Topik tersebut menyentuh langsung kehidupan sehari-hari masyarakat dan wajar jika ada keinginan agar kedua capres dapat menjelaskan konsep masing-masing ke dalam program konkret. Apalagi visi dan misi keduanya nyaris sama.

Energi dan pangan adalah kebutuhan dasar manusia. Jajak pendapat Kompas tentang tema debat capres besok memperlihatkan, masyarakat menaruh perhatian terutama pada isu pangan. Tema debat yang dinilai paling penting diselesaikan presiden dan wapres terpilih adalah pangan (51,8 persen), infrastruktur (15,3 persen), sumber daya alam (12,1 persen), lingkungan (10,5 persen), dan energi (5,5 persen). Para responden memberikan prioritas terhadap akses pada pangan, yaitu harga terjangkau dan ketersediaan pangan.

Perhatian masyarakat yang besar pada isu pangan memperlihatkan pangan masih menjadi persoalan penting. Menyelesaikan masalah pangan tidak dapat berdiri sendiri. Justru topik debat besok saling berkaitan dan mengisi. Pemenuhan hak masyarakat atas pangan menjadi hak asasi rakyat untuk membangun sumber daya manusia berkualitas.

KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Mengolah Lahan Di Tengah Kemarau – Samidi (55), seorang petani penggarap di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (14/9/2018), tengah mengolah lahan sebelum ditanami padi varietas ciherang. Air irigasi yang lancar membuat petani di wilayah ini bisa tanam padi meski di tengah musim kemarau. Mereka mampu tanam padi tiga kali setahun dengan produksitivitas mencapai 12 ton per hektar.

Menyediakan pangan menjadi kewajiban pemerintah dan membutuhkan infrastruktur fisik, ekonomi, bahkan politik yang terkait dengan infrastruktur sosial.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah membangun infrastruktur fisik yang memang kita perlukan. Sebagian dari rencana pembangunan yang ditujukan untuk ikut memperlancar logistik pangan telah terwujud dan dinikmati masyarakat.

Ke depan, pembangunan infrastruktur fisik perlu terus diperluas agar mencakup irigasi, embung, dan jalan-jalan desa serta yang dibutuhkan untuk memproduksi dan mengangkut pangan dari sentra produksi di desa-desa.

Memproduksi pangan juga memerlukan infrastruktur ekonomi berupa tersedianya lembaga keuangan konvensional, seperti perbankan dan koperasi, hingga yang berplatform digital sebagai penyedia kredit. Akses terhadap lembaga keuangan, terutama di luar Jawa, harus diperluas untuk mengurangi ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Saluran irigasi membelah areal persawahan di Nyamat, Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/12/2018). Ketersediaan air dan saluran irigasi menjadi sebagian faktor yang sangat menentukan keberhasilan baik yidaknya hasil panen padi.

Pada akhirnya produksi pangan sangat terkait dengan kelestarian lingkungan dan perubahan iklim. Perubahan iklim diyakini para ahli telah memengaruhi pola cuaca yang berdampak pada produksi pangan di darat dan lautan kita.

Menyeimbangkan antara keinginan konsumen akan harga pangan terjangkau di satu sisi dan harapan petani, peternak, serta nelayan memperoleh harga baik bagi produk mereka boleh jadi adalah ujian terberat bagi presiden dan wapres terpilih.