Diperkirakan muncul pertama kali di Afrika timur pada lebih dari 200.000 tahun silam, manusia modern dalam sejumlah tahap melakukan migrasi ke berbagai penjuru dunia, hingga ke Australia dan Amerika. Berbagai situasi diperkirakan menjadi penyebab migrasi penting tersebut, antara lain mencari peluang yang lebih menyejahterakan.

Naluri mencari kehidupan yang lebih baik itu terus bertahan hingga sekarang. Ratusan ribu warga Suriah pada 2015, misalnya, meninggalkan negara mereka semata-mata karena ingin mencari tempat lebih aman dan menghindari perang di kampung halaman. Kedatangan mereka di tanah Eropa menimbulkan berbagai persoalan yang terasa sampai sekarang, seperti kebangkitan ultranasionalis dan gelombang populisme.

Apa yang kita saksikan sekarang di perbatasan Meksiko-Amerika Serikat (AS) selama beberapa waktu terakhir merupakan kisah yang sama. Upaya mencari kehidupan lebih baik dan menghindari ancaman di kampung halaman merupakan pendorong utama bagi mereka untuk berjalan beribu-ribu kilometer menuju perbatasan Meksiko-AS.

Rombongan besar yang terdiri atas ribuan orang itu sejak Oktober silam mengalir dari Honduras, Guatemala, serta El Salvador. Porsi terbesar dari mereka adalah warga Honduras. Kemiskinan dan ancaman geng kriminal merupakan penyebab utama gelombang migrasi ini. Mereka berjalan dalam rombongan besar untuk menjamin keamanan. Jika mereka berangkat terpisah dalam kelompok-kelompok kecil, ada kemungkinan muncul gangguan keamanan dari anggota geng kriminal.

Dengan harapan masuk ke AS untuk mendapatkan pekerjaan dan kesejahteraan, sebagian besar migran dari Honduras, Guatemala, dan El Salvador kini berada di Tijuana, Meksiko. Mereka menunggu kesempatan masuk ke AS. Sekitar 6.000 migran menumpang di sebuah kompleks fasilitas olahraga di Tijuana. Beberapa dari mereka berupaya masuk secara ilegal ke AS. Namun, kesempatan itu ternyata hampir tidak ada karena penjagaan ketat yang dilakukan petugas perbatasan.

Beberapa waktu tinggal dalam kondisi memprihatinkan di Tijuana, para migran mulai putus asa. Sebagian dari mereka akhirnya memutuskan cukup meminta izin tinggal di Meksiko dan, bahkan, minta dipulangkan ke negara asal. Para migran sadar, mencapai AS adalah mustahil.