Di tengah tekanan politik domestik yang kian berat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpidato di hadapan Kongres.
Trump memberikan pidato di hadapan sidang gabungan Senat dan DPR pertama kalinya pada Februari 2017 setelah dilantik sebagai presiden sebulan sebelumnya. Penyampaian pidato semacam itu merupakan kegiatan yang diadakan setiap tahun.
Pada Selasa (5/2/2019) lalu, ia kembali menyampaikan pidato di hadapan Kongres. Perbedaannya, kali ini Trump dinilai sedang berada di tengah tekanan politik yang besar.
Penyelidikan kasus dugaan terkait keterlibatan pihak asing dalam kampanyenya terus meningkat. Beberapa waktu lalu, Trump juga mengalami penghentian operasi pemerintahan federal yang terlama sepanjang sejarah AS. Penghentian operasi instansi pemerintah federal terjadi karena Demokrat menolak untuk menyetujui rancangan anggaran yang diajukan oleh Trump.
Dalam anggaran itu, Trump memasukkan pos pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko. Gagasan Trump untuk membangun tembok ditolak mentah-mentah karena dinilai tidak efektif dan hanya berfungsi sebagai sebuah simbol pemisahan yang bersifat politis atau memuaskan para pendukung utamanya.
Upaya Trump untuk memaksa kubu Demokrat menyetujui pembangunan tembok perbatasan akhirnya gagal. Demokrat yang menjadi mayoritas di DPR terus bersikeras hanya akan menyetujui anggaran, dan gaji pegawai instansi federal dapat dibayarkan, jika pos pembangunan tembok perbatasan dihapus.
Pascapemilu tengah periode (midterm election) pada tahun lalu, Demokrat memang berhasil menjadi mayoritas di DPR. Situasi ini membuat pertarungan akan kian berat bagi Trump pada tahun-tahun mendatang. Penghentian operasi instansi federal diperkirakan baru awal dari perlawanan keras yang bakal diberikan oleh oposisi.
Pemanggilan tokoh-tokoh untuk memberi kesaksian dalam kasus terkait dugaan intervensi asing dalam kampanye diprediksi terus berlangsung. Tekanan yang antara lain digalang kubu Demokrat itu akan mewarnai pemerintahan Trump.
Di samping tentunya pembahasan mengenai imigrasi dan ancaman pendatang ilegal terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan untuk warga AS, pidato Trump mengutip pula berbagai isu lain yang penting. Persaingan dagang dengan China, misalnya, diungkap juga oleh Trump. Tampak untuk mengklaim keberhasilan pemerintahannya, Trump menyebut apa yang dilakukan China selama ini terhadap perusahaan AS (memaksa transfer teknologi) adalah dampak dari kesalahan pemimpin-pemimpin terdahulu negara adidaya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar