Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 24 Juli 2014

TAJUK RENCANA Mari Gerak Bersama (Kompas)

AJAKAN presiden terpilih Joko Widodo untuk bergerak bersama dinilai penting sebagai panduan dasar bagi proses pembangunan bangsa.
Sebagai bagian dari isi pidato kemenangan pemilihan presiden-wakil presiden tahun 2014, ajakan itu pertama- tama tentu saja bertujuan menautkan kembali kekuatan bangsa yang sempat terpolarisasi selama proses pemilu. Suka atau tidak, pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 telah menciptakan polarisasi di kalangan elite dan masyarakat antara pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Lebih dari sekadar upaya pemulihan kekompakan, yang mungkin sempat terganggu selama pelaksanaan pemilu presiden, seruan Jokowi untuk bergerak bersama sangatlah mendasar sebagai tuntutan pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Setelah perhatian dikuras untuk pemilu, kini saatnya kembali bekerja. Tak boleh ada yang berpangku tangan dan berdiam diri, tetapi sama-sama bergerak, bangkit bersemangat, berjuang untuk kejayaan negeri.

Dorongan untuk gerak bersama dan kembali bekerja semakin menarik ketika Jokowi, yang mengutip ajaran Bung Karno, menegaskan pentingnya membangun bangsa yang bertumpu pada kemandirian ekonomi, kedaulatan politik, dan kepribadian dalam kebudayaan. Tantangan yang dihadapi tentu saja tidak kecil. Indonesia merasa memiliki kemandirian ekonomi, tetapi dalam kenyataannya pasar justru menjadi pemilik ekonomi. Indonesia bahkan menjadi pasar bagi komoditas yang sesungguhnya mudah diproduksi di dalam negeri.

Juga kedaulatan dalam bidang politik tampak kedodoran. Perilaku aparat negara yang tidak kredibel dan korup merupakan ekspresi dari rapuhnya kedaulatan politik. Begitu juga dalam bidang kepribadian dalam kebudayaan. Semangat gotong royong, misalnya, mengalami proses pelapukan. Dengan memperhatikan realitas sosial, politik, dan ekonomi yang kedodoran, harapan perbaikan sangatlah tinggi atas kepemimpinan Jokowi-JK sebagai lokomotif dalam pembangunan lima tahun mendatang.

Duet Jokowi-JK, yang perlu didukung kuat seluruh komponen bangsa, diharapkan dapat memacu kemajuan bangsa dan negara supaya tidak tertinggal jauh di belakang dalam persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kerumitan yang dihadapi semakin besar di tengah arus perubahan yang berlangsung begitu cepat di dunia yang semakin landai. Gelombang perubahan tidak bisa dihadapi dengan sikap reaktif, tetapi perlu antisipasi sebagai keniscayaan bagi sebuah pemerintahan, gouverner c'est prevoir, berdasarkan visi yang berjangkauan jauh ke depan.

Tidak kalah pentingnya, upaya mendorong kemajuan perlu ditopang oleh kekompakan dan soliditas di kalangan warga bangsa. Hanya dengan kekompakan, bangsa Indonesia dapat menjadi lebih kuat (fortius), bergerak lebih cepat (citius), dan terbang lebih tinggi (altius), ibarat garuda mengarungi angkasa dan penuh gairah melintas sejarah.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000007998960
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger