Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 13 Juni 2014

TAJUK RENCANA Kegairahan atas Pesona Piala Dunia (Kompas)

PESONA Piala Dunia senantiasa menimbulkan kegairahan tinggi bagi tuan rumah, negara yang mengirimkan kesebelasannya, dan warga masyarakat dunia.
Ekspresi kegairahan itu dirasakan pula dalam menyambut dan mengikuti penyelenggaraan Piala Dunia 2014 di Brasil yang dibuka Kamis malam waktu setempat atau Jumat dini hari waktu Indonesia. Tidak ketinggalan masyarakat Indonesia ikut antusias meski sedang menghadapi kampanye pemilihan presiden-wakil presiden. Pesta demokrasi berlangsung dalam kombinasi dengan pesta sepak bola Piala Dunia.

Begitu hebatnya kegairahan masyarakat global mengikuti Piala Dunia, berbagai persoalan pelik pun terdesak ke belakang, sekurang-kurangnya untuk sementara. Lebih-lebih karena Piala Dunia menghadirkan tontonan yang membawa hiburan dengan menampilkan para bintang lapangan yang bermain indah dan anggun. Tidak henti-hentinya orang berbincang tentang pertandingan, skor, kostum, dan bisnis yang bergerak di sekitar pertandingan Piala Dunia. Sepak bola memang sudah mengalami transformasi dari sekadar olahraga menjadi industri hiburan.

Tentu tidak habis pikir pula, mengapa Piala Dunia begitu menyihir, menyedot perhatian masyarakat global? Segera dapat dijawab, sepak bola merupakan olahraga paling populer di seluruh dunia. Namun, dalam lapisan yang lebih dalam, permainan seperti sepak bola berakar jauh pada kodrat manusia sebagai makhluk bermain. Manusia tidak hanya memiliki kodrat sebagai makhluk bekerja, Homo faber, tetapi juga makhluk bermain, Homo ludens.

Dengan bekerja dan berkarya, manusia membawa kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan yang berguna bagi diri dan orang lain. Melalui permainan atau bermain, manusia menghadirkan kegairahan dan semangat berkompetisi untuk menggapai kemajuan, seperti terefleksi dalam moto klasik Olimpiade, yaitu lebih cepat (citius), lebih kuat (fortius), dan lebih tinggi (altius).

Negara-negara yang terseleksi untuk mengikutkan kesebelasannya bertarung dalam Piala Dunia mendapat kebanggaan tersendiri. Tentu menjadi pertanyaan, mengapa bangsa Indonesia tidak mampu juga mengirimkan timnya ke Piala Dunia? Bukankah sepak bola termasuk salah satu olahraga paling digemari di negeri ini? Apa yang salah sehingga tidak terbentuk kesebelasan tangguh yang dapat direkrut dari 240 juta penduduk?

Kebanyakan negara di dunia berjuang keras memajukan bidang olahraga karena dianggap sebagai bagian penting dalam pembentukan mental dan karakter bangsa. Melalui olahraga, sportivitas dan kedisiplinan dapat dibina dan dikembangkan. Mungkin saja banyak orang cepat silau dan terpukau atas aspek tontonan dan hiburan Piala Dunia. Namun, perlu juga dikemukakan, di balik kegemerlapan dan sensasi sepak bola Piala Dunia, sesungguhnya terdapat kucuran keringat, kerja keras, kedisiplinan, pengorbanan diri, profesionalitas, dan sikap tanggung jawab.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000007182642
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger