Serangkaian langkah darurat ekonomi itu dipaparkan Panglima Angkatan Udara Thailand Marsekal Prajin Juntong seusai pertemuan dengan pejabat kementerian perekonomian. Ia mengatakan, ada 30 usulan penting yang akan dibahas dengan pemimpin kudeta, Jenderal Prayuth Chan-ocha. Lebih lanjut, Prajin menegaskan, prioritas utama langkah darurat ekonomi itu adalah memulihkan kepercayaan investor dan menjaga disiplin fiskal.
Langkah darurat ekonomi untuk menyelamatkan perekonomian Thailand memang diperlukan. Sejak krisis politik melanda pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, November tahun lalu, praktis perekonomian Thailand terganggu. Kelompok anti pemerintah menuntut Yingluck mundur dari jabatannya, tetapi Yingluck menolak dengan alasan ia dipilih secara demokratis lewat pemilihan umum.
Aksi unjuk rasa tanpa henti yang dilakukan kelompok anti pemerintah dalam tujuh bulan terakhir praktis membuat pemerintahan Yingluck tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Yingluck berupaya mengadakan pemilu untuk mengatasi krisis politik yang mendera, tetapi pemilu itu diboikot.
Stabilitas ekonomi tidak dapat dilepaskan dari stabilitas politik. Itu pula yang terjadi di Thailand. Perekonomian Thailand pun terganggu. Industri otomotif dan pariwisata yang menjadi andalan utama Thailand pun terpuruk. Pada 7 Mei lalu, Yingluck diberhentikan sebagai PM oleh Mahkamah Konstitusi karena dianggap menyalahgunakan kekuasaan saat mengganti Kepala Badan Keamanan Nasional Thawil Pliensri pada 2011.
Yingluck kemudian digantikan oleh Wakil PM Niwattumrong Boonsongpaisan. Namun, aksi unjuk rasa yang dilakukan kelompok anti pemerintah tidak berakhir dengan berhentinya Yingluck. Tidak kunjung selesainya krisis politik itu membuat militer turun tangan dan mengambil alih kekuasaan, 22 Mei lalu. Kudeta militer sesungguhnya adalah suatu tindakan yang tidak populer, tetapi karena lelah dengan krisis politik yang tidak kunjung selesai, kudeta militer itu disambut dengan lega oleh sebagian kalangan masyarakat. Raja Bhumibol Adulyadej pun merestui kudeta yang dilakukan Panglima Angkatan Darat Thailand Jenderal Prayuth Chan-ocha.
Kita menunggu apakah serangkaian langkah darurat ekonomi yang disiapkan pemerintahan militer Thailand itu akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Dan, besar harapan kita bahwa janji Jenderal Prayuth untuk mengadakan pemilihan umum dalam waktu kurang dari satu tahun itu benar-benar ditepati sehingga Thailand akan kembali dipimpin oleh pemerintah hasil pemilihan umum.
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000007001601
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar