Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 19 April 2018

Perpustakaan untuk Rakyat//Usul Warga Korea untuk Indonesia (Surat Pembaca Kompas)


Perpustakaan untuk Rakyat

Mendirikan perpustakaan di mal (ajakan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Rakornas Perpustakaan) seperti serangga mencium aroma manis dari tanaman karnivora. Begitu masuk perangkat, hap, habis tak bersisa.

Pasalnya, pengunjung mal adalah kalangan menengah ke atas bertingkat pendidikan lebih tinggi, sementara cita-cita bangsa menyejahterakan kehidupan bangsa.

Dulu pemerintahan kolonial Belanda mengajak pribu- mi berbudaya membaca melalui pendirian taman pustaka di pelosok dan menyediakan perpustakaan keliling. Taman pustaka didirikan bukan di pusat kota yang cenderung bertingkat pendidikan lebih tinggi. Metode ini ditengarai efektif dan efisien menerapkan politik kolonial Belanda melalui bacaan dan pendidikan.

Zaman sekarang taman pustaka berkembang jadi taman bacaan yang tumbuh subur sampai ke gang-gang RT dan RW. Mendirikan taman bacaan butuh keberanian dan keikhlasan demi tujuan mulia: mencerdaskan warga sekitar, bukan gaya-gayaan.

Seharusnya perpustakaan bak serangga menyerbuk bunga-bunga mekar, mempertemukan serbuk sari dengan kepala putik sehingga terbentuklah biji dan buah yang menumbuhkembangkan benih-benih bangsa sebagai penerus masa depan. Gagasan mendirikan perpustakaan di mal kiranya perlu dikaji ulang. Perpustakaan itu untuk dan melayani rakyat. Singkatnya, perpustakaan untuk rakyat.

DICKI AGUS NUGROHO
Pustakawan Perpustakaan Universitas Tidar,
Magelang, Jawa Tengah

Usul Warga Korea untuk Indonesia

Indonesia adalah negara berpopulasi terbesar keempat di dunia. Ini menjadikan Indonesia negara sangat beruntung di tengah fenomena penuaan dan tingkat natalitas yang rendah di seluruh dunia.

Saya orang Korea yang selama ini tinggal di Korea kemudian datang di Indonesia menjadi wakil kepala sekolah di Jakarta Indonesia Korean School. Kesan pertama saya saat menginjakkan kaki di Indonesia adalah keramahan orang Indonesia. Saya nyaman dan diterima di sini karena selalu melihat orang lain tersenyum dengan hangat kepada saya.

Sebagai seseorang yang berpengalaman mendidik dan mengelola murid selama 30 tahun, saya menyaksikan betapa Korea Selatan berkembang sangat pesat dalam waktu singkat. Kunci utamanya: pendidikan sekolah berkualitas, baik fasilitas maupun peserta didik. Meski kini dunia pendidikan masih diwarnai kekerasan di sekolah, tak seorang pun di Korea Selatan menyangkal kenyataan bahwa pendidikan adalah kunci utama sukses perkembangan Korea.

Indonesia bersumber daya alam dan manusia melimpah harus serius berinvestasi dalam pendidikan untuk memajukan dan membuat Indonesia besar dan kuat. Pendidikan dapat membangkitkan kesadaran manusia dan mengubah pandangan hidup orang bahwa mereka semua dapat hidup lebih baik dengan pendidikan.

Untuk itu, Indonesia perlu memperbanyak institut pendidikan dan meningkatkan mutu pendidik dengan Revolusi Pendidikan Indonesia 2019. Kini saat tepat untuk mendorong gerakan revolusi pendidikan agar masyarakat berpikir bahwa mereka dapat mencapai keberhasilan dengan pendidikan.

Yang kedua, perlu reorganisasi jaringan jalan di Indonesia. Jalan di Indonesia penuh mobil dan sepeda motor hingga perjalanan sering terhambat. Masalah transportasi seperti ini dapat diselesaikan dengan berinvestasi pada peningkatan pengadaan kendaraan umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Diperlukan kebijakan yang memberatkan pengendara kendaraan pribadi sehingga mereka akan merasa tak nyaman dan harus mengeluarkan biaya lebih mahal jika menggunakan kendaraan pribadi hingga mereka beralih menggunakan kendaraan umum.

Yang ketiga, perlu investasi serius di sektor industri sosial untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya manusia dan alam secara efisien.

Saya menantikan perkembangan pesat Indonesia. Jayalah Indonesia!

Kim Chang Hak
Wakil Kepala Sekolah

Jakarta Indonesia Korean School


Kompas, 19 April 2018

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger