Ihwal Pasca-17 April 2019
Tulisan Budiman Tanuredjo di kolom Politik Kompas (16/3/2019), "Pasca-17 April 2019" sangat tepat dan menggelitik, mengajak kita semua melihat ke depan.
Siapa pun yang memenangi pilpres nanti, Budiman menyampaikan beberapa hal yang patut kita sepakati: keutuhan bangsa dan negara di atas segalanya; jangan mengorbankan persatuan, kemanusiaan, dan persahabatan sejati; dan pemilu adalah hajat musiman yang sejatinya menjadi sarana perbaikan hidup, bukan sebaliknya.
Ini mengingatkan kita pada tulisan Yudi Latif di Kompas, beberapa waktu lalu, yang mengemukakan adanya kehilangan terbesar bangsa Indonesia: kemunduran pikiran. Budiman mengemukakan keprihatinan terhadap situasi politik yang kian tidak genah serta mengingatkan kita agar tetap menjaga kewarasan politik.
Saya mengulang-ulang cuplikan tulisan ini dengan harapan semoga akal sehat, kata Yudi Latif, serta tata nilai, seperti disampaikan Azyumardi Azra, menjalankan politik yang bermartabat menjadi warna politik di Indonesia.
Budiman mengingatkan kita jangan sampai praktik Machiavelis, menghalalkan segala cara dan yang kita alami di masa Orde Baru, muncul kembali. Demi kekuasaan, emosi diaduk-aduk menggunakan sentimen keagamaan. Kontestasi pemilu dikonstruksikan sebagai perang.
Kematangan politik masyarakat memerlukan pendidikan politik berkesinambungan serta harus didukung moralitas yang luhur. Selama kejujuran dan idealisme masih tumbuh berkembang di dalam masyarakat, hal ini bukan cita-cita utopis. People intelligentsia yang merupakan gagasan besar Soetan Sjahrir dapat terwujud dan menjadi jembatan menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur yang dibekali kematangan politik.
Hadisudjono Sastrosatomo
Jl Pariaman, Pasar Manggis, Jakarta Selatan
Koreksi PT Indika Energy, Tbk
Sehubungan dengan pemberitaan di Harian Kompas, 22 Maret 2019 halaman 2 dengan judul "Dukungan Pengusaha Dimobilisasi", termuat tulisan bahwa acara tersebut dihadiri Wakil Presiden Direktur PT Indika Energy, Wishnu Wardhana.
Kami sampaikan koreksi, Wishnu Wardhana telah mengundurkan diri dari PT Indika Energy Tbk sejak 7 Desember 2016.
Terhitung sejak tanggal tersebut, beliau tidak lagi menjabat di PT Indika Energy Tbk dan anak-anak perusahaan di Grup Indika Energy, serta tidak lagi terlibat dalam manajemen dan fungsi bisnis apa pun.
Demikian koreksi kami sampaikan.
Leonardus Herwindo
Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk.
Catatan redaksi:
Terima kasih atas koreksinya. Mohon maaf atas kekeliruan tersebut.
SK Penyesuaian
Saya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di sebuah SMP swasta di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saya telah
mengabdikan diri menjadi guru selama 30 tahun. Dua tahun lagi saya menjalani pensiun.
Saya telah mengajukan berkas persyaratan untuk kesetaraan pangkat dan jabatan guru bukan PNS (GBPNS/inpassing atau penyesuaian) dengan nomor urut 01776, periode penilaian 201401, dan nomor berkas 20140101776. Status dokumen saya sampai saat ini adalah Penetapan SK.
Teman-teman saya yang masa kerjanya jauh di bawah saya sudah menerima SK penyesuaian, sedangkan saya belum menerima SK tersebut sampai saat ini.
Saya berharap SK penyesuaian segera saya terima agar tunjangan yang menjadi hak saya bisa saya gunakan untuk bekal pensiun.
P Slamet Widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar