Program vaksinasi yang terus dimasifkan sangat berarti menekan angka kematian. Berbagai penelitian pun menunjukkan, mereka yang sudah divaksin apabila terinfeksi Covid-19 akan lebih ringan dampaknya.
Warga antre untuk mengisi ulang tabung oksigen di Jalan Swadarma Raya, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2021).
Sungguh menyedihkan. Setiap hari, kabar tentang masyarakat yang terpapar Covid-19 terus bermunculan di aplikasi pesan. Sahabat, kerabat, tanpa kecuali.
Kabar itu menjadi semakin menyesakkan lagi mengingat banyak di antara mereka tidak tertolong karena rumah sakit sudah penuh atau meninggal saat mengantre setelah berkeliling-keliling mencari bangsal yang kosong.
Ada pula yang jiwanya tak tertolong karena saat masuk rumah sakit sudah dalam kondisi sangat parah. Lainnya harus meregang nyawa karena kehabisan oksigen, seperti yang terjadi di RS Sardjito, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kasus terkonfirmasi positif harian masih terus meningkat dari hari ke hari. Pada Sabtu (3/7/2021) tambahan mencapai 27.913 kasus sehari, dan Minggu (4/7) kasus baru terkonfirmasi positif tercatat 27.233 kasus. Lonjakan kasus harian ini hampir dua kali lipat dari gelombang tertinggi pada 31 Januari 2020, yaitu 14.518 kasus.
Pasien Covid-19 dirawat di tenda darurat di halaman Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, Minggu (4/7/2021).
Kita tentu berharap lonjakan kasus harian segera melandai. Tidak seperti di India, yang melonjak hingga empat kali lipat, dari 97.859 kasus per hari pada 16 September 2020 kemudian melejit hingga 414.433 kasus per hari pada 6 Mei 2021.
Lonjakan kasus baru juga diiringi kasus meninggal. Kurva yang mulai menurun pada 29 Januari 2021 kembali menanjak pada akhir Mei 2021 dan terus meningkat. Data kemarin, angka kematian per hari sudah melampaui angka tertinggi pada akhir Januari 2021. Sedikit mengobati duka, lonjakannya tidak sedahsyat lonjakan jumlah kasus baru per hari.
Program vaksinasi yang terus dimasifkan sangat berarti menekan angka kematian. Sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan, berbagai penelitian pun menunjukkan mereka yang sudah divaksin apabila terpapar Covid-19 akan lebih ringan dampaknya.
Meski demikian, paralel dengan hal itu, pembatasan mobilitas penduduk dan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker ganda, menjadi keharusan. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat oleh pemerintah sejak Sabtu (3/7) harus sungguh-sungguh dan berhasil. Targetnya adalah angka kasus baru per hari kembali berada di bawah 10.000.
Petugas mengawasi penerapan protokol kesehatan oleh pengguna kendaraan yang melintas di Pos PPKM Darurat di Pasar Jumat, Jakarta Selatan, Sabtu (3/7/2021).
Belajar dari kasus India yang melonjak hingga empat kali lipat, pemerintah pusat dan daerah perlu bergerak lebih cepat lagi mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk menyiapkan 3T (pengetesan, pelacakan, dan pengobatan) berkali-kali lipat. Obat-obatan, tempat rawat, oksigen, dan tenaga kesehatan disiagakan guna mengantisipasi kondisi terburuk.
Masyarakat dari semua lapisan pun bergotong royong menguatkan dan mengingatkan siapa pun untuk lebih ketat lagi menerapkan protokol kesehatan, mulai dari keluarga terdekat, kerabat, warga sekitar, hingga yang lebih luas.
Terinspirasi dari sebuah video singkat yang beredar di aplikasi pesan, antusiasme perlu dipelihara dan bahkan digelorakan, baik dalam diri maupun orang di sekitar kita. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, keputusasaan jangan sampai menguasai. Kita perlu saling menguatkan, mengingatkan.
Sumber: Kompas.id - 5 Juli 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar