Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 06 Januari 2014

TAJUK RENCANA Optimisme dan Tantangan 2014 (Kompas)

KITA baru usai merayakan pergantian tahun. Kemeriahan di berbagai tempat menyiratkan ada optimisme masyarakat menyambut tahun 2014.
Kita bersyukur perayaan pergantian tahun dan peringatan Natal berjalan damai. Kalaupun pada malam pergantian tahun terjadi penyergapan oleh Kepolisian RI terhadap sekelompok orang terduga teroris di Tangerang, hal itu tak mengurangi kemeriahan kedua perayaan itu.

Optimisme tumbuh karena masyarakat ikut menciptakan suasana damai. Masyarakat semakin dewasa, menyadari sebagai satu bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Hal ini membawa harapan demokrasi kita juga akan tumbuh lebih substansial, lebih matang. Orang boleh menyuarakan aspirasinya, tetapi pada saat bersamaan juga harus menghargai pendapat dan hak orang lain.

Dengan modal tersebut kita memasuki tahun 2014, tahun yang menantang karena rakyat Indonesia akan memilih wakilnya di lembaga legislatif dan memilih presiden baru.

Tahun ini akan menjadi tahun terakhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden dan para pembantunya memiliki waktu hingga bulan Oktober untuk meninggalkan warisan yang penting bagi perjalanan berbangsa dan bernegara kita, yaitu menyelenggarakan pemilu yang aman, damai, tertib, jujur, dan adil.

Banyak hal telah dicapai pemerintah. Hal menonjol adalah pemberantasan korupsi. Di dunia internasional, Indonesia juga mendapat banyak kepercayaan, seperti menyelenggarakan pertemuan pemimpin APEC dan perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali. Dari sisi ekonomi, Indonesia masuk di dalam kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia.

Meski demikian, secara obyektif kita juga melihat sejumlah hal harus diperbaiki untuk menjadikan Indonesia pemenang dalam globalisasi yang kita pilih untuk diikuti. Konsentrasi harus tetap pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan peningkatan derajat kesehatan. Kita ingin mendapat manfaat dari bonus demografi karena besarnya jumlah penduduk usia muda.

Tantangan berikut, kedaulatan dan ketahanan pangan. Bukan hanya untuk memberi makan penduduk, tetapi juga lapangan kerja dan nilai tambah tinggi di dalam negeri. Pengembangan energi terbarukan harus dipercepat karena kebutuhan terus meningkat dan kita sudah menjadi importir bahan bakar minyak. Yang tidak boleh dilupakan, tetap memelihara kelestarian alam dan lingkungan.

Kita berharap pemerintah dapat melaksanakan pemilu yang adil dan jujur agar rakyat mendapatkan pemimpin berkualitas, kompeten, dan sesuai pilihan. Pemimpin yang dapat melanjutkan capaian pemerintahan saat ini dan sebelumnya. Dengan demikian, cita-cita Indonesia menjadi negara makmur yang dihormati masyarakat dunia dan rakyatnya merasa bahagia dapat terwujud.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000003916805
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger