Sukses mengamankan pemilu terkompleks dan terumit di dunia tentunya tak bisa dilepaskan dari kekompakan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Kedua tokoh pemimpin TNI dan Polri itu memberikan rasa adem, sekaligus ayem, di tengah panasnya suhu politik Tanah Air.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para anggota Brimob Polri yang berjaga di depan Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bawaslu), Jakarta, menerima bunga dari komunitas Spartan Nusantara, Minggu (26/5). Aksi itu menjadi salah satu wujud apresiasi masyarakat kepada Polri bersama TNI yang telah menjaga stabilitas keamanan dalam beberapa hari terakhir pasca penetapan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kita memberikan apresiasi kepada Polri di bawah Kapolri Tito Karnavian. Perbaikan persepsi publik terhadap Polri tampak dari sejumlah survei longitudinal yang dilakukan Litbang Harian Kompas. Pada survei terakhir yang dirilis 1 Juli 2019, sebanyak 71,2 persen memandang citra Polri baik! Kepuasan publik terhadap Polri dalam penanganan kriminalitas, penanganan terorisme, dan penanganan kerusuhan bernuansa SARA sebesar 64,6 persen.

Dari sudut pandang untuk perbaikan internal Polri, masih ada 33-39 persen responden yang memandang berurusan dengan Polri berarti berurusan dengan uang, polisi gampang disuap, dan polisi tak netral. Data itu harus dijadikan masukan. Sedangkan yang menganggap Polri sudah bagus, lebih besar, yakni 55-63 persen.

Kita berharap Polri terus memperbaiki diri dan melakukan introspeksi. Suara kritis terhadap Polri, meski terasa kecil dan minor, tetaplah harus didengar oleh pimpinan Polri. Meskipun secara publik kekompakan terjadi di pimpinan Polri dan TNI, relasi TNI dan Polri di level akar rumput harus diakui masih ada masalah psikologis. Isu kesenjangan anggaran antara TNI dan Polri harus diakui masih mengemuka. Naik-turunnya gagasan RUU Keamanan Nasional adalah muara politik dari relasi itu. Isu tersebut harus ditangani dengan kebijakan komprehensif pemerintahan Presiden Joko Widodo.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para personel polisi dari Korps Brigade Mobil (Brimob) mempersiapkan diri untuk melaksanakan tugas pengamanan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019). Memasuki proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara nasional dan menjelang penetapan hasil Pemilu 2019, pengamanan Kantor KPU diperketat.

Di bidang penegakan hukum, kita mendorong Polri menuntaskan kasus yang menarik perhatian masyarakat. Penanganan makar dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019 tetap harus diselesaikan melalui mekanisme hukum, bukan melalui pendekatan politik. Penanganan yang transparan dan akuntabel akan menambah kepercayaan publik kepada Polri. Begitu juga halnya dengan pengusutan sejumlah kasus besar, seperti penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, yang tak terdengar lagi ceritanya. Padahal, pimpinan Polri telah membentuk tim pencari fakta yang dijanjikan akan memberikan kemajuan penanganan perkara kepada publik.

Dengan kemampuan profesional Polri, kita yakin Polri bisa mengungkap kasus kriminal yang menarik perhatian publik. Selamat ulang tahun, Polri, teruslah berbenah untuk meraih kepercayaan publik. Selamat Hari Bhayangkara, 1 Juli.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA