Saya mengajar di SMPN 5 Wates, Kulon Progo. Tanggal 31 Desember 2010, saya telah menerima penetapan angka kredit untuk pangkat pembina tingkat I dengan tanggal mulai tugas 1 Oktober 2011.
Juli 2012, saya mengusulkan daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK) untuk kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi, yakni guru utama muda/golongan IVC.
Saya menerima hasil penilaian prestasi kerja guru atas nama Paiman, SPd dengan surat bertanggal 21 November 2012 nomor 121672/A4.4/KP/2012. Surat ditandatangani Yuniarti Kusnoningsih NIP 196006151986022007 atas nama Sekretaris Tim Penilai Pusat, dicap dengan cap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dinyatakan, hasil penilaian prestasi kerja saya sampai 30 Juni 2012 adalah STTPL 2.00, PBM 61,088, pengembangan profesi 10.00, jumlah unsur utama 73.088, jumlah unsur utama dan penunjang 80.200, serta total angka kredit 725.838.
Surat tersebut juga menyatakan, untuk kenaikan jabatan/pangkat menjadi pembina utama muda Golongan IVC harus memenuhi angka kredit kumulatif minimal 700 dan telah mendapat nilai 10 dari paling sedikit 12 angka kredit yang dipersyaratkan.
Februari 2016, saya mengajukan usulan DUPAK baru untuk memenuhi kekurangan dua angka pengembangan profesi atau publikasi ilmiah dengan surat pengantar dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo nomor 800/875 tanggal 19 Februari 2016.
Mengacu surat edaran Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2016, usulan saya lampiri hasil penilaian yang ditandatangani Yuniarti K di atas. Saya juga melampirkan lampiran PTK, artikel hasil penelitian dan artikel tinjauan ilmiah yang terbit di jurnal ber-ISSN, serta dua buku yang diterbitkan oleh penerbit ber-ISBN.
Hasil penilaian yang saya dapatkan adalah sebagai berikut: angka kredit kumulatif 785.108, pengembangan diri 4.000, serta publikasi ilmiah dan karya inovatif 6.000. Dinyatakan bahwa saya belum memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
Oleh karena itu, saya mohon penjelasan kepada pejabat Ditjen GTK Kemendikbud, apakah nilai 10 untuk pengembangan profesi yang saya dapatkan sebelumnya dianggap hangus atau ada kesalahan dalam proses penilaian sehingga hasil publikasi ilmiah saya hanya 6.000?
Selama masa penilaian, saya tetap aktif mengajar.
PAIMAN
Palihan, Temon, Kulon Progo, DIY
Surat Elektronik Iklan
Sekitar April 2014, saya membuka rekening di Bank OCBC NISP cabang Menara Karya. Juni 2016, saya memutuskan menutup rekening di cabang OCBC NISP Bellagio Mega Kuningan.
Waktu itu, petugas layanan pelanggan (CS) yang membantu saya mengatakan, rekening sudah tertutup dan tidak akan menerima surat elektronik apa pun seperti yang saya harapkan.
Ternyata sampai hari ini saya masih menerima surat elektronik iklan OCBC NISP. Saya sudah mencoba unsubscribedberkali-kali, tetapi tidak berhasil.
Pada 26 September 2016, saya mengajukan keluhan melalui OCBC NISP Bellagio. Di situ, petugas CS membuatkan surat keluhan dan dikatakan perlu tiga hari untuk penyelesaiannya.
Akan tetapi, sampai hari ini ternyata saya masih saja menerima surat elektronik tersebut dan saya merasa terganggu. Saya sudah membayar biaya penutupan rekening Rp 100,000, mengapa solusinya tidak tuntas?
FRANS NARENDRA
Pondok Aren, Tangerang Selatan
"Glembuk" Solo
Saya tertegun membaca tulisan berjudul "Glembuk Solo dan Makian Presiden Rody" di Kompas (Rabu, 14/9).
Kata glembuk yang biasanya diartikan sebagai membujuk dengan cara halus, kini menjadi positif untuk menggambarkan pendekatan politik Presiden Joko Widodo yang persuasif.
Namun, seingat saya, kata glembuk tidak dikaitkan dengan Solo. Ketika saya duduk di kelas IV HIS Purbayan Solo tahun 1940, ada tiga ungkapan yang populer waktu itu: glembuk mataram/yogya, umuk solo, dan gertak semarangan.
RINAL WIDYOSUYONO
Jalan HJ Nursaid, Pamulang Barat, Tangerang Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar