Dalam pemilu sela (midterm election) 6 November silam, Partai Demokrat berhasil merebut mayoritas kursi di DPR. Demokrat mengantongi 234 kursi dari keseluruhan 435 kursi yang diperebutkan. Sebelumnya, Demokrat kehilangan mayoritas di DPR pada 2010 saat Barack Obama menjabat presiden.
Pemilu sela di AS yang berlangsung setiap dua tahun dapat dilihat sebagai ajang "evaluasi" terhadap presiden. Ketika kebijakan ataupun tindak tanduk presiden yang terpilih dua tahun sebelumnya dinilai mengecewakan, maka pemilu sela cenderung dijadikan alat oleh warga sebagai kesempatan memberikan "hukuman" kepadanya. Rakyat bertendensi memilih anggota DPR dari partai yang berbeda dari partai sang presiden.
Namun, keberhasilan Demokrat dalam pemilihan DPR tidak dibarengi dengan pencapaian yang sama di Senat. Republik tetap jadi mayoritas di lembaga itu. Dalam pemilu sela 6 November, ada 35 kursi senator yang diperebutkan dari total 100 kursi.
DPR anyar hasil pemilu sela 6 November resmi bertugas pada awal Januari tahun depan. Mengingat mayoritas dikuasai Demokrat, DPR akan menjadi pengkritik sekaligus pengawas ketat terhadap Trump yang berasal dari Republik.
Tanda-tanda itu sudah terlihat. Seperti diberitakan Kompas pada Senin silam, kurang dari dua bulan sebelum DPR baru bertugas, anggota Demokrat, Adam Schiff, menyatakan, para wakil rakyat dari partai itu yang duduk di Komite Intelijen akan menyelidiki respons Trump terhadap pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Pada bulan lalu, Khashoggi, warga Saudi yang tinggal di AS, dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Kasus ini mengundang reaksi keras dari dunia karena melibatkan pelaku yang merupakan orang dekat Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. Trump menolak memberikan respons keras terhadap Saudi, selain menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah orang yang telah menjalani proses hukum di Saudi.
AS menolak mengucilkan Saudi karena peran negara itu sebagai sekutu penting di Timur Tengah dan pembeli persenjataan dalam jumlah besar. Trump juga menolak pemaparan CIA bahwa Pangeran Mohammed terlibat dalam pembunuhan.
Dalam wawancara dengan media AS, Schiff menyebut akan melakukan penyelidikan pula kaitan antara bisnis yang dilakukan Trump dan kebijakan AS atas Saudi. Trump pernah mengakui mendapat ratusan juta dollar AS dari penjualan aset bisnisnya kepada sejumlah orang di Saudi.
Meski demikian, ada sinyal, Demokrat akan berhati-hati dalam mengawasi dan mengkritik Trump melalui DPR. Mereka berhitung, jika tidak cermat, sikap kritis terhadap berbagai kebijakan Trump justru membuat pemilih tidak suka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar