Uang "menganggur" artinya adalah uang yang tidak akan digunakan selama beberapa saat ke depan. Uang ini dapat dikembangkan dengan cara menginvestasikannya.
Dengan berinvestasi, pokok investasi diharapkan dapat berkembang lebih banyak ketimbang jika dana tersebut hanya ditabung.
Untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi, hasil pengembangan investasi dapat diinvestasikan kembali atau reinvestasi. Contoh perhitungannya seperti ini. Misalnya, seseorang membeli ORI017 dengan tingkat kupon bunga sebesar 6,4 persen per tahun sebelum dipotong pajak.
Besaran Pajak Penghasilan untuk pendapatan yang diperoleh dari kupon obligasi ritel sebesar 15 persen. Dengan demikian, orang tersebut mendapatkan imbal hasil bersih sebesar 5,44 persen per tahun.
Dengan membeli ORI017 senilai Rp 10 juta, hasil kupon bunga bersih yang didapatkan per tahun sebesar Rp 544.000. Untuk menarik pembeli, beberapa penjual ORI017 bahkan memberikan penawaran khusus, seperti pengembalian dana tunai sebesar Rp 100.000 untuk pembelian senilai Rp 10 juta dan tidak berlaku untuk kelipatan.
Kupon bunga ORI ditransfer ke rekening tabungan setiap bulan. Jadi, dengan membeli ORI017 sebesar Rp 10 juta, setiap bulan dana yang ditransfer ke rekening tabungan sebesar Rp 45.333. Arus kas ini akan terjadi selama tiga tahun hingga ORI017 jatuh tempo pada 2023 kelak.
Ada dua pilihan pemanfaatan dana imbal hasil ORI ini. Pertama, dihabiskan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Pilihan lain yang lebih menarik adalah diinvestasikan kembali.
Coba kita hitung, jika saja dana hasil kupon ORI017 yang sebesar Rp 45.333 itu diinvestasikan kembali pada produk investasi lain. Misalnya, untuk membeli produsk reksa dana pasar uang. Reksa dana jenis ini merupakan reksa dana yang paling aman, tetapi imbal hasilnya masih lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan, bahkan deposito.
Asumsikan saja imbal hasil rata-rata reksa dana pasar uang sebesar 6 persen per tahun. Dana tersebut ditempatkan pada reksa dana pasar uang setiap bulan. Di sinilah terjadi keajaiban bunga berbunga atau compounding interest.
Setiap bulan, dana pada rekening reksa dana pasar uang akan bertambah sebesar Rp 45.333, masih ditambah dengan dana pengembangannya. Singkat kata, pokok dana pembelian ORI017 telah beranak dan bercucu.
Pada bulan pertama, dana di rekening reksa dana pasar uang sebesar Rp 45.333. Bulan kedua, berkembang sebesar 6 persen/12 x Rp 45.333 = Rp 266. Bulan kedua, dana menjadi Rp 45.333 + 266 = Rp 45.599 hasil dari pengembangan dari bulan pertama, masuk lagi dana dari hasil investasi pada ORI017 sebesar Rp 45.333. Hal ini terjadi terus selama tiga tahun.
Pada akhir tahun pertama, dari pengembangan tersebut diperoleh dana sebesar Rp 599.212. Hal yang sama terjadi lagi setiap bulan, yaitu ada hasil pengembangan dan ada dana segar yang masuk sebesar Rp 45.333. Dengan demikian, pada akhir tahun ke dua, didapatkan dana sebesar Rp 1.152.915. Pada akhir tahun ketiga, ketika ORI017 jatuh tempo, di rekening reksa dana terdapat dana sebesar Rp 1.783.237.
Hasil ini jauh lebih besar ketimbang imbal hasil yang didapatkan dari kupon bunga ORI017 yang sebesar Rp 1.632.000 dan tidak diinvestasikan. Tanpa melakukan reinvestasi, hasil kupon bunga ORI017 selama tiga tahun sebesar Rp 45.333 x 3 x 12 = Rp 1.632.000.
Jika dilakukan reinvestasi, hasilnya akan meningkat menjadi Rp 1.783.237. Hitung punya hitung, dengan hasil sebesar Rp 1.783.237 tersebut, rata-rata imbal hasil yang diperoleh akan meningkat dari 5,44 persen menjadi 9,27 persen. Ini diperoleh dari modal sebesar Rp 1.632.000 dengan hasil akhir Rp 1.783.237 dan keuntungan sebesar Rp 151.237.
Syaratnya, uang yang dipakai untuk membeli ORI017 merupakan dana menganggur dan ada kedisiplinan untuk menahan diri tidak menggunakan uang itu selama tiga tahun serta melakukan reinvestasi secara teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar