Sejak Pertamina resmi meluncurkan solar jenis baru nonsubsidi, yaitu dexlite, pada 12 April 2016, banyak pengguna mobil diesel, termasuk saya, menyambut positif. Dengan kehadiran dexlite, kami bisa menggunakan solar berkualitas baik dengan harga relatif terjangkau.
Walaupun kualitasnya jauh lebih rendah dibandingkan pertadex, solar Shell, dan solar Total, paling tidak dampak negatif menggunakan dexlite tidak seburuk biosolar bersubsidi terkait kerusakan mesin dan kenyamanan. Bagi pemerintah, tentu program ini juga bermanfaat untuk mengurangi beban subsidi dan pencemaran akibat asap knalpot.
Kepentingan konsumen yang paralel dengan kepentingan pemerintah seperti ini tentu menguntungkan kedua pihak. Sayangnya, kami masih kesulitan memperoleh dexlite di sejumlah kawasan di Jakarta. Sebagai contoh, tidak ada satu pun SPBU Pertamina yang menjual dexlite di sepanjang ruas Jalan Raya Pasar Minggu-Jalan Supomo, Tebet-Jalan Saharjo, Manggarai. Dalam daftar SPBU Pertamina yang menyediakan dexlite—dimuat di laman resmi Pertamina— SPBU No 341-2806-50 yang berlokasi di Jalan Supomo termasuk yang menyediakan dexlite.
Saya mencoba menanyakan dexlite ini kepada beberapa petugas pengisian BBM di beberapa SPBU Pertamina di Jakarta, ternyata mereka tidak tahu-menahu apa itu dexlite. Padahal, sudah genap satu tahun program ini diluncurkan.
Maka, melalui surat ini, saya memohon kepada pemimpin Pertamina dan Menteri BUMN untuk bisa memeratakan ketersediaan BBM nonsubsidi, khususnya dexlite, agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan sekaligus mengurangi beban subsidi dari APBN.
R MANAGARA TAMPUBOLON
Jalan Swadaya I, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510
Barang Tak Sampai
Tanggal 10 Maret 2017, saya memesan barang dari China. Atas saran penjual, saya menggunakan jasa United Parcel Service (UPS) yang membutuhkan waktu 3-5 hari hingga ke alamat tujuan.
Menurut tracking system UPS, pada 11 Maret 2017, UPS China telah mengambil paket sampai di Indonesia pada 12 Maret 2017. Hari berikutnya (13 Maret 2017), status paket menunggu rilis dari clearing agency. Status paket berubah jadiwarehouse scan pada 19 Maret 2017 dan menjadi import scan pada 21 Maret 2017.
Karena saya membutuhkan paket tersebut segera, saya mengontak layanan pelanggan (CS) UPS Pasar Minggu. Ia menyarankan mengontak langsung kantor UPS di area kargo Bandara Soekarno-Hatta. Pihak UPS bandara menyatakan paket saya sudah dirilis dan sedang menuju kantor pusat UPS Pasar Minggu. Saya menelepon UPS Pasar Minggu, katanya hal itu tidak benar.
Setelah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak UPS, mereka tidak juga dapat menjelaskan mengapa paket saya tidak juga sampai setelah sedemikian lama. Alasannya, kendali pelepasan paket di tangan pabean.
Saya tanyakan apakah saya harus ke Soekarno-Hatta, UPS tidak tegas menjawab. Sebagai konsumen saya ingin paket saya sampai tepat waktu. Namun, komunikasi melalui surat elektronik sama sekali tidak membuahkan hasil.
Beberapa CS UPS pusat ada yang menutup telepon saya atau tidak mengangkat telepon walau sudah berkali-kali saya coba. Bahkan, nomor UPS bandara juga tidak dapat dihubungi lagi.
Saya membeli barang yang sama dari penjual yang sama dengan jasa ekspedisi lain pada 11 April 2017, sampai tanggal 13 April 2017, dan dirilis oleh kepabeanan pada hari yang sama. Artinya, semua alasan pihak UPS yang menyatakan bahwa kendali perilisan barang berada di tangan pabean pemerintah terbukti tidak benar.
CHRISTOFER C KOSASIH
Sunter, Jakarta Utara
Hasil Printer Jelek
Sebagai pengguna printer Epson L360, saya kecewa dengan hasil printer yang dihasilkan.
Sejak dibeli Juli 2016 dan sudah berulang kali bolak-balik ke service center—bahkan sudah dua kali printer headdiganti—belum ditemukan solusi permanen karena hasil printer yang cacat masih saja terjadi.
Saya pun sudah menyerah untuk bolak-balik ke service center. Adakah solusi dari Epson?
ARMANDO
Jl Sempurna, Kelurahan Tampan, Payung Sekaki, Pekanbaru
Dispenser Rusak
Saya membeli dispenser Denpoo pada 22 Maret 2017 di Giant BSD. Ketika dipakai, ternyata tidak bisa dingin.
Saya langsung lapor ke service centerpada 23 Maret pagi. Namun, tiga hari kemudian teknisi baru datang. Dispenser tidak dapat diperbaiki dan harus dibawa ke service center di Pluit.
Barang baru dijemput sesudah empat hari. Sampai 11 April 2017, perbaikan belum juga selesai.
NIANA LOKA HODIANTO
Jl Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 April 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar