Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 16 April 2020

TAJUK RENCANA: Mengatasi Badai Ekonomi Covid-19 (Kompas)


KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pengelola Mal Puri Indah, Jakarta Barat, Minggu (12/04/2020), memasang pengumuman mal tidak beroperasi untuk sementara selama dua pekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional memperingatkan, 170 lebih negara akan mengalami pertumbuhan pendapatan per kapita negatif tahun ini. Peringatan Kristalina Georgieva tersebut disampaikan pekan lalu dalam konteks dampak ekonomi pandemi virus korona Covid-19. Dampak ekonomi pandemi dirasakan semua negara, kaya dan berkembang, tanpa kecuali.

Tahun 2020 dipastikan menjadi tahun sulit bagi hampir semua negara. Jika pandemi mereda pada paruh kedua tahun ini sehingga memungkinkan dihapusnya kebijakan karantina wilayah atau penjarakan sosial dan kegiatan ekonomi kembali bergerak, IMF memperkirakan pemulihan ekonomi sebagian baru akan terjadi tahun 2021. Walakin, IMF menekankan ada banyak ketidakpastian. Situasi dapat lebih buruk karena banyak faktor ikut menentukan, terutama lamanya pandemi.

IMF memperkirakan pemulihan ekonomi terjadi 2021

Indonesia tidak terkecuali. Jumlah orang tertular Covid-19, saat ini, pada tahap naik cepat. Untuk selamat dari sisi kesehatan dan ekonomi, semua tergantung kebijakan pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, dan masyarakat.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 untuk menanggulangi dampak Covid-19 terhadap ekonomi nasional. Defisit anggaran melebihi apa yang diatur UU APBN selama ini, yaitu maksimum tiga persen dari produk domestik bruto. Kelonggaran defisit anggaran itu untuk tiga tahun, sampai 2022.

Untuk menanggulangi wabah Covid-19, pemerintah menyisihkan anggaran lebih dari Rp 430 triliun. Untuk menutup kekurangan APBN yang tahun ini direncanakan defisit 5,07 persen, pemerintah menerbitkan obligasi di pasar global dengan tenor 50 tahun, 30,5 tahun, dan 10,5 tahun senilai 4,3 miliar dollar AS. Pemerintah masih akan menerbitkan Pandemic Bond di dalam negeri senilai hampir Rp 450 triliun.

Pemerintah menerbitkan obligasi di pasar global

Langkah dari sisi finansial itu harus diikuti langkah di sektor riil dengan tetap menumbuhkan kegiatan ekonomi yang masih dapat digerakkan. Kegiatan ekonomi itu adalah yang berbahan baku lokal, memberi banyak lapangan kerja, dan masuk di dalam rantai pasok industri lokal. Sektor yang masih dapat tumbuh cepat antara lain pertanian dan perdesaan serta industri yang menyertai dan UMKM berbahan baku lokal.

Produksi dari perdesaan itu dapat memasok industri pengolahan berskala UMKM hingga besar. Untuk itu perlu ada aliran dana ke perdesaan dan UMKM melalui perbankan. Dana desa juga menjadi sumber likuiditas dan lapangan kerja jika digunakan membangun infrastruktur, seperti irigasi, jalan desa, dan pasar. Jaringan internet akan meningkatkan ekonomi desa sepanjang listrik tersedia hingga ke desa-desa.

Perlu ada aliran dana ke perdesaan dan UMKM

Kelembagaan sosial-ekonomi, seperti badan usaha milik desa dan milik petani, serta lembaga keuangan desa dan koperasi harus terus ditumbuhkan. Kita juga perlu menguatkan puskesmas untuk melawan Covid-19.

Dengan memberi perhatian sektor ekonomi yang masih dapat tumbuh dan melalui koordinasi yang baik, dampak pengangguran dapat dikurangi. Pertumbuhan ekonomi pertanian, perdesaan, dan UMKM dapat menjadi penyelamat.

Kompas, 13 April 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger