Apa makna KTT tersebut bagi ASEAN, AS, dan dunia?
KTT khusus diselenggarakan untuk menandai Kemitraan Strategis ASEAN dan AS yang diluncurkan saat KTT ASEAN-AS di Kuala Lumpur, Malaysia, November 2015.KTT ini juga menandaiimplementasi kemitraan melalui rencana aksi untuk lima tahun (2016-2020).
Bagi AS, kemitraan strategis adalah perwujudan kebijakan pivot to AsiaPresiden Barack Obama. Di bawah Pemerintahan Obama, AS ingin memberi perhatian lebih kepada Asia, terutama ASEAN yang dinilai berhasil menjadikan Asia Tenggara aman, damai, dan berkembang ekonominya.
Bagi ASEAN, AS merupakan salah satu mitra penting, terutama dalam perdagangan dan investasi. Tahun 2014, perdagangan ASEAN dengan AS mencapai212,4 miliar dollar AS, terbesar keempat bagi ASEAN. Sementara dari sisi investasi, AS merupakan investor terbesar ketiga dengan nilai 13,04 miliar dollar AS. Dari sisi pariwisata, wisatawan AS terbesar keenam.
Untuk kesejahteraan
Dengan angka-angka di atas, kemitraan ASEAN dan AS berpotensi besar untuk terus dikembangkan. Yang perlu terus diperhatikan adalah kemitraan ini harus dapat bermanfaat bagi rakyat ASEAN dan AS.
Upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi menjadi bahasan. Ekonomi berbasis teknologi digital merupakan salah satu langkah yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Indonesia memiliki visi kuat dalam mengembangkan ekonomi berbasis teknologi digital. Peta Jalan untuk e-dagangakan dikembangkan dengan menyinkronisasikan 31 inisiatif strategis yang berada di berbagai kementerian. Selain itu, pemerintah juga mengembangkan kebijakan pro inovasi, di antaranya menciptakan 1.000 teknopreneur digital nasional. Yang penting adalah keberpihakan terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ini disampaikan Indonesia selama KTT.
UMKM berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia maupun ASEAN. Lebih dari 90 persen bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM, menyerap hampir 100 persen tenaga kerja di ASEAN. Meski demikian, UMKM masih kerap menghadapi tantangan baik kapasitas, akses modal, dan integrasi mata rantai regional-global.
Dalam KTT ASEAN-AS, Indonesia menekankan pentingnya akses UMKM terhadap teknologi digital.Misi pemberdayaan UMKM ini dibawa dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley. Google kemudian berkomitmen akan memberikan pelatihan bagi 100.000 developersIndonesia sampai tahun 2020.
Dukung UMKM
Pemerintah Indonesia juga mendukung UMKM melalui kemudahan akses permodalan melalui kredit usaha kecil.
Keberpihakan terhadap UMKM tercantum dalam pernyataan bersama KTT ASEAN-AS. KTT mengakui pentingnya kebijakan yang bermuara kepada ekonomi yang dinamis, terbuka, dan kompetitif yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan konektivitas.
Keberpihakan memang harus dilakukan. Jika tidak, maka pertumbuhan ekonomi hanya akan menguntungkan sebagian masyarakat. Joseph E Stiglitz dalam bukunya The Great Dividemengkhawatirkan inequality di dunia, yang digambarkan sebagai one percent and the rest.Menurut Stiglitz, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak akan terjadi jika penghasilan mayoritas masyarakat stagnan.
Selain isu ekonomi, KTT ASEAN-AS juga membahas situasi di berbagai kawasan dan kerja sama menghadapi berbagai tantangan.Situasi Laut Tiongkok Selatan (LTS) masuk dalam bahasan.Semua negara sepakat mengenai pentingnya perdamaian dan stabilitas di LTS, terutama dalam menyikapi munculnya kegiatan militerisasi di kawasan itu. Maka, semakin penting bagi ASEAN dan Tiongkok segera menyelesaikan Code of Conduct (CoC) yang bisa membangkitkan kepercayaan dan kenyamanan ASEAN, Tiongkok, dan juga internasional.
Untuk menjadikan kawasan LTS stabil dan damai, maka penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk United Nations Covention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 harus dihormati.
Semangat damai
Semangat menyelesaikan masalah dengan peacefull resolution tampak jelas sepanjang KTT. Spirit ini harus dipertahankan.
Isu penting lain yang dibahas dalam KTT adalah upaya memerangi ekstremisme dan terorisme, di mana Indonesia menjadi pembicara pertama.
Serangan teror di Jakarta, 14 Januari 2016, menunjukkan bahwa ancaman terorisme ada dimana-mana.Salah satu kunci sukses melawan ekstremisme dan terorisme adalah partisipasi aktif masyarakat untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan perdamaian.
Penyebaran nilai toleransi, moderasi, dan perdamaian perlu diperkuat sebanyak mungkin kalangan. Dalam konteks inilah, Presiden Jokowi dalam KTT menyampaikan ajakan kepada para pemimpin ASEAN, AS, dan pemimpin dunia untuk menyebarluaskan nilai-nilai ini.
Ajakan ini juga perlu diperlebar ke media sosial. Inisiatif Indonesia Empowering Leaders of Peace, yang intinya mengajak menyebarkan nilai toleransi, moderasi, dan perdamaian disambut antusias oleh industri media sosial di Silicon Valley.
Setelah penguatan kemitraan ASEAN dengan AS, tahun ini akan dilakukan pula upaya penguatan kemitraan dengan Rusia dan Tiongkok melalui KTT di Rusia dan Tiongkok.
Bagi Indonesia, mesin diplomasiakan terus bekerja menjaga sentralitas dan kesatuan ASEAN.Diplomasi Indonesia juga berupaya menciptakan perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua. Prosperity for all and no one left behind.
RETNO LP MARSUDI, MENTERI LUAR NEGERI
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Februari 2016, di halaman 7 dengan judul "Kemitraan bagi Perdamaian dan Kesejahteraan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar