Diksi yang dipakai pada kalimat pertama sungguh menggugah rasa patriotisme, sedangkan kalimat kedua menyentuh sifat dasar dari suatu pilihan investasi, yakni untuk masa depan. Bayangkanlah dapat Anda berinvestasi, sekaligus menjaga negeri. Sekilas mungkin tampak tidak masuk akal. Akan tetapi, begitulah adanya. Bagaimana mungkin?

Begini. Saving Bond Ritel adalah surat utang yang dikeluarkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Berbeda dengan surat utang pada umumnya, obligasi ini ditujukan untuk individu atau perseorangan warga negara Indonesia dan dapat dibeli secara ritel atau tidak dalam jumlah besar. Dengan demikian, Anda bisa membelinya sebagai investasi.

Lantas mengapa dimaknai menjaga pertiwi? Hasil penjualan surat utang ini sepenuhnya dipakai untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019, antara lain untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam bahasa sederhana, Anda meminjamkan uang kepada pemerintah untuk membiayai pembangunan negeri ini.

Sepanjang tahun 2019, pemerintah berencana menerbitkan Saving Bond Ritel sebanyak tiga kali. Seri SBR006 yang sudah dijual awal April, SBR007 akan dijual Juli, dan SBR008 akan dipasarkan pada September. Pemerintah pertama kali memperkenalkan surat utang jenis ini tahun 2014 yang juga ditujukan sebagian untuk membiayai APBN.

Nah, surat utang jenis SBR ini memiliki karakteristik sebagai berikut
1. Dijamin 100 persen oleh Pemerintah Republik Indonesia dan karenanya, seperti semua pengakuan utang yang dijamin pemerintah suatu negara, sangat aman. Risiko gagal bayarnya sangat rendah
2. Dapat dibeli dalam jumlah kecil, biasanya Rp 1 juta dan maksimal beberapa miliar rupiah.
3. Dapat dibeli secara online/daring
4. Kupon yang diberikan biasanya lebih tinggi daripada bunga deposito pada umumnya. Contoh kupon SBR006 7,95 persen per tahun yang memakai sistem mengambang dengan kupon minimal.

Mengambang artinya besaran kupon akan disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali. Adapun, kupon minimal artinya tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo.
5. Memiliki opsi untuk mekanisme pencairan sebelum jatuh tempo atau early redemption yang jumlahnya ditentukan.
6. Selain itu, tentu, ikut berkontribusi membangun negeri.

Jadi, jika Anda mencari jenis investasi yang memberi rasa aman, menguntungkan, dan ingin berkontribusi untuk pembangunan negeri ini, Saving Bond Ritel dapat menjadi pilihan. Pada Juli mendatang, seri SBR007 akan terbit.
Pemerintah menerbitkan tiga jenis surat utang untuk pemodal individu, yakni:
1. Saving Bond Ritel (SBR) yang bersifat tabungan sehingga tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
2. Sukuk Negara Ritel Indonesia atau obligasi untuk pemodal individu yang menganut prinsip syariah
3. Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) atau surat utang yang bersifat konvensional sebagaimana umumnya obligasi.

Dua jenis surat utang yang disebut terakhir dapat diperjualbelikan di pasar sekunder sehingga pemiliknya memiliki peluang untuk mendapatkan untung dari selisih harga jual-beli. Adapun, surat utang yang pertama (SBR) tidak dijual di pasar sekunder.

Proses pendaftaran calon investor melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi (Midis), dilakukan dengan menginput data-data antara lain, data diri, nomor single investor identification, nomor rekening dana, dan nomor rekening surat berharga.

Calon investor yang belum memiliki nomor SID, rekening dana, dan/atau rekening surat berharga dapat menghubungi Midis. SID adalah kode tunggal dan khusus yang diterbitkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selaku lembaga penyimpanan dan penyelesaian.

Pada triwulan terakhir tahun 2019, melanjutkan penerbitan tahun-tahun sebelumnya, pemerintah juga masih akan menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi negara ritel atau obligasi ritel Indonesia, ORI016.

Jenis surat utang ini memiliki karakteristik berbeda dengan obligasi tabungan ritel atau SBR. (1) ORI dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, (2) Oleh karena itu, memiliki potensi untuk mendapatkan gain, (3) Tentu juga mendapatkan kupon yang bersifat tetap (4) Dapat dibeli dengan hanya Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar. (5) Kupon dibayarkan setiap bulan. Hasil penjualan surat utang ini juga akan dipakai pemerintah untuk program/proyek produktif.

Jadi, tunggu apa lagi. Begitu banyak pilihan investasi yang menawarkan keuntungan dan aman dari gagal bayar karena diterbitkan pemerintah yang dijamin undang-undang. Kini, mulailah menyisihkan dana untuk masa nanti.