Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 28 Desember 2016

TAJUK RENCANA: Pariwisata sebagai Pengungkit (Kompas)

Kita bersyukur menjelang akhir tahun hingga saat ini situasi keamanan baik sehingga masyarakat dapat tenang menjalani libur panjang.

Sepekan terakhir polisi membongkar jaringan dan menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa tempat. Dari keterangan polisi kita mengetahui, sasaran mereka adalah melakukan teror pada malam Natal dan Tahun Baru.

Kewaspadaan harus terus ditingkatkan mengingat pada musim liburan banyak warga mendatangi daerah tujuan wisata di sejumlah daerah. Rasa aman yang menjadi hak rakyat untuk bebas dari rasa takut penting diberikan. Rasa aman tersebut akan mendorong orang untuk bepergian ke berbagai tujuan wisata.

Berwisata ke berbagai tujuan wisata di dalam negeri berdampak lebih dari sekadar kegiatan rekreasi. Pemerintah menjadikan pariwisata sebagai satu dari empat sektor unggulan ekonomi Indonesia, selain pangan, energi dan kelistrikan, serta kemaritiman dan kelautan.

Pariwisata diakui sebagai sektor ekonomi yang memiliki dampak berganda terbesar dalam menumbuhkan ekonomi lokal apabila dikelola dengan tepat.

Pariwisata memiliki keterkaitan dan daya dorong ke belakang dan ke depan; menghadirkan infrastruktur fisik, menumbuhkan industri kreatif, penginapan, jasa kuliner, transportasi, hingga telekomunikasi. Pada gilirannya, menumbuhkan ekonomi kawasan.

Kita mendengar cerita sukses dari beberapa daerah yang berhasil menumbuhkan ekonomi lokal melalui pariwisata, mulai dari kabupaten hingga desa. Beberapa desa berhasil meningkatkan pendapatan daerahnya, ada yang mencapai lebih dari Rp 4 miliar setahun, seperti pengalaman Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Badan usaha milik desa berhasil mengelola aset Desa Ponggok berupa kolam air tawar menjadi tempat wisata. Pariwisata akhirnya menumbuhkan modal sosial masyarakat dan bentuk tumbuhnya rasa saling percaya.

Pada sisi lain, kita juga melihat dampak tidak diinginkan. Salah satunya, pembangunan hotel hingga melebihi daya dukung lingkungan, terutama penyediaan air bersih. Dampak lain, melebarnya ketimpangan ekonomi ketika warga setempat tidak terlibat dalam proses pengembangan pariwisata. Yang kerap terjadi, warga kehilangan aset berupa tanah dan akhirnya hanya menjadi penonton.

Untuk meminimalkan dampak tak diinginkan, kelembagaan berperan penting karena menghasilkan perangkat peraturan untuk menjamin semua pemangku kepentingan mendapat manfaat yang adil. Semua itu kembali berpulang pada kepemimpinan dari pusat hingga daerah dalam memastikan modal sosial di masyarakat akan melipatgandakan pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Desember 2016, di halaman 6 dengan judul "Pariwisata sebagai Pengungkit".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger