Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 26 Desember 2014

TAJUK RENCANA Akhirnya Film tentang Korut Diputar (Kompas)

DI saat orang masih bertanya-tanya siapa yang mematikan internet di Korea Utara, film tentang rencana pembunuhan Pemimpin Korea Utara diputar.
Kamis (25/12) tengah malam, film komedi The Interview yang mengisahkan rencana pembunuhan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un buatan Sony Pictures akhirnya diputar di bioskop di Amerika Serikat. Selain diputar di bioskop, film fiksi itu juga ditayangkan di Youtube dan Play serta Xbox Video, tetapi khusus di wilayah Amerika Serikat.

Seorang juru bicara Sony mengatakan kepada BBC News, keputusan cuma beredar di Amerika Serikat itu hanya untuk saat ini. Ia tak menutup kemungkinan bahwa film itu juga akan diedarkan di negara-negara lain.

Sony sesungguhnya telah menarik film itu dari peredaran menyusul serangan siber yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri Guardian of Peace (Penjaga Perdamaian) terhadap Sony. Ancaman juga dilancarkan terhadap orang-orang yang menonton film The Interview di bioskop.

Namun, atas kritik dari banyak pihak, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, mengingat yang dipertaruhkan adalah kebebasan menyatakan pendapat, akhirnya Sony Pictures kembali mengedarkan film itu.

Pada saat yang sama, di Korea Utara jaringan internet lumpuh tanpa tahu secara pasti penyebabnya. Perusahaan analis berbasis di Amerika Serikat, Dyn Research, mengungkapkan, jaringan internet di Korea Utara lumpuh selama 9,5 jam, Senin hingga Selasa lalu. Di Korea Utara, ada empat jaringan internet yang semuanya terkoneksi lewat perusahaan Tiongkok, China Unicom. Jim Cowie, Ketua Ilmuwan di Dyn Research, menyebutkan kejadian itu dapat terjadi karena serangan dari luar atau hanya akibat terputusnya tenaga listrik.

Namun, muncul dugaan bahwa Pyongyang berada di balik lumpuhnya jaringan internet di negara itu untuk menghindari beredarnya film The Interview lewat jaringan internet. Akan tetapi, dugaan itu langsung dibantah oleh Korea Utara. Pyongyang menuduh Amerika Serikat yang berada di balik lumpuhnya internet di negaranya.

Belum diketahui siapa yang melakukan serangan siber terhadap Sony Pictures dan siapa yang bertanggung jawab atas lumpuhnya jaringan internet di Korea Utara. Presiden Obama bertekad membalas serangan siber yang dilakukan terhadap Sony.

Namun, yang jauh lebih penting bagi kita adalah menjamin jangan sampai kebebasan untuk menyatakan pendapat itu dibungkam karena alasan politik. Kebebasan menyatakan pendapat itu penting untuk dijaga dan dilindungi. Jangan sampai kepentingan politik penguasa mengakibatkan kebebasan kita untuk menyatakan pendapat dibungkam.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010874313
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger