E-KTP Belum Selesai
Sudah empat bulan lebih, sejak 19 Juli 2016 hingga kini, e-KTP istri saya belum juga selesai. Menurut petugas kantor Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, penyebabnya adalah tidak ada blangko e-KTP.
Yang memprihatinkan, tidak ada anggaran untuk blangko e-KTP. Kata petugas itu lagi, kemungkinan e-KTP baru jadi sekitar April 2017.
Betapa rumit birokrasi e-KTP. Padahal, saya bertempat tinggal di wilayah DKI Jakarta yang amat dekat dengan pemerintah pusat. Saat kekosongan blangko e-KTP ini ramai diberitakan September 2016, Menteri Dalam Negeri sebenarnya sudah menjanjikan angin segar untuk mengadakannya. Namun, kenyataannya, ketersediaan blangko e-KTP tidak kunjung terwujud hingga saat ini.
Persoalan e-KTP ini sungguh mengecewakan. Saya berharap kekurangan bisa segera diperbaiki karena KTP menyangkut identitas warga negara Indonesia. Dengan demikian, tidak boleh ada alasan blangko kosong.
HITON BAZAWI
Kampung Waru Doyong RT 009 RW 008, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur
Budidaya Ikan
Membaca berita Kompas (8/12) halaman 21, "Lagi, Kematian Massal Ikan", membuat saya prihatin. Peristiwa ini terus berulang karena sepanjang tahun 2016 ada 9-10 kali kejadian serupa. Mengapa kita tidak belajar dari pengalaman, termasuk belajar menaati peraturan?
Kasihan negeri ini, kasihan para pelaku usaha perikanan. Payung hukum budidaya ikan di perairan umum telah tersedia, regulasi jumlah biomassa ikan untuk budidaya pun ada, bahkan ratusan seminar tentang budidaya ikan di perairan umum juga sudah berlangsung. Lalu, mengapa kematian massal ikan terus berlangsung?
Apalagi yang kurang, mengapa pemerintah setempat abai? Rasanya keterlaluan sekali karena mereka sebagai pembina di daerah adalah orang-orang terpilih yang wajib memecahkan kesulitan masyarakatnya.
MUH HUSEN
Jalan Merkuri Tengah IV, Rancasari, Bandung
Batal Kejutan
Saya kecewa kepada jasa pengiriman JNE. Berawal dari rencana memberikan kejutan ulang tahun kepada keponakan di Bandung, kami mengirim hadiah pakaian, 14 Desember 2016. Kami menggunakan paket YES (Yakin Esok Sampai) CGKSZ00952870216, melalui agen Gempol, Bambu Apus, Jakarta Timur.
Namun, semua batal. Saat ulang tahun keponakan pada 16 Desember, paket belum sampai. Bahkan, saat kami menulis surat ini, 19 Desember 2016, paket belum juga sampai. Layanan pelanggan JNE sulit dihubungi dan jika terangkat mereka selalu menjawab kendala teknis dan akan mencari tahu. Mengecewakan sekali.
GUSTAV ROBERTTO
Jalan SMA 64 Cipayung,
Jakarta Timur
Tanggapan Telkom
Menanggapi surat Bapak Leo Sutanto di harian Kompas (Kamis, 15/12) perihal layanan UseeTV, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.
Tanggal 5 Desember 2016 petugas Telkom telah mengunjungi kediaman Bapak Leo Sutanto untuk memperbaiki sistem UseeTV dan mengganti remote. Saat itu layanan sudah kembali normal.
Pihak Telkom telah mengonfirmasi ulang melalui telepon, diterima oleh Ibu Rina yang menyatakan layanan UseeTV sudah dapat digunakan dengan baik.
RISNA MUTIAR
Manager Sekdiv & Public Relation Telkom Regional 2 Jakarta
Tanggapan Telkom
Sudah hampir setahun, kompleks kami kesulitan air bersih. Pernah disampaikan ke layanan pelanggan PAM November 2015, lalu disurvei. Menurut petugas survei, tekanan air kecil sehingga harus dibantu ditarik dengan pompa air agar bisa mengalir ke bak penampung.
Semua warga kompleks akhirnya menggunakan pompa air untuk menarik air. Namun, hal ini tidak berjalan lama, masih saja air mati seharian. Warga kompleks di bagian tengah dan belakang terpaksa membeli air. Namun, warga kompleks bagian depan masih menerima aliran air.
Setiap kali dikeluhkan ke layanan pelanggan PAM selalu dijawab ada kebocoran pipa, aliran tidak merata, atau tekanan air kecil. Kesulitan air makin terasa ketika ada galian saluran air di Jalan Pangeran Tubagus Angke. Kapan air akan mengalir?
ARIES JONATHAN
ID Pelanggan 000739044
Duta Square, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar