Cari Blog Ini

Bidvertiser

Minggu, 22 Maret 2020

INDUSTRI DIGITAL: Mereka Memberi Bonus Besar untuk Karyawan Saat Wabah Covid-19 (ANDREAS MARYOTO)


KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Andreas Maryoto, wartawan senior Kompas

Banyak perusahaan masih menstigma karyawannya sendiri ketika mereka harus bekerja dari rumah. Sebelum ada pandemi Covid-19, anggapan bahwa bekerja dari rumah merupakan bentuk kemalasan sudah ada. Apalagi ketika pandemi ini muncul, mereka makin distigma, pasti akan makin malas lagi.

Untungnya, tidak semua perusahaan berpikiran seperti ini. Mereka bahkan beralasan, perusahaan harus mendukung karyawan ketika mereka terpaksa harus bekerja dari rumah.

Kemarin, Facebook mengumumkan akan memberi bonus sebesar 1.000 dollar AS untuk 45.000 karyawannya di seluruh dunia. Pengumuman ini disampaikan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dalam memo internalnya kepada karyawan.

Perusahaan teknologi ini bahkan memberikan bantuan sebesar 100 juta dollar AS untuk perusahaan kecil yang terdampak Covid-19. Langkah Facebook ini membuat berbagai kalangan terperangah di tengah saham perusahaan ini yang anjlok akibat wabah tersebut.

Sebelumnya, perusahaan teknologi Workday juga mengumumkan memberikan bonus kepada mereka yang berada di level bawah. Perusahaan ini memberi uang tunai selama dua pekan mereka bekerja dari rumah.

Perusahaan pengembang perangkat lunak untuk pengembangan sumber daya manusia dengan 12.200 karyawan ini dijadwalkan akan memberikan bonus pada awal April. Pimpinan Workday mengatakan, alasan pemberian bonus adalah untuk mengurangi tekanan akibat pandemi sehingga anak karyawan tidak bisa masuk sekolah dan berbagai perubahan yang menimpa karyawan.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Suasana arus lalu lintas saat jam pulang kerja di Jalan Darmo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/3/2020). Imbauan dari pemerintah untuk mengindari tempat-tempat umum dan bekerja dari rumah untuk antisipasi penyebaran wabah Covid-19 membuat jalanan yang biasanya macet menjadi lengang.

Perusahaan ini juga berencana membuat program "dana perbaikan" bagi karyawan yang kemungkinan akan kena dampak lebih parah. Mereka juga akan menambah fasilitas bagi karyawan yang terkena penyakit Covid-19 serta memberi dukungan bagi karyawan yang mempunyai anak dalam pengasuhan. Workday melanggankan setahun penuh sebuah aplikasi berbayar untuk bermeditasi bagi para karyawannya.

Ada lagi perusahaan bernama Shopify yang memberikan dana sebesar 1.000 dollar AS bagi karyawannya untuk merenovasi rumahnya. Apa kaitannya renovasi rumah dengan pandemi Covid-19? Rupanya karena harus bekerja dari rumah, perusahaan ini melihat karyawannya tidak siap mengubah sebagian ruangan di rumah menjadi kantor.

Untuk itulah, manajemen perusahaan ini memberi bantuan agar karyawan bisa menyiapkan rumah menjadi kantor. Bekerja dari rumah yang benar memang mensyaratkan ruang tertentu di dalam rumah menjadi sebuah kantor. Kita juga harus berpakaian rapi saat bekerja dari rumah, bukan hanya mengenakan kolor dan bekerja seenaknya.

Langkah beberapa perusahaan itu telah membuat berbagai kalangan berpikiran serupa. Perusahaan ritel Trader Joe's memberikan bonus kepada karyawannya karena lonjakan permintaan yang tidak diduga. Perusahaan ini mengakui karyawannya telah bekerja keras untuk melayani konsumen yang sangat membutuhkan barang di tengah pandemi.

Meski langkah itu dilakukan setelah muncul sebuah petisi agar karyawan yang berada di garda depan pelayanan dilindungi karena berpotensi terpapar virus. Mereka perlu mendapatkan perlindungan biaya kesehatan.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Seorang pegawai Bank BNI bekerja di rumahnya di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (17/3/2020). Sejumlah kantor dan perusahaan menerapkan sistem bekerja dari rumah untuk meminimalisasi penularan virus Covid-19.

Pemberian bonus itu melampaui harapan dari sebagian besar karyawan beberapa perusahaan di tengah pandemi Covid-19. Banyak karyawan yang berdebar-debar menanti nasib mereka. Karyawan lepas atau karyawan harian akan terkena dampak langsung. Mereka tidak lagi memiliki pekerjaan karena beberapa perusahaan mengurangi aktivitasnya.

Karyawan tetap pun resah karena mereka harus menunggu hingga pandemi usai. Tidak ada jaminan mereka bisa tetap berada di perusahaan karena dampak pandemi telah memukul kegiatan ekonomi di berbagai sektor.

Beberapa karyawan masih berharap perusahaan tetap memberikan uang kesehatan apabila mereka sakit. Pekerja transportasi daring dan juga pengantaran makanan juga berharap tambahan insentif karena mereka harus membeli pembersih tangan dan peralatan lainnya agar tidak ikut menyebarkan penyakit.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengemudi Gojek mengenakan jaket dan helm berlogo baru saat acara pergantian logo (rebranding) Gojek bersama Pendiri dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim di Jakarta, Senin (22/7/2019). Peluncuran logo ini menandai evolusi gojek dari layanan ride-hailing menjadi sebuah ekosistem terintegrasi yang menggerakkan orang, barang dan uang.

Di beberapa negara, mereka telah meminta kompensasi, tetapi hingga sekarang belum ada tanda-tanda pemberian kompensasi itu. Mereka harus bekerja di luar sehingga rentan sekali terpapar virus korona baru itu.

Sepertinya solidaritas menjadi kunci ketika kita semua terdampak pandemi Covid-19. Perusahaan harus berpikir ulang dalam menghitung laba dan rugi ketika semua pihak tengah dirundung masalah, termasuk karyawan mereka yang berada di garis depan.

Kompas, 19 Maret 2020


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger