Perjalanan menuju pemilu serentak 17 April 2019 terus kita tapaki. Satu tahapan pemilu yang kita mulai pekan ini adalah rapat umum atau kampanye terbuka.
Sesuai dengan jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), rapat umum akan dilangsungkan mulai Minggu, 24 Maret 2019, hingga 13 April 2019. KPU telah membuat zona-zona kampanye untuk calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada tahap inilah kampanye pemilu mulai melibatkan massa. Pada tahap ini pulalah para kontestan diberikan kesempatan untuk berkampanye di media massa selain yang difasilitasi KPU. Harapannya, aturan-aturan kampanye yang sudah ditetapkan undang-undang akan ditaati.
Masa kampanye menjadi tahap penting bagi pasangan calon presiden dan juga para caleg untuk meyakinkan 192 juta pemilih, mengapa mereka layak untuk dipilih. Karena kampanye rapat umum melibatkan massa, kita pun berharap setiap pasangan calon dan peserta kampanye tetap bisa menjaga diri.
Kerumunan massa, apalagi jika disentuh juru kampanye yang provokatif dan liarnya media sosial, bisa dengan cepat tersentuh emosinya. Massa yang emosional kadang bisa kehilangan rasionalitasnya.
Potensi itu juga harus dikenali semua pihak. Kita meyakini pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah pemimpin-pemimpin bangsa terbaik yang dimiliki Indonesia.
Kompetisi politik mungkin akan tajam, tetapi kita yakin pada pasangan calon dan tim sukses ada semacam code of honor agar kompetisi tidak menjadi saling meniadakan.
Pemilu 17 April 2019 sekaligus juga menjadi ujian demokrasi. Sejarah pemilu Indonesia selama ini berjalan damai. Ketegangan politik cukup tinggi saat Pilkada Jakarta 2017, tetapi semua bisa dilalui bangsa Indonesia.
Demokrasi 17 April 2019 memang akan menjadi ujian sejauh mana masyarakatnya mampu menghadapi berbagai berita bohong yang berserakan di media sosial yang tampaknya menjadi tren baru, bagaimana emosi pemilih tetap bisa terjaga, bagaimana pula kedewasaan politik elite tetap bisa dikedepankan. Pemilu 2019 akan jadi kesaksian historis bangsa ini bisa melawan berita bohong.
Kita meyakini jika situasi politik 17 April 2019 tetap terjaga, Indonesia akan lolos dalam ujian demokrasi. Bangsa Indonesia akan naik kelas menjadi negara dengan demokrasi matang (mature democracy).
Untuk sampai tahapan itu, kita berharap KPU dan Bawaslu bisa menjaga profesionalitasnya untuk menjadi penyelenggara dan pengawas pemilu secara benar.
Peran serta masyarakat sipil yang ingin mengawal Pemilu 2019 juga harus diapresiasi sebagai bentuk pengawasan internal dari masyarakat sipil. Kepada Polri dan TNI diharapkan tetap bisa menciptakan situasi yang aman dan damai serta menjaga suasana masa kampanye sampai berakhir tahapan demokrasi 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar