Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 26 Mei 2015

TAJUK RENCANA: Menyiapkan Kereta Api Aman (Kompas)

Mengoperasikan sarana transportasi umum di era modern sudah rutin. Berharap kereta atau pesawat tiba sesuai jadwal, hal itu sudah sewajarnya.

Namun, musibah sekali-sekali terjadi juga, oleh satu dan lain alasan. Ketika rutinitas operasi sudah dianggap semestinya oleh masyarakat pengguna, tatkala ada kecelakaan, terenyaklah kita. Ini pula yang terjadi saat kereta api penumpang Bangunkarta menabrak kereta barang di Stasiun Waruduwur, Kabupaten Cirebon, Sabtu (23/5).

Setiap kali ada musibah seperti ini, kita paham konsekuensinya. Seperti kita baca kemarin, ada 80 perjalanan KA terganggu akibat jalur berkurang dan kereta pun harus antre, membuat KA terlambat empat hingga lima jam.

Kita ingin menarik pelajaran lebih jauh. Meski kereta aman dan selamat tidak mengundang pujian karena dianggap sudah wajar, manajemen operasi KA sedikit pun tak boleh menganggap operasi KA sebagai rutinitas belaka.

Divisi Operasi PT KAI harus bisa memastikan, kondisi lokomotif, gerbong penumpang, dan persinyalan, wesel, semuanya baik, dan setiap stasiun yang dilewati mendukung operasi yang ada.

Kini tim penyelidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi sudah menjalankan tugasnya sejak Minggu dini hari. Kita berharap ada penjelasan gamblang tentang penyebab terjadinya insiden di Waruduwur. Penjelasan itu kita tunggu karena kita ingin jadi bangsa pembelajar, yang tidak ingin kejadian itu berulang, selain untuk menjadi pijakan peningkatan kualitas pelayanan.

Catatan dan juga pengingat ini kita sampaikan karena pertimbangan praktis, bahwa dalam tempo dua bulan mendatang, KA akan berada di panggung pemberitaan nasional sehubungan dengan mudik Lebaran. Kita paham benar, pada saat itu penumpang berlipat kali dibandingkan normal. Selain itu, frekuensi kereta pun meningkat.

Semua itu jelas menuntut kesaksamaan manajemen operasional yang luar biasa. Kita ingin PT KAI sukses menyelenggarakan pelayanan tahunan yang amat diandalkan publik ini. Untuk itu, tiada jalan lain kecuali PT KAI mempersiapkan segala sesuatunya sekarang juga.

Dalam beberapa tahun terakhir kita melihat banyak kemajuan PT KAI. Penjualan tiket, program peremajaan dan pengembangan stasiun, peningkatan insfrastruktur, serta penambahan dukungan armada, bisa jadi contoh.

Namun, yang tidak kalah penting adalah penguatan dan peningkatan kualitas sumber daya insaninya, karena mereka itulah awak di belakang sistem yang dioperasikan. Selain jumlahnya cukup, yang sudah ada pun terus-menerus perlu ditingkatkan kualitasnya.

Semuanya dibutuhkan tidak hanya untuk mendukung transportasi massal darat yang terus berkembang, tetapi juga sebagai persiapan kita menyongsong datangnya era perkeretaapian mutakhir, yang selama ini diwacanakan.

Mustahil kita bisa mengoperasikan kereta canggih berkecepatan tinggi seperti Shinkansen jika kita belum lulus uji cakap mengoperasikan kereta berkecepatan 100 kilometer per jam.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Mei 2015, di halaman 6 dengan judul "Menyiapkan Kereta Api Aman".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger