis di Pakistan—pada Rabu silam. Dalam kejadian ini, kendaraan yang mengangkut puluhan petugas keamanan India diserang bom bunuh diri di jalan raya Srinagar-Jammu, di wilayah Kashmir yang dikontrol India.

Sebanyak 41 petugas keamanan India meninggal dunia. Peristiwa tersebut memantik kemarahan masyarakat India. Demonstrasi berlangsung di sejumlah jalan raya di beberapa kota di India. Pengunjuk rasa membakar patung pemimpin Pakistan dan pendiri Jaish-e-Mohammad.

Bahkan, jam malam diberlakukan di Jammu, Kashmir, setelah orang-orang menyerang bangunan milik warga Kashmir. Kendaraan mereka juga dilempari dan dibakar.

Adapun pengguna media sosial di India marah dan menuntut pemerintah untuk membalas serangan yang dilakukan kelompok militan. Sejumlah saluran televisi di India menyerukan digelar perang habis-habisan dengan Pakistan.

Dalam ranah diplomasi, seperti diberitakan harian ini, Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale telah memanggil Duta Besar Pakistan Sohail Mahmood. New Delhi juga memanggil pulang duta besarnya di Pakistan.

India selama ini memang menuduh Pakistan melindungi kelompok-kelompok militan. Sebaliknya, Pakistan menolak tuduhan tersebut.

Minggu lalu, serangan kelompok militan yang ditengarai memiliki kaitan dengan Pakistan juga menyasar pasukan Garda Revolusi Iran di kawasan tenggara negara itu. Garda Revolusi Iran menuduh "pasukan keamanan Pakistan" memberikan dukungan kepada pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 27 tentara Iran, Rabu.

Panglima Garda Revolusi Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengingatkan Pakistan, jika negara itu tak melaksanakan tanggung jawabnya, Iran berhak memerangi ancaman di perbatasannya.

Meski menuduh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terlibat dalam pengeboman itu, Pemimpin Garda Revolusi Iran tetap menginginkan Pakistan untuk "menghukum" pelaku bom bunuh diri.

Serangan oleh kelompok militan yang diduga bersembunyi di Pakistan sudah lama menjadi isu krusial dalam hubungan negara itu dengan tetangganya. Afghanistan yang sedang berusaha keluar dari konflik domestik berkepanjangan juga menuduh Pakistan sebagai tempat perlindungan kelompok-kelompok ekstrem.