Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 25 September 2014

TAJUK RENCANA: Pengungkapan Kasus Batam (Kompas)

BENTROKAN antara polisi dan tentara, akhir pekan lalu, di Batam, Kepulauan Riau, mengundang keprihatinan mendalam dan menjadi perbincangan luas.
Peristiwa itu menciptakan kehebohan antara lain karena empat prajurit TNI dilaporkan terkena tembakan polisi, sementara tiga mobil polisi dirusak. Insiden hari Minggu malam itu dilaporkan berawal dari operasi penggeledahan oleh kepolisian terhadap gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM) yang dicurigai ilegal di Batam.

Tidak begitu jelas bagaimana prosesnya, bentrokan akhirnya berlangsung antara polisi dan tentara. Peristiwa itu mendapat efek publikasi luas, serempak, dan cepat, terutama pada era digital sekarang ini. Seketika diketahui berbagai kalangan masyarakat Indonesia, bahkan dunia.

Perlu pengungkapan tuntas atas duduk soal sebenarnya, lebih-lebih karena pihak kepolisian dan TNI masing-masing memiliki versi mengenai kronologi kejadian. Jika tidak dilakukan penyelidikan secara tuntas, peristiwa itu dikhawatirkan akan menjadi bahan spekulasi liar yang dapat merugikan para pemangku kepentingan.

Semestinya peristiwa itu tidak boleh terjadi, lebih-lebih karena kedua pihak sama-sama bertanggung jawab atas penjagaan keamanan dan ketertiban umum. Sebagai aparat keamanan negara, polisi dan TNI seharusnya memperlihatkan kekompakan dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kepentingan negara.

Suka atau tidak, bentrokan antara polisi dan tentara di Batam menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat tentang koordinasi dan sinergi di antara aparat keamanan negara. Bentrokan yang terjadi merupakan potret tentang lemahnya kekompakan di kalangan aparat keamanan.

Tentu saja merupakan langkah positif atas kesepakatan antara petinggi kepolisian dan TNI membentuk tim investigasi atas peristiwa Batam. Kesepakatan itu merupakan bagian dari bentuk kekompakan, sekurang-kurangnya di tingkat elite. Namun, jauh lebih penting lagi semangat kekompakan para petinggi perlu diturunkan sampai ke tingkat paling bawah untuk mencegah sikap salah paham, saling curiga dan prasangka.

Kekompakan di antara kepolisian dan TNI semakin dibutuhkan dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kepentingan bangsa dan negara, termasuk dalam upaya memberantas mafia penyelundupan BBM yang terasa mendesak. Dalam mengatasi persoalan begitu rumit seperti mafia BBM, kepolisian dan TNI harus bahu-membahu. Tantangan yang dihadapi tidaklah kecil. Sangat dituntut sikap profesional petugas polisi dan prajurit TNI, termasuk menertibkan oknum aparat yang mungkin saja tergoda melindungi mafia.

Kasus bentrokan di Batam memberikan refleksi tentang pentingnya kekompakan di kalangan aparat keamanan. Kekompakan semakin dibutuhkan dalam menghadapi ancaman mafia, termasuk mafia BBM, sebagai bagian dari komitmen membela kepentingan bangsa dan negara.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009085092
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger