AP PHOTO/FRANK FRANKLIN II

Vice President of Indonesia Jusuf Kalla addresses the 73rd session of the United Nations General Assembly Thursday, Sept. 27, 2018, at the United Nations headquarters. (AP Photo/Frank Franklin II)

Beragam tema disampaikan para pemimpin negara dalam Sidang Majelis Umum PBB. Perbaikan kerja sama adalah pesan yang sangat relevan sekarang.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemimpin delegasi Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York itu, menekankan pentingnya kerja sama internasional. Ia mengingatkan, masyarakat internasional tak perlu mencari pahlawan super (superhero). Delegasi-delegasi yang hadir di ruangan sidang tersebut tergolong pemimpin global. Semua negara secara bersama-sama memiliki kekuatan pahlawan. Syaratnya, setiap pihak harus menggunakan semua niat, keberanian, kekuatan, kasih sayang, sikap tak mementingkan diri, serta kerendahan hati.

Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam Erywan Yusof menyampaikan pesan bahwa PBB mungkin tidak sempurna, tetapi lembaga itu adalah harapan terbaik dalam upaya mewujudkan masa depan yang diinginkan bersama. Menurut Brunei, selama lebih dari 70 tahun PBB telah menjadi pusat dari sistem multilateral berbasis aturan, yang mengadvokasi nilai-nilai saling menghormati untuk mendorong pembangunan. PBB telah berdampak pada orang-orang di seluruh dunia.

Pesan-pesan terkait kerja sama internasional dan keberadaan PBB ini terasa sangat relevan sekarang. Kemunculan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat telah membuat negara itu mundur dari sejumlah kerja sama atau kesepakatan internasional yang oleh banyak negara dibutuhkan di era dengan tantangan global yang kian berat.

AS menarik diri dari Kesepakatan Iklim Paris, yang antara lain mengatur tahap penurunan emisi gas rumah kaca di negara-negara. Di tengah keprihatinan terhadap kenaikan suhu dan perubahan iklim, isu pengurangan emisi gas rumah kaca sangat krusial. Pengurangan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, harus dilakukan bersama-sama guna menekan laju peningkatan suhu global, yang antara lain menyebabkan peningkatan tinggi muka air laut. Negara-negara kepulauan dan kota-kota besar di tepi samudra terdampak serius dengan situasi ini.

AS menarik diri pula dari Kesepakatan Nuklir Iran yang sudah disepakati pada tahun 2015. Di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Palestina, AS juga mencabut bantuannya terhadap badan PBB yang mengurusi berjuta-juta pengungsi Palestina.

Situasi tersebut seharusnya mengingatkan para pemimpin dunia bahwa mereka harus memikirkan ulang kerja sama di antara bangsa-bangsa. Tidak boleh ada lagi dominasi yang terlalu besar dari sebuah negara dalam hubungan serta kerja sama internasional.