
Pertunjukan kembang api melengkapi kemeriahan Acara Pembukaan Asian Games XVIII 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8).
Pembukaan Asian Games, Sabtu, 18 Agustus 2018, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, memberikan bukti bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah.
Di tengah skeptisisme dan kritik sejumlah politisi, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menorehkan sejarah dan mewujudkan mimpi Indonesia untuk menjadikan Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games.
Peristiwa tahun 2018 ini mengulangi sejarah Presiden Soekarno yang membuka Asian Games Ke-4 tahun 1962 juga di Gelora Bung Karno. Indonesia baru resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games setelah Vietnam mengundurkan diri pada 25 Juli 2014. Dalam kurun waktu empat tahun, Indonesia mampu menyiapkan segala infrastruktur yang dibutuhkan sebagai tuan rumah. Meskipun masih ada kekurangan di sejumlah tempat, apresiasi tentunya harus diberikan kepada pemerintah.
Untuk negara ASEAN, Indonesia dua kali menjadi tuan rumah, tahun 1962 dan 2018. Sementara Bangkok empat kali menjadi tuan rumah, yakni tahun 1966, 1970, 1978, dan 1998.
Sebagaimana dikatakan Presiden Dewan Olimpiade Asia Sheikh Ahmad al-Fahad al-Sabah dalam sambutan pembukaan, Asian Games Ke-18 mencatat sejarah baru, di mana tim Korea Utara dan tim Korea Selatan melebur menjadi satu tim.
Pembukaan barulah awal dari perjalanan atlet Indonesia untuk menggapai prestasi. Pesta olahraga ini masih harus dikawal agar terus berjalan dengan baik sampai penutupan 2 September 2018. Kesuksesan dalam pembukaan tidak boleh membuat kita lengah. Semua potensi gangguan harus diantisipasi. Setiap keluhan dari kontingen harus diselesaikan. Setiap kekurangan harus diperbaiki sehingga dari hari ke hari pelaksanaan Asian Games terus membaik dalam semua aspek.
Tujuh puluh tahun silam, George Orwell menyebutkan, olahraga adalah pencarian identitas individu atau kelompok lewat proses kompetitif dan prestise. Inilah momentum pembuktian bagi Indonesia untuk mencapai sukses dalam penyelenggaraan maupun sukses dalam prestasi. Inilah momen bagi putra-putri terbaik Indonesia untuk mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.
Kita tak ingin berlebihan mengharapkan prestasi atlet Indonesia akan melampaui atlet China dan Jepang yang selalu menjadi juara umum Asian Games. Mencapai target yang ditetapkan pemerintah masuk dalam sepuluh besar adalah sebuah prestasi bagi Indonesia. Sebanyak 11.280 atlet dari 45 negara akan ikut bertanding dalam 40 cabang olahraga. Dalam ajang olahraga, para atlet akan membuktikan siapa akan menjadi citius, altius, dan fortius (lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih kuat). Itu adalah moto Olimpiade sejak zaman Yunani kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar