Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 03 Juni 2014

TAJUK RENCANA: Secercah Harapan dari New Delhi (Kompas)

PELANTIKAN perdana menteri ba- ru India, Narendra Modi, pekan lalu, memberikan secercah ha- rapan bagi terciptanya perda- maian di kawasan Asia Selatan.
Harapan itu muncul dengan hadirnya para pemimpin dari negara-negara di kawasan Asia Selatan—Sri Lanka, Mauritius, Maladewa, Nepal, Afganistan, Banglades, dan yang paling penting Pakistan—dalam acara pelantikan Modi. Ini kali yang pertama pelantikan seorang perdana menteri India dihadiri para pemimpin dari negara tetangga.

Yang perlu dicatat lagi adalah inilah kali pertama seorang Perdana Menteri Pakistan—India dan Pakistan meski bertetangga dan sama-sama bekas jajahan Inggris bermusuhan sejak lahir, 1947—hadir dalam upacara pelantikan perdana menteri India. PM Nawaz Sharif hadir atas undangan Modi.

Tidak berlebihan kalau kehadiran Sharif itu adalah peristiwa bersejarah. Apalagi kemudian Modi dan Sharif berjabat tangan. Peristiwa bersejarah itu diharapkan akan menjadi awal bagi membaiknya hubungan kedua negara meski kemudian Modi mengangkat beberapa pejabat yang mengindikasikan bahwa ia akan mengambil tindakan tegas terhadap Pakistan.

Sejak merdeka, mereka sekurang-kurangnya terlibat tiga kali peperangan dan perang tak langsung terkait dengan Afganistan. Mereka juga terlibat dalam perlombaan senjata nuklir. Selain itu juga terlibat sengketa dalam masalah wilayah, air, dan perdagangan. Stephen Cohen dari
Brookings Institution (AS) bahkan menyebut kedua negara terlibat dalam bentrokan kebudayaan, kompetisi antara negara Islam dan sekuler, sengketa wilayah, kekuatan politik, serta psychological abnormalities. Yang lebih berat lagi, Pakistan berkeyakinan bahwa India ingin menghapus eksistensinya, menurut Cohen.

Apa yang disampaikan Cohen itu memberikan gambaran betapa beratnya persoalan antara India dan Pakistan. Mereka hidup berdampingan sebagai tetangga, tetapi hari-harinya disesaki dengan perasan curiga; saling mencurigai, saling mencari kelemahan masing-masing.

Oleh karena itu, kehadiran Sharif dalam pelantikan Modi menjadi sangat besar artinya dalam konteks hubungan kedua negara; dalam konteks mencari jalan keluar bagi terciptanya hubungan yang baik, yang saling percaya, yang adem di antara kedua negara. Sebab, kalau kedua negara saat sekarang ini benar-benar terlibat dalam peperangan, entah karena masalah Kashmir atau perbatasan, akan sangat berbahaya karena sama-sama memiliki senjata nuklir. Tidak hanya berbahaya bagi keduanya, tetapi juga membahayakan negara-negara tetangga.

Harapannya adalah kehadiran Sharif dan juga jabat tangan antara Sharif dan Modi akan menjadi awal yang baik bagi terciptanya perdamaian di antara kedua negara.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000006980353
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger