Rasa keamanan masyarakat benar-benar terganggu oleh sejumlah kasus penembakan dalam tiga pekan terakhir di wilayah Sumatera Selatan, Banten, dan DI Yogyakarta. Rangkaian kasus penembakan itu menewaskan dua orang dan mencederai lima orang.
Sejumlah kasus penembakan menimbulkan pergunjingan luas di masyarakat tentang kemungkinan eskalasi gangguan keamanan, lebih-lebih setelah terjadi kasus penembakan di DI Yogyakarta pada 9-10 Agustus. Kasus di Yogyakarta tergolong dramatis karena teror penembakan berlangsung sampai 11 kali dalam tempo dua hari.
Meski tidak ada korban jiwa, rangkaian penembakan akhir pekan lalu itu menimbulkan keprihatinan tentang kerawanan keamanan, lebih-lebih karena begitu gampangnya senjata digunakan. Bahaya lebih besar bagi keamanan akan terjadi jika peredaran senjata api, termasuk hasil rakitan, dan berbagai jenis senjata lain dibiarkan beredar bebas dan tak terkendali.
Tantangannya sangatlah serius. Atas dasar itu, perlu didukung upaya kepolisian melakukan razia senjata. Sangatlah penting mengendalikan peredaran senjata, termasuk tidak mengobral perizinan kepemilikannya. Tak kalah pentingnya, bagaimana mengusut, mengendalikan, dan mematahkan orang atau kelompok orang yang berada di balik senjata. Penjahat merasa lebih leluasa beraksi kalau memiliki senjata untuk melumpuhkan calon korbannya.
Jelas sekali, sejumlah peristiwa penembakan belakangan ini tidak hanya menggambarkan maraknya peredaran senjata, tetapi juga memperlihatkan keganasan penjahat. Tidak bisa lain, peredaran senjata perlu ditertibkan dan ancaman penjahat harus dipatahkan.
Kiranya perlu diangkat lagi bahwa senjata pada dirinya sendiri sudah berbahaya. Senjata yang sudah berbahaya akan semakin berbahaya jika berada di tangan orang atau sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab dan jahat. Senjata yang jatuh ke tangan penjahat akan menjadi ancaman serius bagi keselamatan orang lain.
Kengerian bertambah karena senjata yang marak beredar dikhawatirkan jatuh ke tangan kaum teroris. Aktivitas kaum teroris di Indonesia belum benar-benar surut meski berbagai upaya keras sudah dilakukan untuk mematahkannya. Kewaspadaan sangat diperlukan.
Atas dasar itu, upaya mengendalikan peredaran senjata dan mematahkan penjahat, termasuk teroris, sangatlah penting dan mendesak. Ini dilakukan untuk menjaga rasa aman yang diperlukan masyarakat dan bangsa.
Gangguan keamanan oleh peredaran senjata dan kejahatan, termasuk terorisme, perlu diatasi segera untuk menciptakan situasi kondusif bagi kehidupan normal dan proses pembangunan berkelanjutan. Tanpa rasa aman, proses pembangunan akan kedodoran.
(Tajuk Rencana Kompas, 14 Agustus 2013)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar