Tingkat kepercayaan masyarakat pada media tepercaya tumbuh di masa pandemi. Ini menjadi harapan sekaligus tantangan bagi media untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, dari sisi konten ataupun distribusinya.
Laporan Berita Digital 2021 dari The Reuters Institute for the Study of Journalism bahwa kebutuhan publik akan berita tepercaya tumbuh selama masa pandemi ini memberikan harapan sekaligus tantangan bagi media.
Harapan karena di era banjir informasi ini semakin banyak orang yang mengandalkan media untuk menyediakan informasi yang mereka butuhkan. Informasi yang akurat dan dapat tepercaya, yang bisa menjadi panduan dan penerang di masa-masa gelap seperti krisis multidimensi saat ini.
Ada banyak media, tetapi belum tentu semua dapat memenuhi harapan tersebut. Masyarakat berharap pada media tepercaya, yang netral, adil, obyektif, dan menyediakan informasi beragam sesuai kebutuhan mereka. Terbukti di banyak negara, berdasar laporan tersebut, masyarakat beralih ke media-media tepercaya.
Kepercayaan masyarakat tersebut menumbuhkan harapan pada media yang setia pada prinsip-prinsip jurnalistik bahwa bukan semata kecepatan informasi yang ditunggu masyarakat, tetapi informasi yang berkualitas. Di tengah-tengah penurunan bisnis media, ini menjadi harapan tanpa harus menggadaikan prinsip-prinsip jurnalistik.
Konten koran dalam bentuk digital.
Tantangannya kemudian bagaimana memenuhi harapan masyarakat tersebut, tidak hanya dalam hal konten, tetapi juga terkait cara masyarakat mengakses berita. Penggunaan telepon pintar yang meningkat pesat, didukung akses internet yang semakin cepat dan terjangkau, memengaruhi cara masyarakat mengakses berita.
Di era teknologi digital, mayoritas masyarakat mengakses berita melalui media sosial, aggregator, atau peringatan seluler, terutama di kalangan muda. Ini terutama menjadi tantangan media arus utama yang selama ini mengandalkan distribusi berita secara konvensional.
Menjadi media digital saja tidak cukup untuk dapat mendistribusikan berita secara luas kepada masyarakat. Mengembangkan beragam platform harus menjadi pilihan untuk mendistribusikan berita agar mudah diakses dan dikonsumsi masyarakat. Kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi, selain kemampuan modal, menjadi syarat utama.
Tantangan lainnya, politik dalam negeri yang sering kali berpengaruh besar pada tingkat kepercayaan masyarakat. Seperti di Amerika Serikat, tingkat kepercayaan masyarakat pada media yang sangat rendah (29 persen) dipengaruhi oleh kondisi politik pasca-Trump. Ini berpotensi pula terjadi di Indonesia (36 persen) di mana polarisasi politik selalu terjadi setiap kali pemilihan presiden.
Pada akhirnya, independensi media menjadi faktor penting yang memengaruhi kepercayaan masyarakat pada media. Media yang partisan, berpihak kepada kelompok kepentingan tertentu, ataupun mengedepankan kepentingan pragmatis hanya menunggu waktu ditinggalkan masyarakat.
Saat ini, di Indonesia, media-media seperti itu mungkin masih diuntungkan dengan tingkat literasi masyarakat yang masih rendah. Namun, bukankah fungsi media juga mendidik masyarakat, tidak sekadar entitas bisnis. Dan media itu bertanggung jawab kepada publik, bukan pemilik ataupun penguasa
Sumber: Kompas.id - 25 Juni 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar