Setelah menguasai Goutha timur yang diduga menggunakan senjata kimia, Suriah terus beroperasi di kamp Yarmuk dan Hajar al-Aswad di dekat Damaskus. Terjadinya pertempuran ini mengurungkan niat para pemeriksa dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) masuk ke kota Douma, Gouta timur.
Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis menyerang Suriah menyusul serangan pasukan Suriah yang dibantu Rusia dan Iran ke Douma pada Sabtu 7 April lalu, serta diduga menggunakan senjata kimia. Namun, serangan AS dan kawan-kawan ini dipastikan tidak akan membantu menyelesaikan konflik di Suriah, malah sebaliknya.
Yang terjadi sekarang adalah perang kata-kata antara AS dan Rusia yang ingin tetap mempertahankan Presiden Bashar al-Assad berada di tampuk kekuasaan. Padahal, sejak pecah perang saudara di Suriah tahun 2011, sekurang-kurangnya 500.000 orang tewas ditambah jutaan orang mengungsi meninggalkan kampung halaman atau meninggalkan negerinya. Tak terbilang kerusakan fisik akibat perang berkepanjangan itu.
Penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad ini yang ingin dibuktikan oleh OPCW PBB. Mereka sudah ada di Suriah sejak Jumat (13/4/2018). Hanya karena alasan keamanan, mereka tidak bisa segera masuk ke Douma.
Menyusul serangan AS, terjadi perang kata-kata antara Rusia dan Barat. Rusia bersikukuh membantah serangan itu menggunakan senjata kimia. Rusia sudah enam kali memveto rancangan resolusi yang akan memberi sanksi terkait Suriah.
Kehadiran misi independen dari OPCW di Suriah membuat kita sedikit lega. Paling tidak, kita melihat niat baik Pemerintah Suriah yang terus berupaya menunjukkan kepada dunia terkait penanganan terhadap warga di Ghouta timur. Sebaliknya, meskipun AS dan Barat mencurigai Suriah dan sekutunya sengaja mengulur waktu untuk menghilangkan bukti-bukti serangan senjata kimia itu.
Kita berharap kehadiran OPCW bisa memperjelas apakah serangan senjata kimia itu betul-betul terjadi atau tidak. Kita masih ingat ketika AS membombardir Irak pada 2003 dengan alasan Irak memiliki senjata pemusnah massal. Namun, sampai sekarang alasan itu tidak pernah terbukti.
Masih menjadi tanda tanya apakah AS akan menerima jika OPCW menyimpulkan tidak ada penggunaan senjata kimia di Douma atau tidak. Apalagi, Arab Saudi menyatakan kesiapannya ambil bagian untuk mengirim pasukan sebagai bagian dari perluasan pasukan koalisi Barat di Suriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar