Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 30 September 2014

TAJUK RENCANA: India dan Misi Mars (Kompas)

INDIA senantiasa memunculkan kontras dan kejutan. Selain soal kemiskinan atau kecelakaan transportasi, India tampil dengan berita spektakuler.
India mencatat keberhasilan dalam misi ke Planet Mars, planet keempat dari Matahari dalam tata surya kita. Setelah diluncurkan Desember 2013, pada Rabu 24 September lalu wahana bernama Mangalyaan, yang merupakan karya putra-putri India, tiba di orbit Mars. Dengan itu, India menjadi negara pertama di Asia yang mampu meluncurkan wahana antariksa ke orbit Mars.

Sebelum ini, hanya negara adidaya Amerika Serikat, Rusia, dan kemudian Eropa yang memiliki kemampuan ini. Jepang pernah mencoba, tetapi gagal. Rusia yang berhasil membawa wahana ke orbit masih belum berhasil mengoperasikan wahana pendaratnya di Mars.

Semua itu memperlihatkan, teknologi ruang angkasa merupakan teknologi canggih yang hanya dikuasai sedikit orang di dunia. Tiongkok akhir-akhir ini juga memperlihatkan kemajuan berarti dengan keberhasilan meluncurkan antariksawan dan kini sedang mempersiapkan stasiun ruang angkasa.

Menyebut Tiongkok hanya untuk menegaskan, program ruang angkasa lazimnya baru bisa dilakukan setelah negara mencapai tingkat kemajuan ekonomi tertentu. Maklum, jika masih banyak rakyat hidup di bawah tingkat sejahtera, program antariksa hanya akan dianggap sebagai mercusuar yang tidak relevan.

Yang menarik memang India. Benar negara ini sudah banyak mencapai kemajuan di bidang perekonomian sehingga dimasukkan dalam kelompok BRIC yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Namun, juga harus diakui, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan India untuk memakmurkan mayoritas rakyatnya.

Jadi, mengapa ketika masih banyak rakyat belum sejahtera, India meluncurkan wahana ke Planet Mars?

Di sinilah persisnya kita melihat visi India yang jauh, dan bukan kali ini saja kita melihat bukti akan visi konsisten India. Boleh jadi didorong oleh kebutuhan untuk survival, karena hidup dikelilingi oleh negara pesaing, India lalu memutuskan langkah strategis.

Dalam visi ini, negara mungkin masih punya PR untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi bangsa tidak boleh kehilangan visi dan komitmen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, industri, dan manufakturing. Melalui program ke Mars, India bisa memperlihatkan inovasi, proyek ruang angkasa bisa dilaksanakan dengan biaya relatif murah. Proyek Mars AS menelan 671 juta dollar AS, sementara proyek India hanya butuh 74 juta dollar AS.

Kita juga yakin, melalui proyek Mars, pemimpin India ingin terus menebarkan semangat ilmiah bagi generasi muda agar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, yang bisa membawa negara pada kejayaan.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009182682
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger