Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 02 Oktober 2017

Lembaga Kalender Negara//Terima Kasih Petugas Keamanan Bandara//Promosi ”Gratis Ongkos Kirim” (Surat Pembaca Kompas)

Lembaga Kalender Negara

Merujuk pada berita "Ilmu Falak: Lembaga Kalender Negara Dibutuhkan" di Kompas edisi 8 September 2017 halaman 10, tampaknya Lembaga Kalender Negara dibutuhkan khusus mengenai kalender Hijriah. Untuk kalender syamsiah atau Gregorian, saya tidak menemukan ada masalah. Barangkali padanan antara kalender Hijriah dan syamsiah yang menjadi soal.

Lalu, apakah ketetapan Menteri Agama yang berkaitan dengan hari-hari besar agama Islam dianggap kurang? Apakah Menteri Agama dianggap belum cukup tinggi kedudukannya dalam sistem pemerintahan?

Mengenai hal itu, tampaknya sulit menyatukan pendapat berbagai golongan yang sudah memiliki kepercayaan. Juga mengenai penetapan musim oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dianggap kurang memadai sehingga perlu oleh instansi yang tingkatannya lebih tinggi.

Selain itu, saya perhatikan tampaknya ada beda pengertian antara ilmu falak dan astronomi yang juga muncul di edisi 7 September 2017 di halaman 14 berjudul "Revitalisasi Ilmu Falak untuk Kesejahteraan Manusia".

Dari berbagai sumber yang saya peroleh, kedua nama tersebut adalah identik. Hanya, untuk dunia internasional nama ilmu falak tidak dikenal, tidak digunakan.

SAYOSO

Kampung Patangpuluhan, Gajahan, Solo, Jawa Tengah

Terima Kasih Petugas Keamanan Bandara

Rabu (19/7) sore, saya mengantar anak saya dan keluarganya ke Bandara Soekarno-Hatta. Mereka akan ke Hannover dengan pesawat KLM.

Setelah check in, kami singgah di restoran KFC sambil menunggu boarding. Setelah mereka masuk, saya dan suami kembali ke Bandung. Saat sedang merayap di Slipi, pukul 18.40 anak saya menelepon, menanyakan apakah tas laptopnya tertinggal di mobil.

Tas itu tidak ada di mobil. Saya menelepon lost and found bandara, tetapi tidak dapat membantu. Saya dianjurkan menelepon bagian security on duty.

Pak Kukuh di security on duty menerima telepon saya dan mengajukan sejumlah pertanyaan. Pukul 20.00, Pak Kukuh menelepon dan menyampaikan bahwa tas laptop anak saya sudah ditemukan di KFC dan bisa diambil di Pak Andreas, petugas penggantinya.

Saya segera kembali ke bandara dan diterima Pak Andreas dengan ramah. Tas dikembalikan dalam keadaan baik dan utuh.

Terima kasih kepada petugas keamanan bandara dan KFC yang sudah membantu kami.

CECILIA INDRYANI SUTIOSO

Jalan Pada Tenang 22, Bandung 40154

Promosi "Gratis Ongkos Kirim"

Tertarik dengan promosi "gratis ongkir" dari Tokopedia, pada 31 Agustus lalu saya melakukan empat transaksi dan pembayaran untuk empat invois: (1) INV/ 20170831/XVII/VIII/101277873 sejumlah Rp 215.000 (termasuk ongkos kirim Rp 9.000), (2) INV/20170831/XVII/VIII/101277 874 sejumlah Rp 131.000 (termasuk ongkos kirim Rp 11.000), (3) INV/20170831/XVII/VIII/101 277875 sejumlah Rp 222.500 (termasuk ongkos kirim Rp 10.000 dan asuransi Rp 2.500), dan (4) INV/20170831/XVII/ VIII/101277876 sejumlah Rp 509.000 (termasuk ongkos kirim Rp 64.000).

Transaksi (1)-(3) tak ada kendala. Pesanan sudah diterima dengan baik. Sementara transaksi (4) dibatalkan oleh penjual karena hal yang tidak jelas pada 8 September lalu.

Setelah komunikasi melalui surel, bukannya mengembalikan uang Rp 509.000 yang sesuai dengan invois 101277876, tapi Tokopedia melakukan pemotongan karena menggunakan kode voucer "gratisongkir" sehingga hanya mengembalikan Rp 488.575.

Hal itu jelas merugikan pembeli, padahal penjual yang membatalkan pesanan. Promosi "gratisongkir" rupanya juga tak jelas karena pembeli masih juga membayar untuk ongkos kirim. Bisa dibayangkan kalau penjual melakukan berkali-kali pembatalan, maka pembelilah yang akan menanggung risikonya.

Kami telah berkomunikasi melalui surel untuk mengembalikan dana ke rekening penjual agar tidak masuk ke dalam rekening "Toko Cash". Namun, ternyata pembeli harus melakukan pembelian kembali, tidak dapat mencairkan dananya.

Tolong Tokopedia mengembalikan dana saya ke dalam rekening saya yang sudah saya infokan lewat surat elektronik terkait.

STEVE S

Cimanggis, Depok

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Oktober 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger