Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 03 Maret 2014

TAJUK RENCANA Semoga Rusia Hanya Menggertak (Kompas)

KEPUTUSAN bahwa Rusia akan mengirimkan pasukan ke Ukraina memicu kembali konfrontasi antara negara-negara Barat dan Timur.
Sejak berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1990, konfrontasi antara negara-negara Barat dan Timur kembali terpicu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan hak untuk menginvasi negara tetangganya, Ukraina. "Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam atas kebijakan yang diambil Putin, yang jelas-jelas melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, dan merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional," demikian dikemukakan Gedung Putih setelah kedua presiden berbicara lewat telepon selama 90 menit.

Dalam pembicaraan dengan Obama itu, Putin berusaha meyakinkan Obama bahwa Rusia memiliki hak untuk melindungi kepentingan-kepentingannya dan penduduk berbahasa Rusia di Ukraina. Putin juga menuduh pemerintahan baru di Kiev mendukung apa yang dinamakannya aksi-aksi kejahatan kaum ultranasionalis.

Ukraina sendiri, yang memisahkan diri dari Uni Soviet pada tahun 1991, langsung menyiagakan seluruh kekuatan militernya, termasuk tentara cadangan, untuk mempertahankan diri. PM Ukraina Arseny Yatsenyuk, yang memimpin pemerintahan setelah ditinggalkan Presiden Viktor Yanukovych pekan lalu, mengatakan, aksi militer Rusia akan memicu terjadinya perang dan mengakhiri semua hubungan antara Ukraina dan Rusia. Sementara penjabat Presiden Ukraina Oleksander Turchynov memerintahkan pasukan Ukraina siap siaga pada tataran yang tertinggi.

Gelombang protes di Ukraina itu muncul karena kelompok oposisi menginginkan Ukraina berintegrasi dengan Uni Eropa. Sementara Presiden Yanukovych menghendaki kerja sama dengan Rusia.

Merasa tidak dapat mengendalikan keadaan, Yanukovych meninggalkan ibu kota, Kiev. Ia kemudian dipecat oleh Parlemen, dan Ketua Parlemen Turchynov ditunjuk menjadi penjabat presiden hingga presiden baru terpilih pada pemilihan umum 25 Mei mendatang.

Semula ada anggapan Turchynov bisa mengatasi keadaan karena ia berjanji akan memperbaiki hubungan dengan Rusia. Namun, anggapan itu keliru. Ketegangan di Ukraina semakin tinggi, terutama setelah Parlemen Rusia melalui pembicaraan yang sangat singkat menyetujui bahwa Rusia memiliki hak untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.

Kita sangat berharap Rusia tidak mengirimkan pasukannya ke Ukraina. Kekuatan militer Rusia sangat besar jika dibandingkan dengan kekuatan militer Ukraina sehingga jika perang sampai terjadi, diperkirakan korbannya akan sangat banyak. Kita juga ingin Rusia mengingat bahwa perang hanya akan menimbulkan penderitaan, baik bagi yang menang maupun terutama bagi yang kalah.

Sumber: Kompas cetak edisi 3 Maret 2014
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger